tag:blogger.com,1999:blog-37508102808567835662024-03-12T22:02:10.091-07:00 Sufism is my LifeAwaluddin Makrifatullah , Setelah
Mengenal Allah Maka Bermulalah
Agama , amanah dan tanggung-jawab hinggalah ke Penghujung Agama iaitu Sakratul Maut . Matilah Kamu Di Dalam Islam dan Makrifatullah bersama membawa dan menyempurnakan amanah dan tanggung-jawab . Di Akhirat sana tidak ada Agama , yang ada hanyalah buah hasil dari agamaa kita di sini ....AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.comBlogger26125tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-75334466841999444132017-10-09T11:03:00.003-07:002017-10-09T11:03:45.409-07:00Larangan mengambil ilmu dari Ahli Bid'ah<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="post-header" style="font-family: arial; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial;"><span style="font-family: arial;"> </span><span style="font-family: arial;"></span><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> </span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: arial;">LARANGAN MENGAMBIL ILMU DARI AHLI BID'AH</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Bismillah Ar Rahman Ar Rahim </span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Alhamdulillahi Robbil 'Alamin Wassolatu Wassalamun A'la Asyrafil Anbiayai Wal Mursalin , Wa'alaa Aalihi Attoyyibin Wat Thohirin Ila Yaumil Qiamah . Amma Ba'du . </span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Alhamdulillah syukur ke hadrat Allah Swt yang melimpahkan ilmu dan petunjukNYA buat aku meneruskan perkongsian buat pembaca-pembaca yang dikasihi sekelian . Aku telah meneliti kembali tajuk di atas dan rasanya perlu membuat sedikit tambahan dan kupasan yang lebih terperinci untuk mendekatkan lagi kefahaman sesuai dengan kepentingan urusan akhir zaman.</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">DAKWAAN OLEH SETIAP PELOPOR DAN PENGIKUT ALIRAN </span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Kita seringkali terdengar laungan dari semua "aliran" yang mendakwa memperjuangkan Sunnah Rasul saw dan menolak segala bentuk bid'ah. </span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Sememangnya untuk menegakkan Sunnah Rasul saw di akhir zaman ini umpama menggenggam bara api. Namun begitu perlulah di titik beratkan siapakah yang sebenar-benarnya yang mewarisi Sunnah rasul saw setelah wafatnya baginda . Kerana itulah sumber asli asal usul segala ilmu dari nabi saw .</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">SIAPA PENERUS SUNNAH NABI SAW ?</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Tentunya tidak lain tidak bukan Ahlul Baitnya yg khusus Sayyidina Ali ibn Abi talib karamullahu wajjah ra . Beliaulah menjadi rujukan Ummah dan khalifah di zamannya dalam hal-hal yang sulit persoalan-persolan ilmu-ilmu yg khusus. Ilmu di sini saya tetapkan pada ilmu yg khusus atau ilmu ketuhanan orang-orang yg ahli kahawasul khawas . Sebab inilah pati dan ibu segala yang menjadi hati dan jantung segala jenis ilmu islam. </span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Nabi saw sendiri dah perjelaskan , "Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya , maka masukilah kota mengikut pintunya" . Maka tiada syak lagi kecuali mereka2 yang munafik .</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Justeru itulah Nabi saw kerapkali berpesan agar kita berpegang kepada AlQuran dan Ithrah AhlulBaitnya kerana Ahlul Baitnya lah yang merupakan penjaga amanah AlQuran dan penerus sunnah secara menyeluruh. \</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Say Abu Bakar ra dan Say Umar ra sendiri seringkali merujuk kepada Sayyidina Ali ra dan dia diberi julukan Imamul Muhtadin. Gelaran Imam tidak dipernah diberikan kepada sahabat-sahabat utama yang lain. Kedudukan Imam adalah pemimpin bagi umat dan juga khalifah itu sendiri. </span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Namun begitu tetap ada musuh-musuh yang irihati dengan anugerah Allah ke atas Ahlul Bait Nabi saw sehingga tercetus pelbagai peristiwa yang mencorakkan sumber keagamaan kita sehinggalah sekarang ini . </span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Oleh itu berhati-hatilah dengan sumber-sumber ilmu kamu kerana sekiranya kamu tidak mengambil dari Ahlinya yang hak kamu akan secara tidak langsung akan mengambil dari sumber musuh-musuh Ahlul Bait yang menjadi penerus aliran Bid'ah dan aliran Dajjal ....</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Imam Ali as/ra berkata :</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;">اُنْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ هَذَا الْعِلْمَ فَإِنَّمَا هُوَ دِينٌ</span><br />
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">“Perhatikanlah dari siapa kamu mengambil ilmu ini, karena sesungguhnya ia adalah agama” </span><br />
<span style="font-family: arial;">(Riwayat al Khaththib al Baghdadi di dalam al Kifayah, hlm. 121 . Diriwayatkan dari sejumlah Salafush Shalih, seperti Muhammad bin Siirin, adh Dhahhak bin Muzahim, dan lain-lain . </span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata, "Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Maka lihatlah dari siapa engkau mengambil agamamu!" [HR Muslim dalam Muqaddimah Shahiihnya (1/14) ].</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Diriwayatkan dari Salman al-Farisi radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama generasi pertama masih tersisa dan generasi berikut menimba ilmu dari mereka. Jika generasi pertama telah berlalu sebelum generasi berikut menimba ilmu dari mereka, maka manusia akan binasa." [Diriwayatkan oleh ad-Darimi (I/78-79) dan Ahmad dalam kitab az-Zuhd (hal. 189) melalui dua jalur dari Salman.</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Abdullah bin Mas’ud ra berkata :</span><br />
<span style="font-family: arial; font-size: x-large;">لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا أَتَاهُمُ الْعِلْمُ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ مِنْ أَكَابِرِهِمْ , فَإِذَا أَتَاهُمُ الْعِلْمُ مِنْ قِبَلِ أَصَاغِرِهِمْ , وَ تَفَرَّقَتْ أَهْوَاءُهُمْ , هَلَكُوْا</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">“Manusia akan selalu berada di atas kebaikan, selama ilmu mereka datang dari para sahabat Nabi Muhammad dan dari orang-orang besar (tua) mereka. Jika ilmu datang dari arah orang-orang kecil (ahli bid’ah) mereka, dan hawa-nafsu mereka bercerai-berai, mereka pasti binasa” </span><br />
<span style="font-family: arial;">( Riwayat Imam Ibnul Mubarak di dalam az Zuhud, hlm. 281, hadits 815 )</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">BAHAYA AKHIR ZAMAN , MENGAMBIL ILMU DARI AHLI BID'AH</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Diriwayatkan dari Abu Umayyah al-Jumahi radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Sesungguhnya salah satu tanda dekatnya hari Kiamat adalah ilmu diambil dari kaum as shaaghir (ahli bid'ah).”</span><br />
<span style="font-family: arial;">* Ibnul Mubarak berkata dalam kitab az-Zuhd (hal. 21 dan 281): "Yang dimaksud kaum as shaaghir adalah ahli bid'ah."</span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: arial;">SARANAN BUAT PENUNTUT ILMU </span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Para penuntut ilmu harus mengambil ilmu dari orang-orang yang bertakwa, shalih dan mengikuti Salafush Shalih. </span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Sebab, keberkatan selalu bersama mereka. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits 'Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Keberkahan selalu bersama kaum ak kaabir (ahli ilmu) kalian."</span><br />
<span style="font-family: arial;">[HR Ibnu Hibban (955), al-Qadha’i dalam Musnad asy-Syihab (36-37), al-Hakim (I/62), Abu Nu’aim dalam al-Hilyah (VIII/171-172), al-Khathib al-Baghdadi dalam Taarikh Baghdaad (XI/165)</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span>
<span style="font-family: arial;">Carilah guru-guru yang arif , selidikilah sanad ambilan ilmu-ilmu mereka agar tidak menyalahi daripada Al Quran dan Sunnah . </span><br />
<div>
<br /></div>
</div>
</div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-91526728591063059852016-02-17T15:52:00.002-08:002016-02-17T15:52:40.968-08:00Bagaimana Kamu Memahami Aqidah dan Agama<div style="font-family: arial; text-align: justify;">
Bismillahirrahmanirrahim ...<br />
<br />
Salam serta salawat keatas Nabi Muhammad saw Penutup Segala Nabi serta Imam Ahlul Bait as dan Ummul Mukminin dan Ithrahnya, juga Para Sahabat Radiallahu anhum yang setia dalam perjuangan mereka.<br />
<br />
Tajuk posting ini telah aku tukar kepada "Bagaimana Kamu Memahami Aqidah dan Agama" buat menjelaskan beberapa perkara tentang Aliran dan Fahaman yang berhubungkait dengan Aqidah dan Agama menurut Sunnah. Semoga pembaca semua mendapat gambaran yang jelas bagaimana sesatu Aliran Fahaman itu terjadi dan menjadi ikutan sepanjang zaman.<br />
<br />
Tak perlulah aku jelaskan secara terperinci apa itu Aqidah atau Agama kerana aku mengaggap semua para pembaca sudah mengetahuinya sebab ianya adalah perkara asas. Cuma cara kita memahami kedua-dua perkara itu yang berbeza dan berlaiaan . Sebab itu timbul berbagai Aliran Fahaman samaada bertepatan dengan As Sunnah atau pun Fahaman yang Bid'ah.<br />
<br />
Aqidah' bererti 'kepercayaan', 'keyakinan' atau 'keimanan' yang mantap dan tidak di pengaruh i mana pun sama ada dari dalam atau dari luar diri seseorang. Agama adalah 'Addin;' atau cara kehidupan kita dengan mengikuti Sunnah Nabi Saw.<br />
<br />
Di zaman Nabi saw semuanya agak mudah sebab Nabi saw sendiri yang menerangkan tentang Aqidah dan Agama dan para Sahabat semua memahaminya. Sekiranya mereka tidak faham mereka akan bertanyakan kepadaNabi saw. Jadi tidak timbul pelbagai Fahaman tentan Aqidah dan Agama.<br />
<br />
<span style="font-family: "arial";">Kamu semua perlu tahu bahwa, Aqidah dan Fahaman adalah sesuatu yang berbeza. Aqidah adalah suatu kepercayaan yang sebenar tentang tauhid . Dalam Islam asasnya Aqidah kita adalah daripada ayat Qulhuallahu Ahad yakni mentauhidkan Allah Ta'ala tidak mensyirikkan dengan sesuatu yang lain. Fahaman adalah bagaimana yang kamu faham tentang Aqidah dan Agama. Fahaman keatas sesuatu kepercayaan Aqidah itu menjadi Aliran. Terbentuk banyak Aliran dalam memahami tentang ketuhanan setelah muktazilah menarik diri dari majlis Imam Hasan Al Basri rah. Selepas itu muktazilah berpecah menjadi beberapa Aliran Fahaman. Aliran Fahaman Imam Abu Hassan Al Asyaari dan Al Maturidi disusun semula adalah untuk membenteras Fahaman Muktazilah yang sudah menjadi Aliran Pelampau . </span><br />
<br />
Bukan maksudnya Fahaman Asyaariah itulah Fahaman seperti yang dibawa oleh Nabi saw, Imam Ahlul Bait as dan Para Sahabat ra. Fahaman seseorang itu tidak sama , dan Fahaman itu berdasarkan ilmu , apa yang ia tahu . Bermula dari ilmu itu membentuk satu kenyakinan dan kuat dan di fahami di pegangi . Jadi inilah yang dikatakan Fahaman seseorang tentang Aqidah dan Agama. Fahaman ini akan mempengaruhi segala aspek kehidupan dan perilaku seseorang .<br />
<br />
Jadi janganlah kita samakan Fahaman Nabi saw dan Fahaman Imam Ahlul Bait as tentang Ketuhanan dan Agama dengan Fahaman orang2 kebanyakan . Selagi Fahaman itu tidak bercanggah dengan asas Aqidah kita boleh terima dan pakai tapi tak semestinya Fahaman kita itu sama .<br />
<br />
<span style="font-family: "arial";">Untuk pengetahuan kita semua Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah kesinambungan dari Aqidah yang diperjuangkan oleh Nabi saw , Ahlul Bait dan para sahabat , tabiin , tabiit tabiin sehingga hari ini mengikut Fahaman Imam Al Asyaari dan Al Maturidi.. Para Ulamak majoriti telah bersepakat di atas pengabsahan aqidah ASWJ ini sejak diperkemaskan semula oleh Imam Al Asyaari dan Al Maturidi dan Ulama selepas itu juga mengesahkan kebenaran Fahaman AWSJ ini .</span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial";">Fahaman ASWJ telah melalui pelbagai halangan dari golongan-golongan ahli Bid'ah pada setiap zaman. Walau sebesar mana rintangannya namun ASWJ tetap terus menjadi dasar aqidah seluruh umat islam di seluruh dunia. Namun sebagai manusia biasa tak terlepas dari Fahaman-Fahaman yang melampau ,jadi di sini kita perlu sentiasa memeriksa dan mengambil jalan sederhana .</span><span style="font-family: "arial";"> Jangan terlalu condong kekiri atau ke kanan dan melampau.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Apa maksudnya mereka yang tidak berada di dalam golongan ASWJ ? Nabi saw sendiri sudah memberitahu bahawa umat akan berpecah dan yang akan selamat adalah Ahlus sunnah Wal Jamaah, dengan itu golongan 2 yang terkeluar dari aqidah ini adalah golongan Ahli Bid'ah yg terpecah kepada 72 golongan Ahli Bid'ah. Jadi sudah jelas di sini betapa pentingnya berpegang kepada Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, justeru itu marilah kita mendalami intipati-intipati yang menjadi dasarkepada Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Aqidah</b><span style="font-family: times new roman;"> (</span><b>العقيدة</b><span style="font-family: times new roman;">) dari segi bahasa (</span><a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Etimologis&action=edit&redlink=1" title="Etimologis (tidak wujud)">etimologis</a><span style="font-family: times new roman;">) berasal dari </span><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab" title="Bahasa Arab">Bahasa Arab</a><span style="font-family: times new roman;"> (عَقَدَ) yang bermakna 'ikatan' atau 'sangkutan' atau menyimpulkan sesuatu. </span></span></div>
<div style="font-family: arial; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">REINKARNASI SUATU FAHAMAN SESAT</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Artikel ini aku petik daripada kepasan aku di FORUM FAB mungkin dapat menyedarkan golongan yang masih kurang jelas tentang kedudukan Reinkarnasi dalam islam.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Reinkarnasi adalah proses kelahiran semula, dimana dipercaya seseorang yang meninggal itu hanya jasadnya dan bukan ruhnya. Ruh orang tersebut akan menitis kembali ke jasad baru samaada jasad manusia, haiwan atau tumbuhan untuk melanjutkan perjalanan hidupnya.Kepercayaan akan reinkarnasi dipercaya berasal dari India sejak 7000 tahun lalu. Kebudayaan kuno selain India, yaitu Mesir, Latin, Yunani pun mempercayai konsep kelahiran semula ini.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">"Doctrine of the rebirth of the soul in one or more successive existences, which may be human, animal, or vegetable. Belief in reincarnation is characteristic of Asian religions, especially Hinduism, Jainism, Buddhism, and Sikhism. All hold to the doctrine of karma, the belief that actions in this life will have their effect in the next. In Hinduism, a person may be freed from the cycle of birth and rebirth only by reaching a state of enlightenment. Likewise in Buddhism, discipline and meditation may enable a seeker to reach nirvana and escape the wheel of birth and rebirth. Manichaeism and Gnosticism accepted the concept of reincarnation, as do such modern spiritual movements as Theosophy." ( Petikan : Wikipedia)</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Bagaimana proses reinkarnasi?</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Pada awalnya, ruh berpisah dari sumber ruh, setelah mendapatkan jasad, ruh akan memulai pembelajaran hidupnya. Jika karena satu dan lain hal ruh tersebut tidak lulus/tidak dapat kembali ke sumber ruh, maka ruh tersebut akan diberikan kesempatan untuk mempelajari kehidupan kembali. Dan akan terus berulang sampai ruh tersebut “lulus”. Dalam kepercayaan sebahagian ajaran hakikat maksud lulus itu sehingga dia telah dapat mengenal Allah ta'ala (makrifat). Ada yg berfahaman berulang hingga 7 kali sehingga bertemu makrifat.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">REINKARNASI BUKAN DARI AJARAN AL QURAN</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">FirmanNYA:</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Bagaimana mungkin engkau kafir terhadap Allah, padahal kamu dalam keadaan matii, maka kamu dihidupkan, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">(Al Baqarah:28),</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Keterangan ayat:</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">bagaimana mungkin engkau kafir terhadap Allah;padahal kamu dalam keadaan mati, belum (berjasad - alam arwah);maka kamu dihidupkan, ( janin dihidupkan dengan ditiupkan ruh -alam rahim, lahir ke dunia- alam syahadah);kemudian kamu dimatikan ( jasad hancur menjadi tanah, jiwa digenggam Allah, dan ruh pindah ke alam barzakh);dan dihidupkan NYA kembali ( . jiwa dan ruh menempati jasad baru yang kekal-bukan dari tanah lagi. lalu bangkit (qa-ma, qiya-mun berdiri, berbangkit). di hari kebangkitan yaumil qiamah.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Inilah yang disebut yaumul qiamah, hari berbangkit. Bila tibanya hari berbangkit, atau hari kiamat itu? Itu rahasia Allah SWT. Namun secara isyarat ialah apabila semua arwah di alam arwah sudah pindah ke alam syahadah menjadi manusia, dan semua manusia itu sudah menjalani kehidupan di alam syahadah, semua arwah sudah pindah ke alam barzakh, maka itulah saatnya yaumul qiamah, hari kiamat.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Kemudian kepadaNya kamu dikembalikan. Setelah hari kiamat, atau hari berbangkit, kemudian semuanya dikembalikan kepadaNya untuk mempertanggung-jawabkan segala amal baik dan buruk sewaktu masih hidup di dunia. Dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk diadili, inilah yang disebut dengan yawmud di-n, hari pengadilan, ini selalu kita baca pada waktu shalat: Ma(-)liki yawmid di-n, Allah adalah Raja atau Pemilik Hari Pengadilan. Sesudah diadili yang selamat masuk surga, yang tidak selamat masuk neraka, itulah Hari Akhirat yang kekal.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Jadi, manusia diciptakan Allah SWT bermula sebagai ruh; inilah pengembaraan manusia menurut Al Quran: "dari alam arwah, ke alam rahim, ke alam syahadah, ke alam barzakh, berakhir di alam akhirat."Fahaman tentang pengembaraan manusia yang mirip-mirip reinkarnasi, tidak dapat dijustifikasi dengan ayat [Al baqarah,2:28]</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Ada setengah guru-guru hakikat yang mengatakan iaitu apabila seseorang meninggal dunia tanpa mengenal Tuhan RUH nya akan di pindahkan kedalam jasad baru selama 7 kali sehinggalah dalam pusingan yg 7 itu RUH itu dapat mengenal Tuhan. Pendapat ini juga terang-terang dan jelas menyalahi ayat di bawah ini.Ayat ini menerangkan manusia yang engkar apabila dibangkitkan semula hanyalah untuk dihukum oleh Tuhan yakni dibangkitbersama syaitan , kerana mereka ini golongan syaitan. Jadi masa bilakah pula dia akan dihidupkan smeula selama 7 kali konon nya sampai dapat mengenal Tuhan.Kalau dia dapat mengenal Tuhan di masa kehidupan yg ke 7 kenapa dia pula menjadi golongan syiatan dan di hukum ke neraka jahannam.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">Dan berkata manusia: "Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?" Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali? Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahannam dengan berlutut.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: times new roman;">(Maryam, 19:66-68)</span></span><br />
<br />
bersambung</div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-74735055466132722572013-06-06T19:05:00.000-07:002013-07-05T22:49:40.573-07:00MAKA YG DEMIKIAN ITULAH ALLAH, ROBB KAMU YG AL HAQ <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Alhamdulillahi Robbil 'Alamin , Wassolaatu Wassalamu 'Ala Asyarafil Anabiaai Wal Mursalin Wa 'Ala Aalihi Ath Thoiyyibin Watthohiriin .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Salam di pagi jumaaat , perkongsiaan buat semua teman2 yg cintakanNYA ingin mencari jalan kembali kpdNYA dengan selamat ...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Wahai para ikhwan yg d<span style="font-size: large;">imuliakan ,,,, </span>Peg<span style="font-size: large;">a<span style="font-size: large;">nglah kamu dgn ikti<span style="font-size: large;">kod ini sekemas-kemasnya.</span></span></span></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Sesungguhnya </span><span style="font-size: large;">Allah itu adalah Allah , sebenar-benar Allah itu Robb / Tuhan Yang Maha Suci , Laisakamishlihi syaiun ......</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPhv4vEMVogTZJxlVx5njnIY34rIKrF5I8-xVGAQ3-5Gn-Z0DpV-8m_W63MziM6BhldFDeS4QSOf-mixWVsDe78FZbIixMWa-YCLqF4he9CRNd7zcOH9yFydw8WCdbbIWqqD34VJENAfc/s1600/little-waterfall-keep-beauty-wallpaper-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPhv4vEMVogTZJxlVx5njnIY34rIKrF5I8-xVGAQ3-5Gn-Z0DpV-8m_W63MziM6BhldFDeS4QSOf-mixWVsDe78FZbIixMWa-YCLqF4he9CRNd7zcOH9yFydw8WCdbbIWqqD34VJENAfc/s320/little-waterfall-keep-beauty-wallpaper-1.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;">..قُلْ مَن يَرْزُقُكُم مِّنَ السَّمَآءِ وَالاٌّرْضِ أَمَّن يَمْلِكُ
السَّمْعَ والاٌّبْصَـرَ وَمَن يُخْرِجُ الْحَىَّ مِنَ الْمَيِّتِ
وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَىِّ وَمَن يُدَبِّرُ الاٌّمْرَ
فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلاَ تَتَّقُونَ - فَذَلِكُمُ اللَّهُ
رَبُّكُمُ الْحَقُّ فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلاَّ الضَّلاَلُ فَأَنَّى
تُصْرَفُونَ - كَذَلِكَ حَقَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ عَلَى الَّذِينَ
فَسَقُواْ أَنَّهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: inherit;">Katakanlah: "Siapakah yang
memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa
(menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari
yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan
menjawab: "Allah." Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa
kepada-Nya)? Maka itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak
ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu
dipalingkan (dari kebenaran)?</span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">فَذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمُ الْحَقُّ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">"MAKA YG DEMIKIAN ITULAH ALLAH, ROBB KAMU YG AL HAQ ......."</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjqhqr08rU7vWuoKPAe5Vn79m3Gyza4D2IF6Csrszh47gFF30VO_TKAbK4_vA-gASWlzm3O3dHKHp-B-NvzwbloZbBsYI5UXqISinYL1XXCpjfj7eXPqOQw92iTV1yq7FthJtp06QupUg/s1600/166958_170263826420351_831949133_n1111.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjqhqr08rU7vWuoKPAe5Vn79m3Gyza4D2IF6Csrszh47gFF30VO_TKAbK4_vA-gASWlzm3O3dHKHp-B-NvzwbloZbBsYI5UXqISinYL1XXCpjfj7eXPqOQw92iTV1yq7FthJtp06QupUg/s400/166958_170263826420351_831949133_n1111.jpg" width="266" /></a></div>
</div>
<div class="storyInnerContent storyContent" style="text-align: justify;">
<div class="mainWrapper">
<div role="article">
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><div>
<span class="userContent" style="font-size: small;">Kalau kamu masih membilang2kan , memisah2kan , memilah2kan zat , sifat ,
asma' dan af'al beerti belum mengenal Allah sebagaimana yg ALLAH SWT
sendiri jelaskan mengenaiNYA . DIA lebih mengenalNYA dari semua guru2 yg
arif ....</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent">WUJUD
tu masih bersifat baharu , WUJUD itu juga di jadikan bagaimana ia boleh
dipakaikan kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala ROBBIL 'AALAMIN .
Selepas Muhammad dan sekelian alam semuaanya baharu .....</span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></span></span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent" style="font-size: small;"><span data-ft="{"tn":"K"}" id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498480633556554.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498480633556554.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498480633556554.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:0"></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent" style="font-size: small;"><span data-ft="{"tn":"K"}" id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498480633556554.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498480633556554.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498480633556554.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:0"></span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span data-ft="{"tn":"K"}" id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498548640216420.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498548640216420.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498548640216420.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:0">Adakah DIA memerlukan sifat wujud baru DIA wujud? </span></span></span><span data-ft="{"tn":"K"}" id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498470346890916.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498470346890916.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0">DIA <span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498470346890916.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:3"> tidak berkehendak pada sifat </span><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498470346890916.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:5">tapi sifat berkehendak kepadaNYA. Semua yang berkehendak itu termasuk di dalam lingkungan ALLAHUSSOMAD .</span></span></span></span></span></span><span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498480633556554.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:1"></span><span data-ft="{"tn":"K"}" id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498480633556554.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498480633556554.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498480633556554.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:0">PENGETAHUAN
tentang DIA adalah "TIDAK TAHU" tetapi kamu masih membilang2kan sifat ,
memakai2kan pakaian wujud, memilah2 memisah2 akan DIA .... padahal tak
siapa pun yg TAHU dan sampai kepada HAKIKAT RUBUBIYYAH .....</span></span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><span style="font-size: small;"><span data-ft="{"tn":"K"}" id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:11">DIRI itu adalah makhluk atau nafs,</span><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:13"><span style="font-size: small;"> <span style="font-size: small;">ALLAHU ROBBIL AALAMIN </span></span>itu tak ber<span style="font-size: small;">DIRI<span style="font-size: small;"> </span></span>,</span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span data-ft="{"tn":"K"}" id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:15">Sebab setiap yang ber<span style="font-size: small;">DIRI</span> perlu ber<span style="font-size: small;">HAYAT </span></span><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:17"><span style="font-size: small;"> </span>dan setiap yang ber<span style="font-size: small;">HAYAT </span>merasai A<span style="font-size: small;">L</span> <span style="font-size: small;">MAUT</span>.</span></span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span data-ft="{"tn":"K"}" id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0"></span></span></span><span style="font-size: small;"><span data-ft="{"tn":"K"}" id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0"><br id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:19" /><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:20">Bila menisbahkan zat itu adalah diri , bermakna itu telah mensyirikan atau menguna neraca mahkluk dalam menyatakan zat.</span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span data-ft="{"tn":"K"}" id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0"><span id=".reactRoot[794].:1:1:1:comment498356346902316_498555700215714.:0.:1.:0.:1.:0.:0.:0:2.:0.:20">PENGETA<span style="font-size: small;">HUAN TENTANG ZATNYA IALAH "<span style="font-size: small;">TIDAK TAHU" </span></span> </span></span></span></span></div>
<div>
<br />
<br /></div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
<span class="userContent"><span style="font-size: large;">bersambung ....</span> </span></div>
</span></span></span></h5>
</div>
</div>
</div>
</div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-36623331820964497512013-05-31T22:52:00.002-07:002016-02-17T15:57:51.295-08:00Kemana Hala Tuju Aliran AQIDAH Umat Islam Masa Kini <span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bismillah Ar Rahman Ar Rahim , </span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Alhamdulillahi Robbil 'Alamin Wassolatu Wassalamu </span> 'Ala </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Asyrafil Anbiaai Wal Mursalin</span> Wa 'Ala Aalihi At Thoyibbin Wat Thohirin Ila Yaumil Qiamah . Amma Ba'du .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku mulai pembincangan ini dgn penuh kesyukuran dan memuji Hazrat ALLAH SWT kerana dengan limpah kurniaNYA jua dapat aku melapangkan sedikit masa untuk menyambung posting-posting di Blog ini yang sudah agak lama terpinggir. Agak sekian lama aku tidak menyambung posting-posting di sini atas kerana kesibukan urusan seharianku. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kali ini aku ingin berkongsi seperkara lagi mengenai bab yang paling utama dan teramat penting yakni soal Aqidah , usul/pokok Agama. Bab ini sangatlah penting kerana akan menjadi sia-sia segala amal ibadat kita sekiranya tidak disertai dengan Aqidah yang bersih dari syirik dan kekufuran. </span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8Wkdq_ip-vdoqq7QGtY1aLeMmWiF2FiS6ASCMdpzRLh98ZOscpu5BfDnQEP-ICm_dZedF_kIxO1uFmZ_Kv_1aIekGprJKgi9q2Lxik0EEgCigFwl4vEPE8NrOMU0xbm5Jtsiw_PphCO8/s1600/945290_132000610329412_1196155809_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8Wkdq_ip-vdoqq7QGtY1aLeMmWiF2FiS6ASCMdpzRLh98ZOscpu5BfDnQEP-ICm_dZedF_kIxO1uFmZ_Kv_1aIekGprJKgi9q2Lxik0EEgCigFwl4vEPE8NrOMU0xbm5Jtsiw_PphCO8/s400/945290_132000610329412_1196155809_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Akhir-akhir ini seringkali aku mendengar, membaca dan berbincang secara online mengenai persolaan Aqidah . Aku dapati terdapat segelintir dari kalangan umat islam di sini yang terseleweng dari pemahaman Aqidah yang sebenar tanpa mereka sedari . Inilaah yaang dikehendaki oleh musuh-musuh islam dari kelompok-kelompok dajjal yang mana fitnahnya semakin hampir dengan kita dan kuncu-kuncunya sudah berleluasa di sana sini .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Walaupun aku dari Aliran Syiah Ali (bukan Syiah Imamiah dan Syiah Rafidi) dan juga membawa perguruan Tuk Kenali serta Tukku Paluh ingin aku perjelaskan di sini bahawa Aliran Syiah Ali tidak menyalahi aliran ASWJ dalam soal Aqidah walaupun aku tidak mengikut aliran Imam Asyaari dan Imam Maturudi kerana <span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">aku</span> mengambil ilmu Aqidah dr sumber Ihtrah Imam Ali as melalui ihtrah Imam Hasan as .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam soal Aqidah Aliran Syiah Ali mengikut Aqidah menurut al Quran dan Sunnah serta mengambil atas Fahaman Imam Ali as dan ihtrah2 ahlul bait as. Jadi di sini tidak timbul Aliraan Syiah Ali itu menyalahi Aqidah ASWJ kerana kami tidaklah termasuk di dalam sektor Syiah pun. </span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Imam Ali as adalah merupakan induknya dan Imamul Muhtadin manakala Aliran ASWJ ini datang kemudian selepasnya dan meneruskan Aqidah Imam2 dan Ulamak terdahulu dari salafus solehin (bukan saalaafi wahhabi ) dan diteruskan oleh Ulamak Khalaf.</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berbalik kepada perkembangan yang tidak sihat ini sangat merbahaya dan merupakan racun yang sedang merosakkan Aqidah umat . Ini semuaa adalah hasil dari jarum dan fitnah akhir zaman yang di tabur oleh dajjal dan kuncu-kuncunya yang semakin hebat menyibar fitnah tanpa di sedari oleh jiwa-jiwa yang lalai dengan keenakkan dunia semata-mata . </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkjUDQL7-CAqZzxPHBp4kV1dzo8RBSTs0OjRXiRzAlBWFj1Wg_7-zhPv-v4yWr25AwJL9V1s9XY-JbUCS-YVCNOMGHiJChhJ7XAC497uqmuo_I727h7BePpO0iF929tzyIEtthZ_7QwhY/s1600/imam+ali+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="311" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkjUDQL7-CAqZzxPHBp4kV1dzo8RBSTs0OjRXiRzAlBWFj1Wg_7-zhPv-v4yWr25AwJL9V1s9XY-JbUCS-YVCNOMGHiJChhJ7XAC497uqmuo_I727h7BePpO0iF929tzyIEtthZ_7QwhY/s400/imam+ali+1.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span style="font-size: xx-small;">Fahaman Syiah Ali adalah menurut Imam Ali as dalam soal </span></span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"AR RAHMAN ISTAWA 'ALA AL ARSY"</span></span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Keruntuhan Aqidah yang berlaku di zaman sekarang ini kerana umat islam sudah tidak mementingkan tuntutan menuntut Ilmu Ketuhanan yang asas , meninggalkan keterangan2 dari Al Quran dan penjelasan-penjelasan dari Imam-Imam Ihtrah Ahlul Bait serta para Ulamak dari kalangan Salafus Solehin dan Khalaf Solehin . </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Banyak istilah yang telah di salah tafsir menurut aqal2 semata2 atas sebab2 tidak berguru, ahli hakikat yang mengambil fahaman singkat tanpa penelitian yg mendalam , juga golongan2 wahhabi yang kononnya mengikut jalaan2 slafus Soleh tapi padahal pegangan mereka amat juah berbeza dari Fahaman Para Salafussoleh itu sendiri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<b><br /></b>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>ALLAH MAUJUD BILLA MAKAN / ALLAH UJUD TANPA BERTEMPAT</b> </span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bila membincangkan mengenai ayat "AR RAHMAN ISTAWA 'ALA AL ARSY" / Tuhan Ar Rahman bersemayam/menguasai Arasy semua ilmuan2 terdahulu baik dari mana Aliran pun sudah menetapkan Aqidah yang paling benar ialah ALLAH Swt itu LAISAKAMISHLIHI SYAIUN/ TIDAK MENYAMAI SEGALAA SESUATU . Kita wajiblah beriktikod dgn iktikod ini dan itulah yang paling sempurna dan menyamai Aqidah Sunnah , Ihtrah Ahlul Bait , Salafus Solehin ,dan Ulamak2 Usul dari Aliran Asyaari dan Maturidi (ASWJ) . Hanya kelompok Mujassimah dan Musyabbihah dari Aliran Salafi Wahhabiyyah yang menyalahi iktikod ini ...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ini adalah pegangan Aqidah yang sebenar yang telah di perjelaskan oleh Nabi saw , Imam 2 Ihtrah Ahlul Bait dan Ulamak2 Muwahiddin sejak dulu (salafussoleh) dan aliran ASWJ. Fahmaan ini dipegangi oleh kesemua Aliran Syiah Ali, perguruaan Tuk Kenali , Tukku Paluh dn jug Pengajiaan Pondok dari Kaum Tua yang juga Aswj.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Golongan2 Mujassimah dan Musyabbihah dan kini didokong oleh Wahhabi tidak berpegang sepertimana yang sepatutnya menurut Aqidah Sunnah kerana mendokong Fahaman Ibn Taimiyyah yang di popularkan semula oleh puak Mujassimah Hanabilah dan Syeikh Muhammad Ibn Wahhab . Sedangkan Ibn Taimiyyah sendiri sudah bertaubat dari fahaman tersebut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Rasulullah Saw bersabda:<br /><span style="font-size: large;"><br /></span></span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">اللهمّ أنت الأول فليس قبلك شيء, وأنت الاخر فليس بعدك شيء, وأنت الظاهر فليس فوقك شيء وأنت الباطن فليس دونك شيء</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maksudnya:</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Ya Allah! Engkau al-Awwal maka tiada suatupun sebelum-Mu, Engkau al-Akhir maka tiada suatupun selepas-Mu, Engkau al-Zahir maka tiada suatupun di atas-Mu, dan Engkau al-Batin maka tiada suatupun di bawah-Mu”. [Diriwayatkan oleh Muslim.Isnad Sahih !!]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam Hadits sahih lainnya Rasulullah Saw bersabda:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">كان الله ولم يكن شيءٌ غيره</span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mafhumnya:</span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Allah ada azali dan selain-Nya tiada pun”. [Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan al-Bayhaqi]</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Makna hadits ini bahwa Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan), tidak ada sesuatu (selain-Nya) bersama-Nya. Pada azal belum ada angin, cahaya, kegelapan, .Arsy, langit, manusia, jin, malaikat, waktu, tempat dan arah. Maka berarti Allah ada sebelum terciptanya tempat dan arah, maka Ia tidak memerlukan kepada keduanya dan Ia tidak berubah dari semula, yakni tetap ada tanpa tempat dan arah, karena berubah adalah ciri dari sesuatu yang baru (makhluk). Siapa yang memahami sabdaan Nabi Saw ini akan bersetuju dengan mana2 paandangan yang mengatakan "ALLAH WUJUD TANPA TEMPAT" . </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bersambung .... </span></div>
<br />
<br />AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-55518513408474266912013-03-05T20:42:00.000-08:002013-03-05T21:00:55.708-08:00TENTANG ILMU<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Assalamu 'alaikum wbth , Allahumma solli'ala Muhammad Wa 'ala Aalihi At Toiyibbin Watthohirin somma ila Ashaabihi Ajma'iin. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHilL2X8CgMsWBrFR52NNJJlT9XZGzAFmd5iNmyU1fBuC8SN5pw6nY5Tm2YmAjFrL_bvwA5XULuDEyRpUWMFtI1hl1zXWpEALl5hJ3c564UHbJvlA0RNaraeL7Z9QdW6Vk4gtTDjDiV0o/s1600/530723_491116637588481_1864292298_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHilL2X8CgMsWBrFR52NNJJlT9XZGzAFmd5iNmyU1fBuC8SN5pw6nY5Tm2YmAjFrL_bvwA5XULuDEyRpUWMFtI1hl1zXWpEALl5hJ3c564UHbJvlA0RNaraeL7Z9QdW6Vk4gtTDjDiV0o/s400/530723_491116637588481_1864292298_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ilmu itu NUR</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada menyatakan Bab Ilmu secara rengkas . Apa itu 'ILMU ? Apakah ilmu itu 'tahu' hanya sanya kalau sekadar tahu sahaja apakah sudah sampai Allah Swt mengangkat para 'ulama ilmuan hingga ke beberapa darjat. Itu tidak memberi takrif yang tepat akan ilmu itu hanya tahu . </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ilmu tanpa berguru ibarat pohon tidak bersiram , ilmu tanpa amal ibarat pohon tidak berbuah , ilmu tanpa adab ibarat pohon liar, ilmu tanpa Nur ibarat pohon mati , ilmu tanpa iman ibarat pohon tercabut akarnya, ilmu tanpa rasa ibarat pohon yg buahnya pahit , ilmu tanpa Ruh ibarat pohon plastik, Bila ilmu itu beserta amal, nur, iman, rasa dan Ruh barulah dikatakan Allah meninggikan orang2 yg berilmu dengan beberapa darjat . Seandainya ilmu itu bersendiri jadilah ia ulamak yg jahat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ilmu itu ada zahir dan bathin , ilmu yg zahir pakaian Ahli Zahir manakala ilmu yg bathin pakaiaan Ahli Bathin. Ahli Zahir itu ialah mereka yg hanya mengambil syariaat tanpa hakikat .Ahli Bathin itu adalah mereka yg mengambil syariaat dan hakikat. Manakala mereka yg hanya mengaambil hakikat semata2 umpama tiada berpakaian , itulah Ahli Fasiq dan Zindiq . Tetapi jgn kita terpedaya dengan lakonan Ahli Zahir semata2 .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXPoBmeo1Pvsn_JI1ujWhBdDgH8QLnd-s0IuTVR4l774I_bsdSLLrEWxrXJcPmRmVI2-WwV8-TpjKGTHX2wOJlJIhVNbxEn10sEyiSon1_kVJrrsvALCsmF1kJ_7uJTgQwOHFuNJPJriM/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXPoBmeo1Pvsn_JI1ujWhBdDgH8QLnd-s0IuTVR4l774I_bsdSLLrEWxrXJcPmRmVI2-WwV8-TpjKGTHX2wOJlJIhVNbxEn10sEyiSon1_kVJrrsvALCsmF1kJ_7uJTgQwOHFuNJPJriM/s320/images.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ilmu itu Harta Yg Tersimpan Kukuh</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ilmu itu harta yang tersimpan kukuh , kata Say Ali ra , " ilmu itu lebih baik drp harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu itu bertambah apabila dibelanjakan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ilmu itu tahu apa perintah Allah Swt pada kita setiap masa dan keaadaan dan perjalanannya adalah sunnah Nabi Saw. Ilmu ibarat pelita yg menyuluh di dalam gelap gelita. Di zaman ini ibarat spot light yg menyuluh hingga terang benderang .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ilmu itu petunjuk apabila ia tahu akan AL QURAN yg mulia. Ilmu itu kekuatan apabila ia di bawa ke medaan jihad. Ilmu itu pendinding apabila ia memagar pengamalnya. </span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ilmu
itu kenderaan di dalam solat sehingga membawa kepada mikraj mukmin.
Ilmu itu tinggi apabila ia datang dari sisi Allah Ta'ala. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTiW65NL-Bebs97FqLGOwcFD_tLEenor4NucHOGhFJ1SVvfjlFTvSRjdCzJmwMxIcDQdp76s79JekDAnvHpmi_Z0XnWG6dJ3gr5mnkochPCNkmzZlN8yXK4Auxg9O6JvcPQb95W8hE3ic/s1600/ilmu-syariat-hakikat-tarikat-makrifat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTiW65NL-Bebs97FqLGOwcFD_tLEenor4NucHOGhFJ1SVvfjlFTvSRjdCzJmwMxIcDQdp76s79JekDAnvHpmi_Z0XnWG6dJ3gr5mnkochPCNkmzZlN8yXK4Auxg9O6JvcPQb95W8hE3ic/s320/ilmu-syariat-hakikat-tarikat-makrifat.jpg" width="251" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Carilah Ilmu Syariat, tarekat , hakikat dn makrifat , dan carilah ilmu2 ini pada satu guru yg padanya tehimpun keempatnya , sebab dia telaah menguasai secara keseluruhannya dan tidak memisahkan tiap2 bahagiaan dari ilmu yg 4 ini. </span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">nabi itu kota ilmu dan Ali ra itu pintunya , jangan kamu memasuki kota tidak melalui pintunya. pastikan gurumu itu jugaa mendapat ilmu melalui pintu kotanya. Barulah sampai ke tempat nak dituju.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ilmu menjadi api neraka kepada ulamak yg jahat. Jauhilah ilmu dari orng yg sedmikian kerana kamu jugaa akan sama2 terbakar dengannya .</span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOVnt1pGqm6EXJvNy6rRonodJewR-EjLVtkp85FQU8Ccg3jbfy6H66WQVNLbzcT3MN9yeRJYO2lndruqYlBrmLClnVgbsrQOeiweHRZYNi5LL0N9fHnWV9wfANK0SUEMf0V7uY7kzjUBw/s1600/images444.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOVnt1pGqm6EXJvNy6rRonodJewR-EjLVtkp85FQU8Ccg3jbfy6H66WQVNLbzcT3MN9yeRJYO2lndruqYlBrmLClnVgbsrQOeiweHRZYNi5LL0N9fHnWV9wfANK0SUEMf0V7uY7kzjUBw/s1600/images444.jpg" /></a></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">TENTANG ISLAM SEJATI :: Nak cari islam yg sejati kena la cari hati yg murni ..... yg tulus ikhlas kepada Allah , yg zuhud thdp dunia tetapi menguasai dunia untuk Allah. Mencari jalan untuk kembali kapada Allah memulangkan kembali amanahNYA seperti asal . Kalau nak huraikan tak abis-abis hanya perlu mencari RASA yg sejati.</span></div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-52650119923033012752013-03-05T20:35:00.001-08:002013-06-02T17:57:50.043-07:00WAHDATUL UMMAT BAHAGIAN 1<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwh4Rj4bz-5UWPxj_TjP26R_y4FvO348vfPrduuyBiR6ZPF3wG0FPlLVmrwwJapMNnOfgzLPEwBxf7YWRIr-VTn9pEb-yazWJuoNxhyqhCvEecPQmMuq2Ix6UwAEqOVjBEgOXC_tI2GHc/s1600/wahdat39.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474046615984447762" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwh4Rj4bz-5UWPxj_TjP26R_y4FvO348vfPrduuyBiR6ZPF3wG0FPlLVmrwwJapMNnOfgzLPEwBxf7YWRIr-VTn9pEb-yazWJuoNxhyqhCvEecPQmMuq2Ix6UwAEqOVjBEgOXC_tI2GHc/s400/wahdat39.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 149px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 149px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWDrJamhc3T845enBCVh37g2zrsqi11chmLSDd0EMyFT16jLE1ShSe6BRRZRqaci5Xhaum38iIk9fMAPSkox9LiHtDSFHkJzZAvm7tG7UaWtFGrxwGQswyqJrh9MEQaU2ojNCtFuL2xj8/s1600/wahdat38.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"></a><br />
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlIuc4pdZoWpmZ4YtSPHLY60zHE57Sa-N1iod4YWFVG8Jo7_Cr0ykO8cF5hvTYK9xbypH3txJ6Ch28ogZVwSfvcOArCaAa2pH2aEZGZHVbJAL6ZtIiUjiH2GSRjnuhJyT7iymZztCj3TQ/s1600/kasih.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}">
</a></div>
<br />
<title>HTML clipboard</title> <br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: 180%;">Bismillahi</span><span style="font-size: 180%;"> walhamdulillahi wanasta'inuhu .....</span>..
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgmx1-V3fz4xde7P_nB33Rm_Juzn-ej3_RtNd87HunCGPrZCt_X7S3mwTJdTu-Pnq8i3fRD6mR0DvP95V4bmCRUAIkTgcvgEGQ5q-JvXMSjgMI2z4sY8RIdvWhTwN6uco9Kl6O6uIS7KA/s1600/umat+yg+satu.bmp" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"> <img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473160226182870322" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgmx1-V3fz4xde7P_nB33Rm_Juzn-ej3_RtNd87HunCGPrZCt_X7S3mwTJdTu-Pnq8i3fRD6mR0DvP95V4bmCRUAIkTgcvgEGQ5q-JvXMSjgMI2z4sY8RIdvWhTwN6uco9Kl6O6uIS7KA/s400/umat+yg+satu.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 75px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 349px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya:
<br />
"<span class="gen">Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu." </span>
<br />
<span style="font-weight: bold;">(Surah Yunus(10) : ayat 19)</span>
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Petikan dari Tafsirannya:
<br />
Manusia pada mulanya hidup rukun, bersatu dalam satu agama, sebagai satu keluarga. Tetapi setelah mereka berkembang biak dan setelah kepentingan mereka berlain-lain, timbullah berbagai kepercayaan yang menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu Allah mengutus rasul yang membawa wahyu dan untuk memberi petunjuk kepada mereka .Ketetapan Allah itu ialah bahwa, perselisihan manusia di dunia itu akan diputuskan di akhirat yakni manusia akan dibangkitkan di padang mahsyar menurut pegangan agama masing-masing kelak untuk diberi perhitungan.
</div>
<br />
Sila baca ayat 213 surat Al-Baqarah mengenai perkaranya sama.
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tafsiran ayat di atas menunjukkan bagaimana seluruh manusia itu yg berasal dari umat yang satu sehingga berpecah-belah menurut pegangan dan agama masing-masing.
<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Peringatan Allah agar tidak berlaku perpecahan sesama umat islam ....</span>
<br />
<br />
Perkara ini bukan sahaja berlaku secara umum buat seluruh manusia tetapi kesan perselisihan itu juga berlaku khusus sesama umat islam. Sehingga kini kita dapat lihat terdapatnya perpecahan yang berlaku sesama kita.
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<div>
<title>HTML clipboard</title> <title>HTML clipboard</title> </div>
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpu7bSPlfF_rCIg6jAi66tcdl406wQa9605yhgC1Uz6O8CdkptZoYJ2sw6Ostj57ExJPRiue4BLYqxan75Jv56QU6yBLh_ilf8xASsa6hHCAzGAR7zYejRrZhVO5HhO0fJ6JNt4fJ20mo/s1600/taliallah.bmp" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474053100222152946" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpu7bSPlfF_rCIg6jAi66tcdl406wQa9605yhgC1Uz6O8CdkptZoYJ2sw6Ostj57ExJPRiue4BLYqxan75Jv56QU6yBLh_ilf8xASsa6hHCAzGAR7zYejRrZhVO5HhO0fJ6JNt4fJ20mo/s400/taliallah.bmp" style="cursor: pointer; float: left; height: 129px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 340px;" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="gen">
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. </span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">(Surah Ali Imran(3) : ayat 103)</span><span class="gen">
</span>
<br />
<br />
<b><span style="font-size: 180%;">Perpecahan dikalangan umat islam hari ini ......</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 180%;">Siapakah Dalangnya ????
<br />
<br />
</span></b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtiDLd5G74j5-Z6MnSQVtdWfjKwHPU4tyHjUA80R6CS7pcRTfQ6mqPhv-LzjkgdALQpLTKXexD2XndqC1XPrbD4IDlbHsbDE88PcImkHQ8wmluA1PXN1fxGmn23Hzve4Fcpkb23QUnGjc/s1600/poster+antiillum.GIF" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474082284969361714" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtiDLd5G74j5-Z6MnSQVtdWfjKwHPU4tyHjUA80R6CS7pcRTfQ6mqPhv-LzjkgdALQpLTKXexD2XndqC1XPrbD4IDlbHsbDE88PcImkHQ8wmluA1PXN1fxGmn23Hzve4Fcpkb23QUnGjc/s400/poster+antiillum.GIF" style="cursor: pointer; float: left; height: 345px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 345px;" /></a><b>Agenda-Agenda percaturan Iblis melalui kuncu2nya dari golongaan Kuffar memecah-belahkan Umat Islam ........</b></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kita telah lama dijajah dari segi pemikiran oleh Penjajah yang bergerak di bawah kumpulan Illuminati atau Freemason yang diketuai oleh Iblis Azazail laknatullah dan Kuncu utamanya Dajjal si pendusta atau penyelamat palsu.
<br />
<br />
Kita sekarang telah terperangkap di dalam satu sistem 'New world order' yang di kuasai oleh kerajaan Dajjal. Apakah rancangan2 dan agenda2 mereka sekian lama itu? Antaranya ialah memecah-belahkan umat islam khususnya dan seluruh manusia umumnya. Sudah sekian lama minda kita dijajah oleh mereka sehingga kita tidak sedari selama ini kita masih belum bebas walau pun kita sudah merdeka lebih 5o tahun.
<br />
<br />
Perpecahan di kalangan umat islam hari ini adalah merupakan satu penyakit dan wabak menular yang sudah mencapai tahap kronik dan membahayakan umat islam seluruhnya . Apabila sesuatu penyakit yang kronik seperti barah atau penyakit menular tersebar ianya hanya boleh diubati dengan memotong bahgian yang terkena barah atau menggunakan rawatan kemoterapi secara intensif dan mengasingkan pesakit2 tersebut supaya tidak berjangkit. Itu boleh dilakukan sekiranya bahagian yang kecil sahaja yang terjangkit. Sekiranya seluruh nahagian sudah terkena apa yang harus dilakukan?
<br />
<br />
Wabak yang menular ini akhirnya membawa kepada kematian. Kematian bagi hati2 umat islam hari ini sudah pun berlaku dan menular kepada seluruh umat seolah2 tidak dapat dibendung lagi. Marilah kita selidiki punca kepada penyakit perpecahan ini satu persatu . Punca penyakit perlu dikesan terlebih dahulu sebelum rawatan diberi. Semoga hati kita dihidupkan semula oleh Allah swt dengan kita berpegang semula kepada tali Allah.
<br />
<br />
<title>HTML clipboard</title><br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 130%;">Punca-punca utama perpecahan umat ......Agenda "Pecah dan Perintah"
</span></b>
<br />
<div style="text-align: left;">
Marilah kita melihat dan mencari siapakah yang menjadi dalanng yang membawa kepada perpecahan kita. Siapakah dalang disebalik timbulnya perpecahan ini sejak sekian lama? Sebelum itu kita cuba selidiki apakah jenis perpecahan yang berlaku di kalangan umat. Pelbagai perpecahan yang berlaku di antara umat islam hari ini antaranya ialah: Penjajahan keatas Negara Islam yang di Mastermind oleh golongan Elit Illuminati telah membawa kepada perpecahan Wilayah Islam kepada negeri-negeri kecil seperti hari ini.
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesannya hingga ke hari ini kita lebih cenderung untuk bersorak "Malaysia Boleh" bukannya "Muslim Rules" sebab Ruh Daulah Islamiyyah telah lama berkubur dari jiwa umat Islam.. Kita merasakan 'Peta Geomatri' telah memisahkan kita kepada Negara-Negara kecil tersebut. Sudah tidak ada sistem Khalifah yang memimpin dan mengawal semua negara-negara islam ini. Semua ini akan terus berlaku dan menghantui jiwa kita sehinggalah kembalinya sistem kekhalifahan di bawah pimpinan Imam Mahdi tertegak di muka bumi Allah swt ini.
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Perpecahan dari Daulah Islamiyyah kepada Negara2 yang kecil
<br />
<br />Senarai khulafa Islam selepas wafatnya Nabi saw:-
<br /><span style="font-size: 100%;">
</span></b><span style="font-size: 100%;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Khulafa_al-Rasyidin_Di_Madinah">Khulafa al-Rasyidin Di Madinah</span></span> <br />
<ul>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/632" title="632">632</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/634" title="634">634</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Abu_Bakar_as-Siddiq" title="Abu Bakar as-Siddiq">Abu Bakar as-Siddiq</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/634" title="634">634</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/644" title="644">644</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Umar_Al-Khattab" title="Umar Al-Khattab">Umar Al-Khattab</a>, (Umar І)</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/644" title="644">644</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/656" title="656">656</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Uthman_bin_Affan" title="Uthman bin Affan">Uthman bin Affan</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/656" title="656">656</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/661" title="661">661</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Ali_bin_Abi_Talib" title="Ali bin Abi Talib">Ali bin Abi Talib</a></li>
</ul>
<h3>
<span class="editsection"></span><span style="font-size: 100%;"><span class="mw-headline" id="Khilafah_Bani_Umayyah_Di_Damsyik" style="font-weight: normal;">Khilafah Bani Umayyah Di Damsyik</span></span></h3>
<ul>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/661" title="661">661</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/680" title="680">680</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Muawiyah_ibn_Abu_Sufyan" title="Muawiyah ibn Abu Sufyan">Muawiyah ibn Abu Sufyan</a> (Muawiyah I)</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/680" title="680">680</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/683" title="683">683</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Yazid_bin_Muawiyah" title="Yazid bin Muawiyah">Yazid ibni Muawiyah</a> (Yazid I)</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/683" title="683">683</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/684" title="684">684</a> M - Khalifah <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Muawiyah_II" title="Muawiyah II">Muawiyah ibni Yazid</a> (Muawiyah II)</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/684" title="684">684</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/685" title="685">685</a> M - Khalifah <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Marwan_I" title="Marwan I">Marwan Ibni Hakam</a> (Marwan I)</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/685" title="685">685</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/705" title="705">705</a> M - Khalifah <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Abd_al-Malik" title="Abd al-Malik">Abd al-Malik</a> Ibni Marwan</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/705" title="705">705</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/715" title="715">715</a> M - Khalifah <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Walid_I" title="Al-Walid I">al-Walid I</a> Ibni Abd al-Malik</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/715" title="715">715</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/717" title="717">717</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Sulaiman_bin_Abdul_Malik" title="Sulaiman bin Abdul Malik">Sulaiman</a> Ibni Abd al-Malik</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/717" title="717">717</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/720" title="720">720</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Umar_ibni_Abd_al-Aziz" title="Umar ibni Abd al-Aziz">Umar ibni Abd al-Aziz</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/720" title="720">720</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/724" title="724">724</a> M - Khalifah <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Yazid_II" title="Yazid II">Yazid II</a> Ibni Abd al-Malik</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/724" title="724">724</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/743" title="743">743</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Hisham_ibni_Abd_al-Malik" title="Hisham ibni Abd al-Malik">Hisham ibni Abd al-Malik</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/743" title="743">743</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/744" title="744">744</a> M - Khalifah <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Walid_II" title="Al-Walid II">al-Walid II</a> Ibni Yazid II</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/744" title="744">744</a> M - Khalifah <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Yazid_III" title="Yazid III">Yazid III</a> Ibni Al-Walid</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/744" title="744">744</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Ibrahim_bin_al-Walid" title="Ibrahim bin al-Walid">Ibrahim</a> Ibni Al-Walid</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/744" title="744">744</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/750" title="750">750</a> M - Khalifah <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Marwan_II" title="Marwan II">Marwan II</a> Ibni Muhammad</li>
</ul>
<h3>
<span class="editsection"></span><span style="font-size: 100%; font-weight: normal;"><span class="mw-headline" id="Khilafah_Bani_Abbasiyah_di_Baghdad">Khilafah Bani Abbasiyah di Baghdad (Iraq)
</span></span></h3>
<table border="0"> <tbody>
<tr> <td><ul>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/750" title="750">750</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/754" title="754">754</a> M - Khalifah <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Abu_al-Abbas_al-Saffah" title="Abu al-Abbas al-Saffah">Abu al-Abbas al-Saffah</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/754" title="754">754</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/775" title="775">775</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Mansur" title="Al-Mansur">Al-Mansur</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/775" title="775">775</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/785" title="785">785</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Mahdi" title="Al-Mahdi">Al-Mahdi</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/785" title="785">785</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/786" title="786">786</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Hadi&action=edit&redlink=1" title="Al-Hadi (tidak wujud)">Al-Hadi</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/786" title="786">786</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/809" title="809">809</a> M - Khalifah <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Harun_al-Rashid" title="Harun al-Rashid">Harun al-Rashid</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/809" title="809">809</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/813" title="813">813</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Amin" title="Al-Amin">Al-Amin</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/813" title="813">813</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/833" title="833">833</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Ma%27mun" title="Al-Ma'mun">Al-Ma'mun</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/833" title="833">833</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/842" title="842">842</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Mu%27tasim" title="Al-Mu'tasim">Al-Mu'tasim</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/842" title="842">842</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/847" title="847">847</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Wathiq&action=edit&redlink=1" title="Al-Wathiq (tidak wujud)">Al-Wathiq</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/847" title="847">847</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/861" title="861">861</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mutawakkil&action=edit&redlink=1" title="Al-Mutawakkil (tidak wujud)">Al-Mutawakkil</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/861" title="861">861</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/862" title="862">862</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Muntasir" title="Al-Muntasir">Al-Muntasir</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/862" title="862">862</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/866" title="866">866</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Musta%27in&action=edit&redlink=1" title="Al-Musta'in (tidak wujud)">Al-Musta'in</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/866" title="866">866</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/869" title="869">869</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mu%27tazz&action=edit&redlink=1" title="Al-Mu'tazz (tidak wujud)">Al-Mu'tazz</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/869" title="869">869</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/870" title="870">870</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Muhtadi" title="Al-Muhtadi">Al-Muhtadi</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/870" title="870">870</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/892" title="892">892</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Mu%27tamid" title="Al-Mu'tamid">Al-Mu'tamid</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/892" title="892">892</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/902" title="902">902</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mu%27tadid&action=edit&redlink=1" title="Al-Mu'tadid (tidak wujud)">Al-Mu'tadid</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/902" title="902">902</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/908" title="908">908</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Muktafi" title="Al-Muktafi">Al-Muktafi</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/908" title="908">908</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/932" title="932">932</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Muqtadir" title="Al-Muqtadir">Al-Muqtadir</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/932" title="932">932</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/934" title="934">934</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Qahir" title="Al-Qahir">Al-Qahir</a></li>
</ul>
</td> <td><ul>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/934" title="934">934</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/940" title="940">940</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Ar-Radi&action=edit&redlink=1" title="Ar-Radi (tidak wujud)">Ar-Radi</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/940" title="940">940</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/944" title="944">944</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Muttaqi" title="Al-Muttaqi">Al-Muttaqi</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/944" title="944">944</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/946" title="946">946</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Mustakfi" title="Al-Mustakfi">Al-Mustakfi</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/946" title="946">946</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/974" title="974">974</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Muti&action=edit&redlink=1" title="Al-Muti (tidak wujud)">Al-Muti</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/974" title="974">974</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/991" title="991">991</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/At-Ta%27i" title="At-Ta'i">At-Ta'i</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/991" title="991">991</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1031" title="1031">1031</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Qadir&action=edit&redlink=1" title="Al-Qadir (tidak wujud)">Al-Qadir</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1031" title="1031">1031</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1075" title="1075">1075</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Qa%27im&action=edit&redlink=1" title="Al-Qa'im (tidak wujud)">Al-Qa'im</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1075" title="1075">1075</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1094" title="1094">1094</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Muqtadi&action=edit&redlink=1" title="Al-Muqtadi (tidak wujud)">Al-Muqtadi</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1094" title="1094">1094</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1118" title="1118">1118</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mustazhir&action=edit&redlink=1" title="Al-Mustazhir (tidak wujud)">Al-Mustazhir</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1118" title="1118">1118</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1135" title="1135">1135</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mustarshid&action=edit&redlink=1" title="Al-Mustarshid (tidak wujud)">Al-Mustarshid</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1135" title="1135">1135</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1136" title="1136">1136</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Ar-Rashid&action=edit&redlink=1" title="Ar-Rashid (tidak wujud)">Ar-Rashid</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1136" title="1136">1136</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1160" title="1160">1160</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Muqtafi&action=edit&redlink=1" title="Al-Muqtafi (tidak wujud)">Al-Muqtafi</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1160" title="1160">1160</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1170" title="1170">1170</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mustanjid&action=edit&redlink=1" title="Al-Mustanjid (tidak wujud)">Al-Mustanjid</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1170" title="1170">1170</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1180" title="1180">1180</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mustadi&action=edit&redlink=1" title="Al-Mustadi (tidak wujud)">Al-Mustadi</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1180" title="1180">1180</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1225" title="1225">1225</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=An-Nasir&action=edit&redlink=1" title="An-Nasir (tidak wujud)">An-Nasir</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1225" title="1225">1225</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1226" title="1226">1226</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Az-Zahir&action=edit&redlink=1" title="Az-Zahir (tidak wujud)">Az-Zahir</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1226" title="1226">1226</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1242" title="1242">1242</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mustansir&action=edit&redlink=1" title="Al-Mustansir (tidak wujud)">Al-Mustansir</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1242" title="1242">1242</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1258" title="1258">1258</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Al-Musta%27sim" title="Al-Musta'sim">Al-Musta'sim</a></li>
</ul>
</td> </tr>
</tbody></table>
<h3>
<span class="editsection"></span><span style="font-size: 100%; font-weight: normal;"><span class="mw-headline" id="Khilafah_Bani_Abbasiyah_di_Kaherah">Khilafah Bani Abbasiyah di Kaherah</span></span></h3>
<ul>
<li>khalifah</li>
</ul>
<h3>
<span class="editsection"><a href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Khalifah&action=edit&section=11" title="Sunting bahagian: Khilafah Turki Uthmaniyyah"></a></span><span style="font-size: 100%; font-weight: normal;"><span class="mw-headline" id="Khilafah_Turki_Uthmaniyyah">Khilafah Turki Uthmaniyyah</span></span></h3>
<table border="0"> <tbody>
<tr> <td><ul>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1281" title="1281">1281</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1326" title="1326">1326</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Uthman_I" title="Uthman I">Uthman I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1326" title="1326">1326</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1359" title="1359">1359</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Orhan_I" title="Orhan I">Orhan I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1359" title="1359">1359</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1389" title="1389">1389</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Murad_I&action=edit&redlink=1" title="Murad I (tidak wujud)">Murad I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1389" title="1389">1389</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1402" title="1402">1402</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Bayezid_I" title="Bayezid I">Bayezid I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1402" title="1402">1402</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1413" title="1413">1413</a> M - <i><a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Ottoman_Interregnum&action=edit&redlink=1" title="Ottoman Interregnum (tidak wujud)">Interregnum</a></i></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1413" title="1413">1413</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1421" title="1421">1421</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Mehmed_I&action=edit&redlink=1" title="Mehmed I (tidak wujud)">Mehmed I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1421" title="1421">1421</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1444" title="1444">1444</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Murad_II&action=edit&redlink=1" title="Murad II (tidak wujud)">Murad II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1444" title="1444">1444</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1445" title="1445">1445</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Muhammad_al-Fatih" title="Muhammad al-Fatih">Mehmed II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1445" title="1445">1445</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1451" title="1451">1451</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Murad_II&action=edit&redlink=1" title="Murad II (tidak wujud)">Murad II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1451" title="1451">1451</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1481" title="1481">1481</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Muhammad_al-Fatih" title="Muhammad al-Fatih">Mehmed II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1481" title="1481">1481</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1512" title="1512">1512</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Beyazid_II&action=edit&redlink=1" title="Beyazid II (tidak wujud)">Beyazid II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1512" title="1512">1512</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1520" title="1520">1520</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Selim_I&action=edit&redlink=1" title="Selim I (tidak wujud)">Selim I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1520" title="1520">1520</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1566" title="1566">1566</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Sulaiman_al-Qanuni" title="Sulaiman al-Qanuni">Suleiman I</a> (yang Agung)</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1566" title="1566">1566</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1574" title="1574">1574</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Selim_II" title="Selim II">Selim II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1574" title="1574">1574</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1595" title="1595">1595</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Murad_III" title="Murad III">Murad III</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1595" title="1595">1595</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1603" title="1603">1603</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Mehmed_III" title="Mehmed III">Mehmed III</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1603" title="1603">1603</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1617" title="1617">1617</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Ahmed_I&action=edit&redlink=1" title="Ahmed I (tidak wujud)">Ahmed I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1617" title="1617">1617</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1618" title="1618">1618</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Mustafa_I&action=edit&redlink=1" title="Mustafa I (tidak wujud)">Mustafa I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1618" title="1618">1618</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1622" title="1622">1622</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Uthman_II&action=edit&redlink=1" title="Uthman II (tidak wujud)">Uthman II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1622" title="1622">1622</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1623" title="1623">1623</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Mustafa_I&action=edit&redlink=1" title="Mustafa I (tidak wujud)">Mustafa I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1623" title="1623">1623</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1640" title="1640">1640</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Murad_IV&action=edit&redlink=1" title="Murad IV (tidak wujud)">Murad IV</a></li>
</ul>
</td> <td><ul>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1640" title="1640">1640</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1648" title="1648">1648</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Ibrahim_I&action=edit&redlink=1" title="Ibrahim I (tidak wujud)">Ibrahim I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1648" title="1648">1648</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1687" title="1687">1687</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Mehmed_IV" title="Mehmed IV">Mehmed IV</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1687" title="1687">1687</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1691" title="1691">1691</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Suleiman_II&action=edit&redlink=1" title="Suleiman II (tidak wujud)">Suleiman II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1691" title="1691">1691</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1695" title="1695">1695</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Ahmed_II" title="Ahmed II">Ahmed II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1695" title="1695">1695</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1703" title="1703">1703</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Mustafa_II" title="Mustafa II">Mustafa II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1703" title="1703">1703</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1730" title="1730">1730</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Ahmed_III&action=edit&redlink=1" title="Ahmed III (tidak wujud)">Ahmed III</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1730" title="1730">1730</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1754" title="1754">1754</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Mahmud_I&action=edit&redlink=1" title="Mahmud I (tidak wujud)">Mahmud I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1754" title="1754">1754</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1757" title="1757">1757</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Uthman_III&action=edit&redlink=1" title="Uthman III (tidak wujud)">Uthman III</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1757" title="1757">1757</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1774" title="1774">1774</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Mustafa_III&action=edit&redlink=1" title="Mustafa III (tidak wujud)">Mustafa III</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1774" title="1774">1774</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1789" title="1789">1789</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Abd-ul-Hamid_I" title="Abd-ul-Hamid I">Abd-ul-Hamid I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1789" title="1789">1789</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1807" title="1807">1807</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Selim_III" title="Selim III">Selim III</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1807" title="1807">1807</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1808" title="1808">1808</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Mustafa_IV&action=edit&redlink=1" title="Mustafa IV (tidak wujud)">Mustafa IV</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1808" title="1808">1808</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1839" title="1839">1839</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Mahmud_II" title="Mahmud II">Mahmud II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1839" title="1839">1839</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1861" title="1861">1861</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Abd-ul-Mejid_I" title="Abd-ul-Mejid I">Abd-ul-Mejid I</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1861" title="1861">1861</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1876" title="1876">1876</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Abd-ul-Aziz" title="Abd-ul-Aziz">Abd-ul-Aziz</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1876" title="1876">1876</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Murad_V" title="Murad V">Murad V</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1876" title="1876">1876</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1909" title="1909">1909</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Abd-ul-Hamid_II&action=edit&redlink=1" title="Abd-ul-Hamid II (tidak wujud)">Abd-ul-Hamid II</a></li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1909" title="1909">1909</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1918" title="1918">1918</a> M - Khalifah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Mehmed_V" title="Mehmed V">Mehmed V</a> (Reşad)</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1918" title="1918">1918</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1922" title="1922">1922</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Mehmed_VI&action=edit&redlink=1" title="Mehmed VI (tidak wujud)">Mehmed VI</a> (Vahideddin)</li>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1922" title="1922">1922</a>-<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1924" title="1924">1924</a> M - Khalifah <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Abd-ul-Mejid_II&action=edit&redlink=1" title="Abd-ul-Mejid II (tidak wujud)">Abd-ul-Mejid II</a></li>
</ul>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b>
<br />Kejatuhan & penjajahan wilayah-wilayah Islam , agenda Iblis dan Kuncu2 nya .....
<br />
</b><span class="long_text" id="result_box"><span title="">Dalam usaha untuk melemahkan keyakinan dan persatuan Umat Islam, British serta negara-negara Eropah di bawah agenda Illuminati telah memainkan peranan utama, bekerja sama menjajah wilayah-wilayah Islam melalui pecah dan perintah. </span><span style="background-color: white;" title="">Perancangan yang kompleks untuk tujuan ini pada asalnya ditubuhkan seperti menubuhkan mubaligh-mubaligh gereja untuk mempromosikan 'Agama Kristian' (1698), Gerakan Penyebaran Injil di Luar Negara (1701), Church Missionary Society (1799), </span><span title="">British Foreign Bible Society (1804) dan pelbagai lagi.</span></span>
<br />
<b>
</b><span style="font-size: 100%;">Strategi</span><span style="font-size: 100%;"> awal Illuminati di era British bagi</span> melenyapkan kerajaan Islam bermula dengan merencanakan pemberontakan terhadap Kerajaan Bani Uthmaniah. Rencana ini di susun secara rapi dengan pakatan bersama<b> </b><span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)"><span id="long-desc" style="display: inline;">Raja Abdul Aziz Al-Saud dan Syeikh Muhammad Abdul Wahhab Pada tahun 1902 dengan bantuan daripada Kerajaan British dan perisik British yang bersenjata dan membiayai pemberontakan menentang Empayar Uthmaniyyah.</span></span>
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pembentukan kerajaan boneka British di Arab Saudi </span>
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifzxTUh5VCB9WvxrBb2Wha0sUELo4NzjXUzn0br_R1zGK7A2eVqYEw2TSxSFBqKcOVsK14yA7pIcHH6yN1EsjberZRUXG9Vf2bCUEJrvVNdNdrDLrOdQJIFIXJCsXRctsyuRMTy0tZZkQ/s1600/the-illuminati-card-game.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474265711714032258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifzxTUh5VCB9WvxrBb2Wha0sUELo4NzjXUzn0br_R1zGK7A2eVqYEw2TSxSFBqKcOVsK14yA7pIcHH6yN1EsjberZRUXG9Vf2bCUEJrvVNdNdrDLrOdQJIFIXJCsXRctsyuRMTy0tZZkQ/s400/the-illuminati-card-game.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 302px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 199px;" /></a>
<br />
<span id="konasapn0">Syeikh Abdul Wahab berjaya dipilih sebagai jurucakap dan juru pelaksana idea British Freemason tanpa beliau sendiri sedari. Kita boleh simpulkan Syeikh Abdul Wahab adalah kambing hitam Arab yang ditangkap British, kemudian ditutup matanya, kemudian diletakkan bom jangka di badannya dan kemudian dilempar di tengah-tengah masyarakat Islam Arab Saudi.
<br />
<br />Tetapi pergerakan Wahabi bergerak terlalu cepat seolah-olah diarah oleh sesuatu dari belakang. Syeikh Abd Wahab berjaya menguasai keseluruhan pemikiran masyarakat Arab Saudi tentang bahaya Bidaah. Bagaimana British Freemason membantu fahaman Wahabi ini berkembang amat menghairankan. Namun matlamatnya semakin jelas apabila tiba era keruntuhan Kerajaan Khalifah Uthmaniyah.
<br />
<br />
<br />
<br />Khalifah Uthmaniyah sampai ke penghujung apabila tercetusnya pemberontakan pertama golongan Wahabi pada 1818. Penentangan itu didalangi oleh Saudi al-Faisal I. Pergerakan penentangan yang didominasi oleh pengikut Wahabi sekali lagi melakukan pemberontakan pada akhir kurun ke-19.
<br />
<br />Selepas Perang Dunia 1, negara-negara kekuasaan Empayar Uthmaniyah telah dipecah-pecahkan kepada beberapa bahagian. Manakala setiap bahagian pecahan itu diletakkan regim-regim Arab boneka untuk mentadbir negara baru mereka. Sebagai pengganti kepada kejatuhan kekuasaan Uthmaniyah ke atas Arab Saudi, British Freemason telah menganugerahkan kekuasaan pentadbiran Arab Saudi kepada Ibnu Saud pada 1932. Satu tahun kemudian, dalam 1933, Saudi memberi konsesi minyak kepada California Arabian Standard Oil Company (Casoc) yang bergabung dengan Standard Oil of California (SOCAL) dan kini dikenali sebagai CHEVRON yang diketuai oleh agen-agen Rothschild dan Rockefeller.
<br />
<br />Sejak masa itu, Arab Saudi menjadi salah satu rakan dagangan terpenting pihak Barat di kawasan Timur Tengah. Arab Saudi bukan sahaja rakan minyak terpenting tetapi juga dijadikan anjing salakan yang berlakon menentang Israel di pentas antarabangsa. Sedangkan bunyi salakan itu adalah bunyi yang dirakamkan sendiri oleh Israel.
<br />
<br />Perancangan berbelas-belas tahun ini semakin berjaya apabila Britsh Freemason berhasil melahirkan pemikir-pemikir Islam boneka yang cuba mempromosikan fahaman Wahabi. Dalam perancangan mewujudkan masyarakat Islam yang tidak mengamalkan sunnah, kini strategi itu sedikit demi sedikit di ubah ke arah mewujudkan masyarakat Islam yang berstatus pengganas. Kekuatan strategi British Freemason amat bergantung kepada kemantapan fahaman Wahabi dikalangan masyarakat Arab Saudi dan ulama’-ulama’ boneka Wahabi.</span>
<br />
<b>
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="long_text" id="result_box"><span title=""></span></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN94awBeZKsfpl0bMHNFrgbCMPxGEBAENhbvtZZyVY0kaxaGn86RtL7BJbFz9rZK4_GM1s7WIxZkEvZu8gYn4avIhUs56VfuCLV9ftesIr4w5wpYlrbgbRf4XeewHaByCqMQxzl2GX32U/s1600/wahdat40.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474048778734276658" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN94awBeZKsfpl0bMHNFrgbCMPxGEBAENhbvtZZyVY0kaxaGn86RtL7BJbFz9rZK4_GM1s7WIxZkEvZu8gYn4avIhUs56VfuCLV9ftesIr4w5wpYlrbgbRf4XeewHaByCqMQxzl2GX32U/s400/wahdat40.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 213px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 352px;" /></a><title>HTML clipboard</title> Figure: Peta Wilayah Islam sebelum berlaku penjajahan "pecah dan perintah"
<br />
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcify9Kf6oXMjNuqIm-Mle0R_zotei9FnHt-CVQv3ww3j8qVSF6UvzFvBRCqpbeRAlLXAKua4AcTm6H5SYhRU0K0iWrYnOimus-lQTxLCH3lWvUqjLd_8hJl5yC2mW-NgesniIL22-OUQ/s1600/wahdat1.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474048768615489170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcify9Kf6oXMjNuqIm-Mle0R_zotei9FnHt-CVQv3ww3j8qVSF6UvzFvBRCqpbeRAlLXAKua4AcTm6H5SYhRU0K0iWrYnOimus-lQTxLCH3lWvUqjLd_8hJl5yC2mW-NgesniIL22-OUQ/s400/wahdat1.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 219px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 354px;" /></a>Figure: Peta Negara-Negara Umat Islam Moden setelah dipecah perintah
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<title>HTML clipboard</title><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-weight: bold;">Pembentukan kerajaan boneka British di Turki ....
<br />
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcVeUrKrHrfiGqxxqZsIG3McT0q_dlhtgFKa0qiq5jnY9VULhwB7kynaY2b5WvLQP25cE-7ihU_ln2H1iMzICUXJ3zBmzinknr8DmD3Gvwqf6mkO_oGovJIoBZTzIuFgMQuIx-He_nIAQ/s1600/war+againt.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474266528417585122" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcVeUrKrHrfiGqxxqZsIG3McT0q_dlhtgFKa0qiq5jnY9VULhwB7kynaY2b5WvLQP25cE-7ihU_ln2H1iMzICUXJ3zBmzinknr8DmD3Gvwqf6mkO_oGovJIoBZTzIuFgMQuIx-He_nIAQ/s400/war+againt.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 309px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 400px;" /></a>
<br />
<b><i><span style="text-decoration: underline;">Detik-detik kejatuhan Khilafah Turki-Uthmaniyyah.</span></i></b><br />
Walaupun Dunia Islam berada dalam keadaan lemah disebabkan oleh faktor dalaman dan luaran seperti yang dijelaskan tadi, tetapi umat Islam masih meyakini bahawa syariah Islam adalah sebagai teras kehidupan, Khilafah ialah sistem negara Islam dan Khalifah sebagai ketua negara. Jadi, mereka mestilah mempertahankan Khilafah Islam sebagai negara mereka. Kejatuhan negara Islam ini berpunca daripada konspirasi Barat melalui agen-agennya yang beragama Islam tetapi berpegang teguh kepada pemikiran Sekular Barat. Pada akhir abad ke-19, sekitar 1870an, <b>Midhat Pasha</b> pada ketika itu sebagai ’Grand Vazier’ (seperti ketua menteri) telah memperkenalkan perlembagaan sekular yang ditiru dari perlembagaan Belgium. Perlembagaan ini menerangkan adanya parlimen untuk mewujudkan undang-undang baru dan sistem Demokrasi diterapkan manakala sistem Khilafah Islam mesti diketepikan. Walaupun perlembagaan ini mendapat tentangan daripada Khalifah Sultan Abdul Hamed II pada ketika itu, namun akhirnya selepas pemecatan Abdul Hamed pada 1908 melalui konspirasi politik, ia diterapkan berserta undang-undang Perancis. Para ulama juga telah mengeluarkan fatwa memboleh menerima undang-undang Barat kerana berpendapat ia tidak bertentangan dengan Islam. Ini menyebabkan institusi Khilafah bertambah lemah, umat Islam semakin jauh daripada Islam kerana kehidupan mereka diatur oleh sistem Barat bukan hukum-hukum Allah lagi. Walau bagaimanapun, institusi Khilafah masih wujud lagi pada ketika ini.<br />
Kemudian, pada 1915, muncul nama <b>Mustapha Kamal Beik (Mustapa Kamal Attarturk</b>) di Turki. Kamal hanyalah merupakan pegawai tentera yang biasa dan tidak terkenal tetapi mempunyai pemikiran sekular. Semasa peperangan di Ana Forta pimpinannya, ketika itu dia merupakan Kolonel yang memimpin satu division ketenteraan, Turki sedang berperang dengan British iaitu sebuah kuasa tentera yang sangat besar.
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglZgVIO2ZGfz6QfTl05MdvPpuL0qdW4J08XdFWkC4WCmWvSGtMhczb81h5VgL87n4ewPmJXzrxbIhirhJw0GoUOhwIpn2Rnvepi1kQ8R3G4nD5-jW9L2LfOMaIvITiAO3j_wCKl7-vHHE/s1600/kamal.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474269397043298354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglZgVIO2ZGfz6QfTl05MdvPpuL0qdW4J08XdFWkC4WCmWvSGtMhczb81h5VgL87n4ewPmJXzrxbIhirhJw0GoUOhwIpn2Rnvepi1kQ8R3G4nD5-jW9L2LfOMaIvITiAO3j_wCKl7-vHHE/s400/kamal.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 226px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 194px;" /></a>Dalam senyap, Kamal telah berpakat dengan British, kemudian British telah mengundurkan tenteranya. Dengan pengunduran British ini, bermakna tentera Kamal telah menang dan nama Kamal pun diangkat sebagai wira negara. Dari situ pengaruh Kamal dan gerakan pimpinannya, Gerakan Turki Muda menjadi semakin besar dan penting dalam pentadbiran Turki. Sejak itu, Mustapa Kamal diberi tugas-tugas penting dalam peperangan namun malangnya, bukan peperangan yang berlaku tetapi perjanjian damai dengan musuh Islam dibuatnya. Dan perjanjian-perjanjian tersebut hanya berpihak kepada musuh Islam misalnya Kamal telah mengundurkan tentera di Syria ketika berhadapan dengan British, selepas itu British menguasai Syria.<br />
Selain daripada Kamal Attarturk, pihak yang memainkan peranan secara langsung dalam meruntuhkan sistem Khilafah Islam ialah <b>British</b>. British memang sangat dengki dengan Islam dan mahu menjatuhkan negara Turki-Uthmaniyyah sebagai negara Islam dan meruntuhkan sistem Khilafah (dalam bahasa Inggeris : Caliphate). Sebelum kemunculan Kamal lagi, British telah meniup semangat patriotisme dan nasionalisme Arab dan nasionalisme Turki supaya perpaduan di kalangan umat Islam terpecah. Kemudian, para nasionalis yang mendokong idea ini menuntut kemerdekaan daripada Turki-Uthmaniyyah iaitu memisahkan wilayahnya daripada kesatuan negara Islam. Negara Turki-Uthmaniyyah yang besar itu kemudian dipecahkan oleh Barat menjadi Arab Saudi, Jordan, Mesir, Iraq, Lebanon dan negera-negara kecil lain dan Barat memerintah ke atas negara-negara tersebut melalui mekanisme ’pecah dan perintah ’(<b><i>divide and rule</i></b>). Setelah kesatuan umat Islam sudah melemah, target seterusnya ialah Turki dan Institusi Khilafah. Selepas Perang Dunia Pertama, 1921, di mana Turki telah kalah, British telah memfokuskan ketenteraannya di Turki iaitu pusat pemerintahan Dunia Islam demi memusnahkan seluruhnya kerajaan Islam. Pada masa yang sama, British di bawah pimpinanan General Harrington mengawal keadaan politik di Istanbul.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheVVnYScKEm86e1e-8jnhbcF-olFRwAdT2g4MLUwkADBnTwOQxjZxnjMbx0xDLjsgBAmjcIkWDVw0iRIgfMLm91ERDLbRHq5Q0fNnxdBjTJx9aFuayVySl6Dma9j09B9d1rsrm6GmZ6GU/s1600/dividenconquer.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474270090825770994" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheVVnYScKEm86e1e-8jnhbcF-olFRwAdT2g4MLUwkADBnTwOQxjZxnjMbx0xDLjsgBAmjcIkWDVw0iRIgfMLm91ERDLbRHq5Q0fNnxdBjTJx9aFuayVySl6Dma9j09B9d1rsrm6GmZ6GU/s400/dividenconquer.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 216px;" /></a><br />
Mustapa Kamal Attartuk dan Gerakan Turki Muda dengan bantuan British telah mengadakan beberapa siri pemberontakan untuk memerdekakan Turki daripada Kerajaan Islam. General Harrington bekerjasama dengan Mustapa Kamal untuk menggulingkan Khalifah. Pada November 1922, Perhimpunan Kebangsaan atau National Assembly (seperti Majlis Syura’) di bawah pengaruh Mustapa Kamal pada mulanya cuba mengorak langkah untuk meruntuhkan Khilafah Islam. Mustapa Kamal memberi cadangan supaya memisahkan Sultan/Khalifah daripada Khilafah, dan kemudian memecat Khalifah. Perhimpunan Kebangsaan(PK) tidak memutuskan sendiri tetapi merujuk cadangan tersebut kepada sebuah suruhanjaya teryang diri daripada para peguam dan ulama’. Setelah suruhanjaya berbincang dan merujuk kepada Al-Quran dan Sunnah, mereka mendapati Khilafah tidak boleh diruntuhkan kerana ia merupakan pusat kehidupan umat Islam. Maka, suruhanjaya itu tidak setuju dengan cadangan Kamal dan menolaknya. Ketika itu, Kamal yang turut hadir pada perbincangan antara suruhanjaya dan Perhimpunan Kebangsaan tidak berpuas hati dengan keputusan itu dan terus berdiri di atas kerusi seraya berkata <b><i>”…. Sultan mesti dipisahkan daripada Khilafah dan dipecat. Ini pasti akan berlaku pada kamu sama ada kamu suka atau tidak atau kepala-kepala kamu akan dipenggal!”.</i></b> Kenyataan ini menakutkan ahli-ahli Perhimpunan Kebangsaan, ditambah lagi semua pengawal-pengawal yang mengiringi Kamal membawa senjata. Akhirnya PK perlu membuat keputusan melalui pengundian, tetapi Kamal telah menggunakan taktik kotor dan memutuskan bahawa PK telah bersetuju untuk memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah, menjadikan Turki negara Republik dan dia sebagai Presidennya; <b>walaupun hakikatnya majoriti tidak bersetuju.</b> Ahli-ahli PK tidak berpuas hati dengan keputusan itu tetapi Kamal tidak mempedulikannya. British telah membekalkan senjata kepada pengikut-pengikut Mustapa Kamal untuk menentang sesiapa yang masih setia kepada Khilafah. Semua ahli politik dan ulama’ diberi amaran untuk dibunuh jika cuba menyokong Khilafah.<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-qdb8oboT4lzY0penJMAlpCgRDu0d8A2UuZJcyWR0WT7ivlM2c9ymbAOEijFxbEfsce2iEZCCTT-p6oAWaFZSkHWElS8bSOhRisEPPRRewlMdQ0A9V3d14U5z8Yafk69Mkfx-Z8Br2Ss/s1600/lambangtenaturki.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474273158635441586" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-qdb8oboT4lzY0penJMAlpCgRDu0d8A2UuZJcyWR0WT7ivlM2c9ymbAOEijFxbEfsce2iEZCCTT-p6oAWaFZSkHWElS8bSOhRisEPPRRewlMdQ0A9V3d14U5z8Yafk69Mkfx-Z8Br2Ss/s400/lambangtenaturki.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 379px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 390px;" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Figure: Turkish Military Academy
</div>
Pada pagi 3 Mac 1924, Perhimpunan Agung Kebangsaan telah mengumumkan pembubaran Khilafah dan pemisahan agama Islam daripada Negara. Kamal Attartuk telah memerintahkan Khalifah terakhir, Khalifah Abdul Majed hendaklah meninggalkan Turki sebelum subuh. Kamal bersama polis dan tentera berhimpun di istana Khalifah dan memaksa Khalifah memasuki kereta dan membawanya ke Switzerland. Dua hari selepas itu, Kamal Attartuk mengumpulkan semua waris Khalifah dan mengusir mereka keluar negara. Kesemua aktiviti keagamaan dimansuhkan, semua sekolah-sekolah agama ditukar kepada sekolah sekular, mahkamah Islam dimansuhkan dan undang-undang sekular dilaksanakan sepenuhnya. Akhirnya impian British untuk meruntuhkan Kerajaan Khilafah Turki Uthmaniyyah tercapai. Perjanjian Lausane yang diketuai oleh British mengiktiraf kemerdekaan Turki. Pada tahun yang sama, British membawa keluar semua tenteranya dari Turki. Lord Curzon, Perdana Menteri British pada masa itu berkata, <i>”…Turki telah dimusnahkan dan tidak akan bangkit lagi kerana kita telah musnahkan kekuatan spiritualnya: <b>Khilafah dan Islam.</b>”</i> Begitulah secara ringkasnya bagaimana Khilafah Islam Turki-Uthmaniyyah diruntuhkan.<br />
<br />
Bush's Plan for Iraq and the Middle East</div>
<div style="text-align: left;">
<a href="http://islamicsystem.blogspot.com/2007/02/bushs-plan-for-iraq-and-middle-east.html"> http://islamicsystem.blogspot.com/2007/02/bushs-plan-for-iraq-and-middle-east.html</a>
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Musharraf’s American plan</div>
<div style="text-align: left;">
<a href="http://islamicsystem.blogspot.com/2007/02/musharrafs-american-plan.html"> http://islamicsystem.blogspot.com/2007/02/musharrafs-american-plan.html</a>
<br />
<br />
<h1 class="title">
<span style="font-size: 180%;">Mustafa Kamal Artartuk Freemason ?</span>
</h1>
<br />
<div>
<object height="285" width="350"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/4O1MwQMCWMM&hl=en_US&fs=1&border=1"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/4O1MwQMCWMM&hl=en_US&fs=1&border=1" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" height="285" width="350"></embed></object>
</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<h1 class="title">
<span style="font-size: 180%;">Saudi & America ...Slave & Master</span></h1>
<br />
<div style="text-align: left;">
<object height="285" width="350"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/TOs9SXs-x3M&hl=en_US&fs=1&rel=0"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/TOs9SXs-x3M&hl=en_US&fs=1&rel=0" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" height="285" width="350"></embed></object>
</div>
<br />
<br />
<div class="title" style="text-align: justify;">
<span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)"> <span id="long-desc" style="display: inline;">Dokumentari ini menyoroti sejarah Arab Saudi yang ditubuhkan oleh Raja Abdul Aziz Al-Saud Pada tahun 1902 dengan bantuan daripada Kerajaan Inggeris dan mata-mata yang bersenjata dan membiayai pemberontakan menentang Empayar Uthmaniyyah.</span></span> <span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)"> <span id="long-desc" style="display: inline;">Video ini membahas hari ini urusan antara Saudi dan Amerika dan menyoroti bagaimana keluarga Al-Saud bergantung pada Amerika untuk mengendalikan negara.</span></span> <span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)"> <span id="long-desc" style="display: inline;">Video ini </span></span><span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)"><span id="long-desc" style="display: inline;">membuka mata kita</span></span><span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)">. <span id="long-desc" style="display: inline;">Apa yang akan kamu lakukan jika negara kita tiba-tiba diserang seperti yang berlaku di Iraq dan Afghanistan ketika ini?</span></span><span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span id="long-desc" style="display: inline;">
</span></span></span></div>
<div class="title" style="text-align: justify;">
<span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)"><span id="long-desc" style="display: inline;">PS: AKu memohon maaf sekira terdapat keralatan dlm penterjemahan kerana menggunakan google translator. Penterjemahan dan penelitian semula akan dilakukan dari masa ke semasa.</span></span></div>
<div class="title" style="text-align: justify;">
<span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)"><span id="long-desc" style="display: inline;">Matlumat tambahan perihal perancangan Illuminati keatas Wilayah islam:
</span></span></div>
<div class="title" style="text-align: justify;">
<b><a href="http://islamicsystem.blogspot.com/2007/10/orientalist-attack.html"><b>http://islamicsystem.blogspot.com/2007/10/orientalist-attack.html</b></a></b></div>
<div class="title" style="text-align: justify;">
<b><a href="http://islamicsystem.blogspot.com/2007/10/orientalist-attack.html"><b>
</b></a></b></div>
<div class="title" style="text-align: justify;">
<span onmouseout="_tipoff()" onmouseover="_tipon(this)"><span id="long-desc" style="display: inline;">BERSAMBUNG ...
</span></span></div>
<div class="title">
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-34569734923813697762012-12-04T02:57:00.001-08:002013-05-31T23:00:56.358-07:00Wahdatul Af'al catatan di kemas kini <div style="font-family: arial; text-align: center;">
<span style="font-size: 180%;"><span style="font-size: 100%;">Bab Pada Menyatakan Beberapa Fahaman Atas Wahdatul Af'al</span></span></div>
<span style="font-size: 180%;"><br /></span>
<br />
<a href="http://www.facebook.com/notifications.php#%21/photo.php?pid=131647&id=100001119477917&ref=fbx_album" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5505247891976873426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjubZT15MQIqHOs7tIEA3JKyjIHMIxBgfbC77x2UVjjlKlppCdsvUKW-YKUSFbMkcdRgTo8JGduYkEoIuOT9BoajQv0wOkIX_BrH1Y1ASUNVVxvfCJwu9PXg-WLsDFeVs1UQIZMz5cr-Q4/s400/maksud+perbuatan+hamba+atas+fahaman2+muktazilah+,jabariah+,+golongan++awam+dan+ahli+kasyaf.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 313px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 241px;" /><span style="font-family: arial;">Click to Enlarge</span></a><br />
<span style="font-family: arial; font-size: 100%;">Petikan dari Kitab Durun Nafis</span><br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial; font-size: 100%;"> </span><span style="font-family: Arial; font-size: 180%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">بسم الله الرحم</span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 180%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA"> الرحيم</span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 180%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ن </span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 180%;">الحمد لله الذي خصّ علماءَ أهل السنة بحمل راية التوحيد وعقيدة</span><br />
<span style="font-size: 180%;"> الإسلام<span style="font-size: x-large;"> </span>ووفقهم لردّ كل شبهة وضلالة يذيعها المبتدعة بين العوام<br />وصلى الله وسلم على سيدنا محمد مَن كشف الله به</span><br />
<span style="font-size: 180%;"> الدجى ومحا الظلام </span><br />
<span style="font-size: x-large;"> أما بعد</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Alhamdulillah berkesempatan aku <span style="font-size: small;">men</span>terjemahkan
ke tulisan rumi sedikit petikan dari kitab Durun Nafis pada bab
membicarakan Wahdatul Af'al atau sampai kepada Tauhid Af'al /
mentauhidkan Af'al Allah Swt. Semoga menjadi menafaat buat kita semua .
Insyaallah. Tulisan bold di bawah adalah teks asal seperti dalam kitab
yg di scan manakala tulisan normal selepasnya adalah
penjelasan-penjelasan agar lebih mudah faham bagi mereka yang kurang
mahir dengan lengguk bahasa melayu lama.</span> Aku akan cuba
menterjemahkan lagi beberapa bab yang penting seperti bab Wahdatul Zat,
Wahdatul Sifat dan Wahdatul Asma' insyaallah . Pada Versi
tambahan/update aku tambahkan tarikh editnya sekali .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">(Tarikh: 4 Dis 2012)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ini
adalah versi update dari posting yg terdahulu , aku sedang mengemaskini
posting2 lama dari masa ke semasa agar lebih jelas penerangannya
memandangkan terdapat beberapa golongan yg kurang mengerti atas hal
Wahdatul Af'al lalu mereka memperkatakan di grup2 facebook perkara yg
mereka tidak faham sehingga menjurus kepada fahaman ahli bid'ah spt
Jabariah . Hendaklah dimaklumi Wahdatul Af'al ini adalah suatu maqam bg
ariffinbilah bukanlah boleh difahamkan secara mudah oleh orang2 awam .
Ini hanya sekadar diilmiahkan sahaja oleh pengarang asal kitab ini dan
dipetik dari kitab2 arab terdahulu jua. Tidak dapat difahami oleh mereka
yg tidak berguru dan tidak bermujahaddah di dalam suluk dan khalwat.
Jgn anggap remeh dan mudah bagi mendapatkannya. </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Terjemahan:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">(Bahawasanya
barang yang dibukakan atas segala hati orang yang arif dalam dunia ini
hanyasanya baharu setengah daripada barang yang disediakan oleh Allah
Ta'ala kepada mereka itu di dalam akhirat kerana memuliakan mereka itu
di dalam dunia ini.) </span><span style="font-size: 100%;"><br /></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Penjelasan:</span><span style="font-size: 100%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Terbukanya
hijab yg hak oleh Allah Ta'ala ke atas hati orang-orang arifin billah
di dunia ini lagi sebelum mati adalah sebagai satu tanda Allah Ta'ala
memuliakan mereka di dunia lagi dan ianya hanyalah sebahagian/sedikit
dari kurniaan yang Allah Ta'ala berikan disamping pemberianNYA di alam
akhirat. Ini menunjukkan betapa besar anugerahNYA keatas mereka itu.
Maksud terbuka hijab di sini adalah pembukaan hijab yang 'Hak' bukannya
pembukaan hijab yang disandarkan kepada keupayaan jin (kasyaf jin) atau
makhluk (iblis & syaitan) selain Allah Ta'ala seumpama melihat
alam-alam ghaib oleh bomoh yang bathil. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Keupayaan
dan pemberian yang bathil ini dikenali sebagai istidraj yang mana ianya
bukan anugerah Allah Ta'ala ke atas Aulia'-Aulia'NYA tetapi pemberian
yang menjauhkan diri dari Jalan Kebenaran. Amat Jauh Berbeza sekali
berbanding dengan anugerah Allah Ta'ala ke atas para-para Ariffin billah
dan Aulia'-Aulia'NYA. Dengan panduan guru mursyid sesorang murid
salikin akan dipimpin dan memahami antara Kasyaf Hak dan Kasyaf Bathil)
</span><span style="font-size: 100%;"><br />Wallahu A'lam . Intaha.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><br /></span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Terjemahan:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">(Hai
saudaraku takut oleh mu daripada bahawasanya lupa engkau daripada
memandang Wahdatul Af'al yang ia menyampaikan akan dikau kepada
memandang keelokkan yang wajibal wujud . Dan takut oleh mu daripada
bahawa bangsakan pada mengadakan satu perbuatan ada ia.)</span><span style="font-size: 100%;"><br /></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Penjelasan:</span><span style="font-size: 100%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Takutilah/risaulah/waspadalah
wahai pembaca sekelian jangan sampai kamu lupa memandang Wahdatul Af'al
apabila sampai tajjalliNYA yang akan menyampaikan kepada
keelokkkan/keindahaan Allah yg wajibal ujud. Bagaimana nak memandang
Wahdatul Af'al ? </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Walaupun kamu memandang segala perbuatan
diri mu ini PADA HAAKIKATnya terbit daripada perbuatan/Af'al Allah
Ta'ala ini disebabkan DIA yg menjadikan kamu AKAN TETAPI jgn kamu lupa,
kamu ada usaha dan ikhtiar/pilihan bagimu. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Yang
dikatakan Perbuatan/Af'al Allah ialah hakikat perbuatanNYA semata-mata
tidak berserta dengan mana2 perbuatan hamba. Itulaah hal kelaakuan zat
yg Maha Suci. Suci drp segala haal perbuatan yg baharu. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Perbuatan
makhluk adalah baharu atau muhaddas . Sekiranya kamu tidak sampai
kepada maqam Wahdaatul Af'al adalah haram bg mu berpegang perbuataan
kamu itu perbuatan Allah Swt. Yg qadim tetap qadim dan qadimlah juga
Af'alNYA sedangkan yang baharu/muhaddas tetap baharu dan baharu jualah
perbuatannya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Dan
perbuatan mu itu jangan sampai menyalahi oleh syarak kerana kamu
membuat pilihan yg tidak betul menggunakan amanah kudrat ke arah
perbuatan yang diharamkan oleh Allah Swt. Bermaknanya kamu tidak
menyelaraskan perbuatan mu menurut kehendak Allah Swt beerti kamu
membangsakan pada mengerjakan satu perbuatan yg menyalahi hukum Allah
Swt.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Akan mereka
yg telah dianugerahkan tajalli Af'alNYA dan sampai tauhidnya Tauhid
Wahdatul Af'al akan sampai lah kepada memandang /syuhud akan zat Allah
Ta'ala yang wajib ujudNYA dengan pandangan yg bathin seperti kata Say
Ali ra aku tidak menyembah Tuhan yg aku tidak nampak , IA dapat dilihat
dgn pendangan mata hati/mata bathin. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Sebenarnya
adalah lupamu kepada memandang tajalli Af'al Allah Ta'ala itu
semata-mata kerana memandang segala perbuatanmu itu adalah terbit dari
perbuatan dirimu sendiri dan justeru itu kamu memperbuatkan segala
perbuatan yg menyalahi syarak dan menutup hijab pandangan mata hati.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><br />Apabila
Allah Ta'ala belum menghendaki terbuka hijab kamu memandang akan Af'al
NYA kamu terus dilupakan dan dilalaikan memandangnya. Walau pun kamu
berusaha untuk mengingatnya , tetapi apabila Allah Ta'ala menghendaki
terbukanya hijab itu IA akan mempermudahkan jalan bagimu . </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Carilah
Wasilah atau Jalan Tawasul melalui keberkatan yang Allah Ta'ala
limpahkan ke atas guru yang memimpin rohanimu itu. Barakallahu fikum .</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Semoga bertemu lagi di catatan yang akan datang ...... </span></span></div>
<span style="font-size: 100%;"><br /></span>
<span style="font-size: 100%;"><br /></span>
<span style="font-size: 100%;"><br /></span>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ZLE3JzG-Zh92Re65dHZ8-XcgyRXpu5BYPgEoP0P81AA4pSZRwwVeIAH2BovnVeFOwzDytZj3c3xKneoZj2sNIeNZuvreOVt75vAY-dxMbqWJtvQ88Oe4jL6dvfi9fPosLBiwx7w8JkU/s1600/headerjihad3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="88" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ZLE3JzG-Zh92Re65dHZ8-XcgyRXpu5BYPgEoP0P81AA4pSZRwwVeIAH2BovnVeFOwzDytZj3c3xKneoZj2sNIeNZuvreOVt75vAY-dxMbqWJtvQ88Oe4jL6dvfi9fPosLBiwx7w8JkU/s400/headerjihad3.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">Dana Jihad akhir Zaman ....... </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"><a href="http://alamsufisma.blogspot.com/2012/12/dana-jihad-akhir-zaman_3.html" target="_blank">http://alamsufisma.blogspot.com/2012/12/dana-jihad-akhir-zaman_3.html</a> </span>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;">
</span></span></div>
<br />AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-78572008022841038712012-12-03T05:13:00.000-08:002012-12-04T02:57:51.933-08:00Dana Jihad Akhir Zaman<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bismillahirr<span style="font-size: small;">o</span>hmanirr<span style="font-size: small;">o</span>him, Allahummasolli 'ala Muhammad Wa 'ala Aalihi At Taiyyibin Watthohirin , sommaa ila aashabihi ajma'in <span style="font-size: small;">, wa ila assodiqin wassolehin minal aulia' ila yaumid<span style="font-size: small;">din.</span></span> </span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pembaca-pembaca budiman yang di muliakan oleh Allah Swt , sudah agak terlalu lama aku tidak menulis di sini kerana <span style="font-size: small;">k</span>esibukan duniawi dan tanggungjawab yang tak dapat dielakkan. Hari ini aku cuba lapangkan sedikit waktu dan cuba untuk berkongsi sedikit pandangan di atas topik yang teramat penting iaitu Jihad Akhir Zaman. Jangan syak lagi tuan2 yang budiman kita kini sudah menempuh era <span style="font-size: small;">A</span>khir <span style="font-size: small;">Z</span>aman yang penuh dengan onak duri dan fitnah dari kuncu2 Dajjal dan sekutunya. Peperangan sudah berlaku dan akan terus berlaku, arus huru-hara yang mendatang, perselisihan sesama islam seolah2 tidak akan ada reda dan berkurangan. Umat islam kini sudah mula keliru mana satu perperangan yg hak dan mana satu yang bathil , mana di pihak yang benar dan mana di pihak yang bathil . Semuanya hanya akan dapat di pandang secara tembus oleh mata2 hati yang benar mendapat petunjuk oleh <span style="font-size: small;">A</span>llah Swt. </span></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUDLZC6lsfo9Xt-6O_Ab16gbxYh35Mr3SSjy8TrdepG5sSmwfr-98OAPjsnVC_waOWgONcGotzCnD-4MkURMkBFC2NbZFogzMU9RhPeh9EQVe8D6gy5td0zUZJIj8wSWyFN_ns0m1YSUw/s1600/407620_10151129193482218_1474066322_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUDLZC6lsfo9Xt-6O_Ab16gbxYh35Mr3SSjy8TrdepG5sSmwfr-98OAPjsnVC_waOWgONcGotzCnD-4MkURMkBFC2NbZFogzMU9RhPeh9EQVe8D6gy5td0zUZJIj8wSWyFN_ns0m1YSUw/s320/407620_10151129193482218_1474066322_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berdoalah untuk keselamatan mereka ,itu selemah2 bantuan demi Ukhwah Islamiyyah.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sekutu2 Dajjal kini telah hampir menyiapkan "pasukan Sufianinya" di sekitar Tanah Timur Tengah dan inilah yang dianggap oleh umat2 yang keliru sebagai suatu kebangkitan islam sedang Nabi saw sudah memberitahu kita yang islam akan kembali "asing" dan akan "bangkit dari Timur" yakni "Khurasan" (Garden of the East) itulah wilayah Nusantara tempat jatuhnya benih-benih keturunan Nabi Saw yang akan memulakan Jihad Akhir Zaman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kebangkitan islam tidak akan bangkit melalui pemberontakkan, sistem2 yang sedia ada dan amat menyalahi Sunnah Para Rasul apatah lagi Sunnah Nabi Saw. Sekiranya Tuan2 masih keliru dalam hal ini jelaslah Tuan2 sudah diseleweng oleh fahaman2 pemberontakkan dan percaturan Dajjal dan sekutunya beserta Pasukan2 As Sufiani. Tanya pada diri masing2 dan fikirlah siapakah yg telah menaja dan memberi bantuan ketenteraan dan senjata kepada kaum2 pemberontak di Timur Tengah ? Ikhwan Muslimin kini sudah bukan seperti di zaman Hassan al Bana tetapi kini dipengaruhi oleh ajaran2 Wahhabi , ajaran tempat terbitnya Dajjal dari Nadj. Bukan sahaja Ikhwan Muslimin , kebanyakan jamaah dan gerakan islam telah mula di racuni dengan kemasukan ajaran wahhabi. Aku tidaaaklah ingin mengupas tentang ajaran2 Dajjal ini di sini , mungkin di dalam posting-posting akan datang. Itulah realitinya apa yang telah berlaku sekarang ini !!!</span></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWTDEInRtqmdPMTPu6RVhuDWjJbLeoceeEZsK2Y3HOMzJ2FpTg4aGGo0adv-POSfY4OGM89f-8AI3VwN8oSpGWh7x1aVu8KiKKKt-g1lv8MnVVDrziQb0JtOm8ZdG49qwuYGSjXM9a1xQ/s1600/578852_333014196789408_758624671_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWTDEInRtqmdPMTPu6RVhuDWjJbLeoceeEZsK2Y3HOMzJ2FpTg4aGGo0adv-POSfY4OGM89f-8AI3VwN8oSpGWh7x1aVu8KiKKKt-g1lv8MnVVDrziQb0JtOm8ZdG49qwuYGSjXM9a1xQ/s1600/578852_333014196789408_758624671_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bangkitlah Umat Bani Jawi , mengapa kamu masih berselimut ? Bangkitlaah !!!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Justeru itu kitalah yang akan memulakannya yakni umat bani jawi perlu bersedia memegang tanggung-jawab ini , kit perlu bersama-sama , bersatu dan janganlah berpaling dari Imam yang dinanti2kan . Walaupun Rahsia Imam masih di "selubungi oleh Kelambu Kaabah" namun ajaran2nya sudah lama tersemai dijiwa2 mereka yang mempunyai sanad perguruan tua Nusantaara yang dibawa oleh Datuk Neneknya dari sumber yang sama yakni Nabi saw dan Ihtrahnya yang disucikan oleh Allah Swt. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Di sini semuanya akan bermula ......... Baru-baru ini aku telah menemui beberapa sahabat-sahabat lama dalaam pengajian ini. Hasil dari cetusan sahabat2 karib dan individu2 para mujahid, pendakwah bebas dari beberapa wilayah, kami semua membuat rumusan mengambil satu langkah permulaaan. Aku harap Tuan 2 semua bersetuju dan sudi menyokong sama2 agar dikumpulkan Dana Jihad Akhir Zaman. Memandangkan nasib-nasib mangsa2 peperangan Akahir Zaman yang masih perlu dibela walaupun sudah ada badan2 resmi yang menyalurkan bantuan. Dana ini adalah Dana umum umat islam secara perseorangan dan menerima bantuaan dari diri2 perseorangan atas nama umat Akhir Zaman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Saya menyeru kepada Tuan2 yang mulia agar sama2 bangun dan bersatu keaarah mengumpul Dana Jihad akhir Zaman. Ke mana Dana ini disalurkan ?? Antaranya akan disalurkan kepada Badan2 yang terlibat bagi Bantuan pelarian palestin, pelarian Rohingnya. Termasuk juga Golongan asnab yg 8 , Badan2 Amal Jaariah , Dana Qurban Tahunan , Jamaah Jihad Individu misi Dakwah ke Serata Dunia dan juga persediaan Jihad Akhir Zaman. Semog ini menjadi suatu usaha yg diberkati oleh Allah Swt , aku cuma dapat menyatakan di sini , "masanya adalah terlalu hampir " ......</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tuan-Tuan
yang di muliakan oleh Allah Swt , marilah kita renungkan firman dan
sabdaan Nabi saw di atas dan bertindaklah membantu saudara-saudara kita
yang kurang bernasib baik . Tidak mustahil perkara yang sama akan
menimpa ke atas kita semoga dengan bantuan yang sedikit ini dapat
meringankan beban dan kesusahan yang menimpa mereka. saya menyeru kepada
Tuan-Tuan agar dapat menggerakkan Dana semoga segala usaha kita ini di
terima dan berkati oleh Allah Swt.</span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>"Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>seratus biji. Allah melipat gandakan bagi </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Maha Luas lagi Maha Mengetahui. </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Orang-orang yang menafkahkan </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>menyebut-nyebut<span style="font-size: large;"> </span>pemberiannya dan dengan tidak </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>menyakiti , mereka<span style="font-size: large;"> </span>memperoleh pahala di sisi Tuhan </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>tidak mereka bersedih hati."</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>(Al Baqarah:261-262)</b></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>“Barangsiapa yang tidak mengambil peduli umat Islam yang lain, dia bukan dari golonganku” [H.R At-Tabrani]</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2eTd3jDVJUAZYKvCgEGwlYJqsPtlOynPE51i4BIyFck3IVcCAL764LiE7L0KQVX3OuHuy0fzh7vqnZQqitDKBQKENPxCtcgGy8xq_9qe7RugkKNE0Zj-FE_DkY3MdsFf8oHzA_Wiaflg/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2eTd3jDVJUAZYKvCgEGwlYJqsPtlOynPE51i4BIyFck3IVcCAL764LiE7L0KQVX3OuHuy0fzh7vqnZQqitDKBQKENPxCtcgGy8xq_9qe7RugkKNE0Zj-FE_DkY3MdsFf8oHzA_Wiaflg/s1600/images.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kejadian seperti ini tidak mustahil boleh berlaku di mana2. Apakah kita masih mahu tunggu dan lihat?</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bagaimanakah Caranya ? Wang Anda yang disalurkan melalui PAYPAL secara Online akan dikumpul ke Dana Jihad Akhir Zaman dan akan terus di salurkan ke mereka yang memerlukan. Aku akan pantau dari masa ke semasa dan update jumlah2 yang terkumpul .Berbelanja di atas Jalan Allah Swt seberapa yang mampu, tidak ditentukan jumlah walupun sekadar minima RM1, itu lebih bernilai atas keihklasan masing2.</span></div>
<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjphW6CsHoTfvk24oA582FUuJfuumbOrQU0iZlOP04aKRESLpijK7YzwAMArxNdVbOxv4i4HcaOb8HFQ9L6MtndfIdTHL_Nq02SoE_xqKNHnL_Pt9S5A-TSB0EILMfsCh1Y2ghJjoQpdTQ/s1600/524534_340675132682875_1952042377_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjphW6CsHoTfvk24oA582FUuJfuumbOrQU0iZlOP04aKRESLpijK7YzwAMArxNdVbOxv4i4HcaOb8HFQ9L6MtndfIdTHL_Nq02SoE_xqKNHnL_Pt9S5A-TSB0EILMfsCh1Y2ghJjoQpdTQ/s320/524534_340675132682875_1952042377_n.jpg" width="242" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Beginilah nasib saudara2 kitaa di Rohingya .</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tuan-tuan bolehlah mulakan menyumbang ke DANA JIHAD AKHIR ZAMAN melalui PAYPAL . Kalau masih belum berdaftar dengaan <a href="http://www.paypal.com/" target="_blank">akaun PAYPAL</a> sila daftar di sini <a href="http://www.paypal.com/">http://www.paypal.com</a> . Ya , saya ingin menyumbang kepada DANA JIHAD AKHIR ZAMAN dan segala matlumaat akan di rahsiakan !!!</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHy8tfxhQDtxaT_dyD7uyT4q3LV2cwMlpu3b_md9jzoimA6-YqJU0IL8927sKzKnt31Sr2DLf4ItBlQ8LDpwqRJez1K3c-bORn2H3GnISaskWZs_Zy3uZRqaBnyU-hRxLNby_7KYC7w_k/s1600/series1-order33.gif" /></div>
<br />
<br />
<center>
<form action="https://www.paypal.com/cgi-bin/webscr" method="post">
<input name="cmd" type="hidden" value="_s-xclick" />
<input name="hosted_button_id" type="hidden" value="5TE2NKX24BAUA" />
<input alt="PayPal - The safer, easier way to pay online!" border="0" name="submit" src="https://www.paypalobjects.com/en_US/i/btn/btn_donateCC_LG.gif" type="image" />
<img alt="" border="0" height="1" src="https://www.paypalobjects.com/en_US/i/scr/pixel.gif" width="1" />
</form>
</center>
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Terima Kasih , semoga kita bertemu lagi . </span><br />
<br />
<br />AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-14814616248919413082012-09-27T12:59:00.000-07:002012-12-04T04:48:44.042-08:00<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="height: 825px; width: 729px;"><tbody>
<tr><td valign="top"><h2>
<b><br /></b></h2>
<div align="center">
<h2>
<span style="font-size: x-large;"><b><span style="color: blue;">Bebaskan
MINDA Anda !!! </span></b></span></h2>
<h2>
<span style="font-size: x-large;"><b><span style="color: blue;">Dapatkan </span></b></span></h2>
<h2>
<span style="font-size: x-large;"><b><span style="color: blue;">TEKNIK-TEKNIK
PEMBUKAAN MINDA , </span></b></span></h2>
<h2>
<span style="font-size: x-large;"><b><span style="color: blue;">MENYINGKAP RAHSIA DAN
POTENSI DIRI .<br /><br />PROGRAM INI DI
BAWAKAN BERSAMA </span></b></span></h2>
<h2>
<b><span style="color: blue; font-size: x-large;">DENGAN </span><span style="font-size: x-large;">
<span style="color: blue;"><br /><br />DGREATNETWORK</span>
</span><br /><img alt="STIFORP" height="91" src="http://silverdagang.capnix.com/minda7/IMAGE/headerLogo.jpg" width="464" /></b>
<b><br /></b></h2>
</div>
<div align="center">
<h2>
<b><span style="color: blue;"><big><big><big><span style="font-family: Courier New;"><br />
<span style="font-size: x-large;">MINDAPOWER7 NETWORK</span></span></big></big></big></span></b></h2>
</div>
<h2>
<b><br /></b></h2>
</td></tr>
<tr><td><div style="color: white; font-weight: bold; padding-bottom: 5px; padding-right: 10px; padding-top: 5px; text-align: right;">
<br />
<div align="center">
<img alt="minda" height="131" src="http://silverdagang.capnix.com/minda7/IMAGE/MINDAPOWER7.jpg" width="400" /></div>
<br />
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top"><br /></td></tr>
<tr><td style="color: white;"><div align="center">
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;"><b><big><big><big>DAFTAR SEKARANGGGG
!!</big></big></big></b></span></span><b><big><big><big><span style="color: blue;"><span style="background-color: white;">!!</span>! </span></big></big></big></b><br />
<b><big><big><big><span style="color: blue;"> </span><br />
<a href="http://simplebisnes.com/ayahlang"><img alt="klik" border="0" height="65" src="http://silverdagang.capnix.com/minda7/IMAGE/1340309851375.gif" width="200" /></a><br />
<br />
</big></big></big></b></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-30090410965929230412010-12-04T21:20:00.000-08:002013-04-03T21:51:24.914-07:00Dimanakah KEBENARAN itu ?<span style="font-family: arial;">Bismillahirrahmanirrahim,</span> <span style="font-family: arial;">Allahumma solli 'ala Sayyidina Muhamamadin Wa 'ala Aalihi At Thoiyyibin Wat Tohirin . Amma Ba'du.</span><br />
<br />
<span style="font-family: arial;">Wahai pembaca yang aku kasihi,</span><br />
<span style="font-family: arial;"><br /></span> <br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial;">KEBENARAN , AL HAQ , DIA lah kebenaran , itulah yg perlu dicari. Dalam mencari KEBENARAN ini janganlah kita terperangkap di dalam HIJAB KETAKSUBAN . Aliran dan Fahaman boleh menjadi HIJAB, Perguruan dan guru-guru juga boleh menjadi HIJAB. Taklid dan ikut-ikutan juga menjadi hijab. Ilmu tanpa keihklasan juga menjadi hijab. Keegoaan dan kesombongaan diri menjaadi hijab paaling besar. Sikap TAKSUB inilah yang akan menghijabkan kamu dalam mencari KEBENARAN.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fahamilah. Kita tidak perlu
takut menjadi sesat kerana kebenaran itu tetap dari Allah bukan dari
syaitan. Dari itu, janganlah anda merasa ragu-ragu. Inilah jaminan Allah
menerusi firman-Nya:</span><br />
<h2>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>الحَقُّ مِن ربِّكَ فلا تَكُونَنَّ مِنَ المُمتَرِين</b></span></h2>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Sesungguhnya
kebenaran itu dari Tuhanmu, dari itu janganlah sekali-kali kamu
tergolong dalam kalangan orang-orang yang ragu-ragu" [al-Baqarah: 147]<br /><br />Jika
kebenaran itu dari Allah s.w.t, maka apakah lagi yang membuatkan anda
takut demi mencari kebenaran? Apakah Allah akan menyesatkan
hamba-hamba-Nya kerana mencari kebenaran? Tidak sama sekali! Bahkan
Allah pasti akan menunjukkan jalan untuk sampai kepada-Nya selagi anda
berazam mencari sebuah kebenaran. Firman Allah:</span><br />
<h2>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">والذين جاهدوا فينا لنَهدِيَنَّهُم سُبُلَنا وانَّ اللهَ لمعَ المُحسِنِين</span></h2>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">“Dan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari kebenaran dan keredhaan) Kami,
Kami pasti akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat baik”
[al-Ankabut: 69]<br /><br />Yang pasti, umat manusia disarankan agar
mengkaji setiap fakta yang didengarinya bagi menentukan ianya benar atau
salah?! Firman Allah s.w.t di dalam surah Az-Zumar: 18<br /></span><br />
<h2>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">فبَشِّرْعِبَادِ الذين يَستَمِعونَ القَولَ فَيَتَّّبِعون أحْسَنَه * أولئك الذين هَدَاهُمُ الله واولئك هُمْ اُولو الألبَاب</span></h2>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />“Berilah
khabar gembira (syurga) kepada hamba-hamba-Ku yang mereka (bersikap)
mendengar dengan teliti akan kata-kata (khabar) lalu mengikut yang
terbaik. Mereka itulah orang-orang yang menerima petunjuk Allah dan
mereka juga pakar berfikir”<br /><br />Allah s.w.t telah menguatkuasakan
perintah agar kita membuat penyelidikan bagi setiap fakta yang diterima.
Inilah yang dinamakan Taufiq atau persediaan diri. Dengan itu kita
tergolong dalam kumpulan mereka yang bijak dalam penggunaan akal
fikiran. Setelah itu, ikutlah yang haq kerana itulah yang dinamakan
hidayah Allah. Hidayah Allah tidak akan diberi tanpa usaha dan
persediaan diri sebagaimana perut tidak akan kenyang tanpa menyuapkan
makanan ke dalam mulut.<br /><br />Memang tidak dinafikan semua orang takut
sesat. Al-maklum, neraka siapa yang mahu? Meskipun begitu, semua itu
bukanlah satu alasan konkrit untuk kita menerima secara membabi-buta apa
sahaja ‘sogokan’ ustaz dan ustazah tanpa sebarang persoalan dan
pemikiran. Apakah fakta-fakta mereka semuanya benar dari Allah dan
Rasul? Jika benar apakah jaminannya? . </span><br />
<br />
<span style="font-family: arial;">Pengalamanku ingin dikongsikan buat pembaca sekelian supaya kamu tidak terhenti dalam mencari KEBENARAN pada sesuatu PERGURUAN atau GURU , pada sesuatu ALIRAN atau FAHAMAN . PENCARIAN tidaklah merosakkan Aqidah dan keimanan yang telah sedia ada. Ramai yang takut mencari dalam aliran diluar fahamannya kerana takut akan hal ini Adakah mana-mana dalil yang melarang kita mencari KEBENARAN dalam semua aliran yg ada ? </span><br />
<br />
<span style="font-family: arial;">Kalau ada mana-mana golongan mengatakan kamilah golongan yang BENAR, bermakna mereka telah cuba meletakkan KEBENARAN itu hanya pada golongan mereka ,maka timbullah fahaman pelampau di situ semua yg bukan golongannya adalah SALAH.</span> <span style="font-family: arial;">KEBENARAN itu hanya pada ISLAM bukan pada mana-mana golongan dan firqah.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">KEBENARAN sudah ditunjuki oleh Nabi Saw untuk diikuti , Ikutlah Al Quran dan Ihtrah Ahlul Bait , Al Quran dan Sunnah yang ada kebenaran di dalamnya. KEBENARAN sentiasa di pandu dengan petunjuk dari Allah Swt. KEBENARAN hanya pada NABI Saw yang bersifat SIDDIQ dan mereka2 yang mencapai makam AS SIDDIQ AL AKBAR .</span><br />
<br />
<br /><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ZLE3JzG-Zh92Re65dHZ8-XcgyRXpu5BYPgEoP0P81AA4pSZRwwVeIAH2BovnVeFOwzDytZj3c3xKneoZj2sNIeNZuvreOVt75vAY-dxMbqWJtvQ88Oe4jL6dvfi9fPosLBiwx7w8JkU/s1600/headerjihad3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="88" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ZLE3JzG-Zh92Re65dHZ8-XcgyRXpu5BYPgEoP0P81AA4pSZRwwVeIAH2BovnVeFOwzDytZj3c3xKneoZj2sNIeNZuvreOVt75vAY-dxMbqWJtvQ88Oe4jL6dvfi9fPosLBiwx7w8JkU/s400/headerjihad3.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">Dana Jihad akhir Zaman ....... </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"><a href="http://alamsufisma.blogspot.com/2012/12/dana-jihad-akhir-zaman_3.html" target="_blank">http://alamsufisma.blogspot.com/2012/12/dana-jihad-akhir-zaman_3.html</a> </span>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;">
</span></span></div>
<br /></div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-63170643446180396872010-11-08T19:38:00.000-08:002012-12-06T11:01:13.091-08:00Seruan buat Syiah Pelampau , Ahlus Sunnah Pelampau dan Ahli Bid'ah<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXShoHOf33JFVTl3Mkpol8VAx0WJ8UYnOrOYWMEEQx2N3-tXu_J9VgimNt05d-gPkysat6zEQkQYI1mbj7-2w3naRMbcCp13MBucxEzfqPuh_cUtPzv_BjsCdxECW_eY9ZdjA4tyiVeQc/s1600/syiah++ali.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5537427547713078674" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXShoHOf33JFVTl3Mkpol8VAx0WJ8UYnOrOYWMEEQx2N3-tXu_J9VgimNt05d-gPkysat6zEQkQYI1mbj7-2w3naRMbcCp13MBucxEzfqPuh_cUtPzv_BjsCdxECW_eY9ZdjA4tyiVeQc/s1600/syiah++ali.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Allah Swt berfirman ,<span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">"Sesungguhnya neraka Jahannam itu ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas (لِلطَّاغِينَ مَآبًا), mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak minum, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pambalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak berharap kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh- sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab. (An Naba':21-31)</span></span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Oh syiah pelampau , oh ahlus sunnah pelampau , oh segala ahli bidah yang tersangat melampau apabila sesuatu itu sudah melampaui batas-batas dan ajaran Nabi Saw ianya akan terjerumus kedalam kancah melampau . Maka janganlah kamu melampaui batas-batas Al Quran , As Sunnah (bukan hadis) dan Imam Ahlul bait as serta ithrah pewaris.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman". Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai ...Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata". (An Naml: 15-16)</span></span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sulaiman as adalah pewaris Daud as , yang diwarisi oleh Sulaiman as bukanlah harta dan kerajaan tetapi 'ILMU' tentang segala sesuatu dan 'NUBUWAT' . Ada pun pula Imam AHLUL BAIT as adalah pewaris Nabi saw, dan yang mereka warisi adalah "ILMU" DAN "IMAMAH' bukan KEKHALIFAHAN seperti yang didakwa oleh golongan syiah pelampau .</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Para Imam Ahlul Bait as, merekalah ULAMA' PEWARIS yangg sangat amanah, yang mana Nabi Saw maksudkan "Al Ulama' warisatul Anbia' ". Mereka-mereka yang tidak mempunyai talian keturunan ini dan juga tidak mencapai makam 'Ahlul Bait' dari segi kerohanian tidak termasuk di dalam perjanjian ini kerana mereka hanyalah Ulama' Syariaat yang menyampaikan Syariat Nabi Saw yang zahir. Namun mereka juga patut dimuliakan kerana tigas-tugas mereka itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Terdapat perbezaan di antara ILMU YANG DIWARISI dengan ILMU YANG DIAMBIL MELALUI SANAD. Sebab ILMU YG DIWARISI oleh keturunan-keturunan ini adalah sumber Ilmu Hikmah dan Makrifat yang diwarisi secara keturunan walau pun Ahlinya sudah berpindah ke alam baqo' kerana mereka ini hidup di sisi Allah Ta'ala . Dan merekalah yg mengajarkan ilmu kepada pewaris di setiap zaman . Nabi khidir as juga bersama-sama mereka dalam urusan ini.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon ju......ga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". (Al Baqarah: 124)</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Mereka-mereka inilah Imam-Imam yang Allah Ta'ala telah memperkenankan doa Nabi Ibrahim as yakni untuk menjadikan Imam dari keturunan Ibrahim as dan keturunan Muhammad saw sehingga sampai kepada Imam Al Mahdi. Merekalah dari golongan Imam Ahlul Bait as yang merupakan kembar kepada Al Quran , mereka tidak pernah terpisah dari Al Quran Akhlak Muhammad saw itu Al Quran, dan Imam Ahlul Bait itu kembarnya. Keduanya tidak akan terpisah sehingga bertemu di telaga Al Haud.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Merekalah kitab yang hidup dan bergerak. Kerena ilmu mereka diwarisi terus dari keturunan-keturunan mereka walau pun mereka sudah kembali ke alam baqo' bukan melalui kitab-kitab tetapi melalui lisan An Nur dari pohon Muhammad.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Wama imamuka , Siapakah Imam kamu ? Al Quran dan Ahlul Bait itu imamku ... Barangsiapa yg tidak mengenal Imam Zaman nya akan mati seperti orang jahilliah. Justeru itu perlulah kita smeua mengenali siapa Imam Zaman ini yakni Imam Al Mahdi as bila sampai masa zahirnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Perhatikan kesemua isyarat-isyarat ini .. Persiapkan diri kalian untuk mengikuti mereka , berjuang bersama-sama mereka dan menjadi syiah/pengikut mereka yakni '"Syiah Ali'". Jangan kamu bersikap melampau kerana "Syiah mereka" bukan golongan pelampau. Mereka adalah pembawa Sunnah yg amanah dan mereka berdiri di antara Syiah dan Ahlul Sunnah besederhana dalam semua hal.....menyatukan kesemua aliran ...</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 130%; font-weight: bold;"><br />Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (An Nahl:123)</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fikirkanlah kenapa Imam Syafie rah dipikul dan dituduh syiah hanya kerana dia cintakan ahlul bait ???? Imam Malik rah lepas jumpa Imam Jaafar Sadiq as baru tahu langit ilmu tu tinggi rendah . Imam Shafie rah pula belajar dgn Imam Malik rah mengambil rahsia-rahsia Imam Ahlul Bait. Apa yg Imam-Imam ini bawa sebenarnya , adakah hanya membawa Mazhab2 Feqah seperti apa yang kita baca di dalam kitab selama ini ???? Kalau semua kitab-kitab yang bertimbun membukit tidak ujud adakah agama ini akan terpadam dari pemeliharanya yakni Imam Ahlul bait dan ithrah nya ???? Adakah kita perlukan kitab yang hidup atau kitab yang mati ???? Tuhan tidak mati dan hidup selama-lamanya, Nabi cuma berpindah alam , begitu juga dengan Imam Ahlul bait as, Para sahabat ra yang setia dan Para Wali yg mempunyai tugas, kenapa kita tak jumpa mereka semua semua ni ??? Sebabnya adalah kita tidak berjumpa pewaris yang sebenar ..... kunci kota itu hanya dipegang oleh keturunan ini. Jangan disangsikan lagi ! Hanya meeka yang menemuinya yang arif akan hal ini.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Imam-imam Ahlul bait as , kedudukan mereka adalah di antara Syiah dan Ahlus Sunnah , dan tidak pernah dan tidak akan cenderung kepada mana-mana aliran pun . Merekalah pembela sunnah nabi saw sepanjang zaman sejak di zaman Khulafa Ar Rasyidin sehingga akhir zaman . Mereka tidak pernah melampaui batas dalam semua hal.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Mereka tidak mengambil ilmu dari kitab-kitab, tidak mengarang kitab , tidak menulis kitab , kerana mereka itu adalah pintu kepada kota ilmu dan mereklah kitab yang hidup dan bergerak. Tidak pernah cuba menambah-nambah apa yang Nabi saw ajarkan kepada mereka , mereka juga pencela golongan pelampau dan ahli bid'ah serta menyatukan antara semua aliran yang sedang berpecah-belah.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Merekalah yang Nabi saw berpesan , <span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">"Aku tinggalkan kepada kamu 2 perkara berharga (tsaqalain) yg akan menyelamatkan kamu dari kesesatan , sealgi kamu berpegang kepadakeduanya ,Al Quran dan ihtrahku ,yakni ahlul bait." (HR Tirmidzi / Sahih)</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Imam Ahlul Bait as, merekalah Ahlus Sunnah dan Ahlil Islam yang tulen . Maksud 'ithrah' ialah Imam pewaris setiap zaman , keturunan yg diisucikan apabila Allah mengampuni dosa mereka melalui taubat mereka.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". (Al Baqarah: 124)</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Janji Allah berkekalan hingga ke akhir zaman sehingga zahirnya 'khataman Imam' yakni Imam Al Mahdi.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Apabila kamu mencaci para sahabat nabi saw maka jadilah kamu Syiah Pelampau , apabila kamu mencaci mereka yang tak sealiran dengan kamu sebagai ahli bid'ah maka jadilah kamu Ahlus Sunnah Pelampau , apabila kamu memperkata tentang Allah Ta'ala sehingga melampaui batas yang tercatit pada kalamNYA , maka jadilah kamu ahli bid'ah . Sekiranya kamu mengikuti Imam Ahlul Bait as dan bersederhana dalam semua hal barulah kamu 'Syiah Ali' . Ingatlah pesanan Nabi saw agar memperhatikan Ahlul Bait pewaris beliau.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Al 'Ulama' warassatul anbia' ialah mereka-mereka yang menjadi penghuni kota ilmu nabi saw dan pemegang kunci pintu kotanya . Kunci itu diwariskan oleh nabi saw kepada Imam Ali as sehinggalah kepada Imam Al Mahdi as. Setiap zaman , yakni setiap 100 tahuin sentiasa ada Imam pewaris dari Ahlul Bait as tetapi mereka sentiasa diabaikan oleh umat , hanya Syiah Ali sentiasa bersama mereka sepanjang zaman ,bersama2 menyelamatkan mereka dari musuh2 mereka dan akan bangkit bersama Al Mahdi di akhir zaman . Umat tidak menjumpai mereka lalu memberi gelaran mujaddid kepada siapa yang mereka fikir layak lalu Para Imam Ahlul Bait diabaikan.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">AlQuran dan ahlul Bait tidak akan terpisah sehingga bertemu nabi sawdi Al haud (telaga nabi) . Syiah Ali dan Ahlul Bait as pewaris juga tidak akan terpisah sehingga bertemu Al Mahdi ,pembawa panji2 hitam dari timur. Umat dan Syiah Ali tidak akan terpisah selagi mereka tidak menjadi golongan pelampau.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Jaminan Nabi saw agar terselamat dari kesesatan cuma 2, Al Quran dan Sunnah serta Al Quran dan Ithrah ahlul bait as , pengamal dan pembawa sunnah yg sangat amanah . Siapa yg berguru dari kitab-kitab selain itu belum ada jaminan dari Nabi saw. Sehari duduk dengan guru yg arif dari keturunan ini , lebih berharga dari membaca beribu2 kitab, sebab inilah kitab yg hidup dan bergerak.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dihari kiamat semua akan ditanya atas pegangan dan amalan-amalannya , berkatalah orang yang membaca kitab , aku pegang dan faham apa yg aku baca dan aku faham dari kitab, kemudian kamu ditempelak ,</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pegangan dari kitab kamu itu salah pergilah cari si penulisnya . Apabila berjumpa dengan penulis nya si penulis akan menjawab , aku tidak kenal kamu sebab kamu bukan muridku , aku pun sedang mencari syafaat agar terselamat dari hiruk pikuk ini . Di waktu aku menulis ketika itu aku masih muda dan terdapat banyak kesilapan pada fahamanku ketika itu . Aku tidak mampu menasakhkan kitabku sebab ia sudah tersebar luas selepas kematianku . Mungkinkah ini kata-kata dari penulis-penulis agung spt Imam Ghazali , Ibn Hajar , Imam Nawawi dan mana-mana penulis dari kalangan umat ? Sebab Nabi saw tidak pernah mewarisi kitab selain dari Al Quran dan Kitab yang hidup dan bergerak (ahlul bait as). Sekiranya perlu kepada kitab-kitab yang banyak ini sudah pasti Nabi Saw tekankan ,sedangkan Al Quran itu cuma di tulis dan tidak dikumpulkan semasa hidupnya. Adakah Nabi saw sengaja mengabaikan perkara ini . Allah Ta'ala sering menemplak Ahli Kitab di dalamAl Quran , Adakah kita juga akan mengikuti jejak langkah yang sama?</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Maka siapa nak menjamin apa yg kamu baca dan faham kalau tersilap ketika itu? Siapa kah guru mu yang akan menjamin kamu dari kesesatan itu. Maka orang-orang berguru pula akan pergi mencari gurunya. Seandainya gurunya tersilap , gurunya yg akan menanggung segala kesilapan pengajarannya dan di dakwa di hadapan mahkamah pengadilan. Mereka yang mengambil ilmu dari guru-guru yang arif dari keturunan ini akan terjamin dari kesesatan . Mereka yg mengambil ilmu dari keturunan ahlul bait Nabi saw akan terjamin dari kesesatan , Nabi saw sendiri memberi jaminan ini . Waspada degan haru biru , hiruk pikuk yaumil mahsyar .</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fahamkan situasi in dimana masing2 akan melepaskan diri masing2 , mencari2 syafaat para rasul dan nabi2 . Dan semua para Rasul dan Nabi juga akan berlepas diri sehinggalah kesumanya mencari Syafaat Nabi Muhammad Saw.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Jangan kamu tanya sumber riwayat dan dari hadis mana atau kitab mana , sebab sumbernya dari kitab yg hidup dan bergerak , jangan mencari ilmu dari orang yang mati dan kitab yang mati .... Tuhan itu tidak mati , Ilmu itu tidak mati dan pintu kota itu sentiasa terbuka untuk semua yg mencari.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Maka kesemua guru 2 tarekat dan sufi akan dipanggil dan ditanya , apakah Nabiku dan ahlul bait kekasihku mengajar seperti apa yg kamu ajarkan .Semua guru2 feqah akan dipanggil dan bertanyakan soalan yg sama .Semua guru2 dari semua bidang ilmu akan dipanggil bertanyakan soalan yg sama .Semua guru2 dari semua aliran juga akan dipersoalankan soalan yg sama .Dalilnya kamu akan disoal atas tiap2 sesuatu perbuatan yg kamu perbuat , tidak ada yg akan terlepas dari soalan ini .</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kamu juga aku juga akan disoal apa yang kita semua telah sibarkan , tak terkecuali !!!!!!!</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Semua kitab2 yg dicetakkan dan disebarkan tak terlepas dari di bawah pengaruh sesebuah pemerintahan , sejak Khulafak Rasyidin sehinggalah masa ini . Di zaman Khulafak Ar Rasyidin mana ada kitab pun selain Al quran yang dikumpulkan . Yang ada semua kitab yg hidup , Say Abu Bakar ra dan Say Umar ra juga merujuk kepada Imam Ali as dalam hal-hall yang sulit. Fikirlah kenapa Say abu bakar membakar banyak hadis ??? Kenapa ??? Kalau dia masih hidup mungkin semua kitab-kitab yang ada pun akan dibakar. Apabila manusia mula sibuk menulis dan membaca kitab dan melupakan kitab yg hidup kita akan dapati seperti keadaan yg berlaku sekarang ini .</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Hanya Al-Quran sebenar-benar KITAB SEPANJANG ZAMAN, itulah panduan buat umat sekalian alam. Kitab yang HIDUP dan TIADA KERAGUAN padanya.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sememang kita perlu mencari Ihtrah Ahlul Bait as pun sebab itu jaminan dari nabi saw Ketahuilah Ahlul bait ada 3 golongan :</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">1. Ada talian darah dan kembar al Quran spt Say Ali , hasan , husin, Imam akhir zaman dll</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">2. Ada talian darah dari tapi bukan kembar al quran . Ini ithrah yang umum, tidakmemegang sumpah keturunan.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">3. Yang tiada talian darah tapi kembar al quran , contoh tuk kenali dan tuk2 wali yg sampai.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ada suara-suara sumbang yang tidak mengerti lalu bertanyakan soalan sebegini , Ithrah ahlul bait !??? Siapakah mereka ini ? Adakah mereka sekarang ini ? Banyak golongan yang mengaku-aku, terutama para Habaib2 dan mazhab Syi'ah (Imam Ja'far), mereka mengaku-aku keturunan Nabi saw dari Hasan dan Husin. Padahal Hasan dan ...Husin (cucu Nabi saw) adalah anak Ali ra, sementara itu Ali ra sendiri adalah anak Abuthalib bin Abdul Muthalib. Dan harus difahami disini bahwa Islam menganut garis keturunan Bapak/Ayah/bin (patrilinial), dan bukan parental (ayah-ibu). Mungkin hikmah dari diwafatkannya putera-putera Nabi saw semasa kecil adalah untuk menghindari timbulnya perkara ini, karena dienul Islam itu bukanlah berlandaskan sebuah garis keturunan, tetapi berlandaskan ketaqwaan (siapa yang paling bertaqwa).</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Aku ingin menjawabnya seperti begini :</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kenapa Isa as disebut Isa anak Mariam , dan Nabi saw menyebut Hasan dan Husin sebagai puteraku . Dan mana pula nak letak pesanan nabi saw tentang Al quran dan ithrah ahlul bait . Dan pesanan nabi tentang Imam Mahdi dari keturuanan beliau . Semua ni perlu ada jawapan takkan Nabi saw sengaja suka2 hati pesan kalau tak ujud Ithrah ahlul bait .</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua... orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". (Al Maa'idah:116)</span></span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 130%;"><br /></span>Ada juga yang cuba mempertahankan kitab-kitab yang mati seperti begini:</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Jangan cepat latah nak bakar semua kitab. Kitab yang muktabar ditulis oleh ulama muktabar sebagai sokongan dan ulasan yang mudah mengikut tahap kecerdikan dan terangnya hati hamba ALLAH SWT bersangkut paut dengan FEKAH, IQTIQAD, TASAUF, FAR...DU AIN & KIFAYAH, ALQURAN HADIS, TAFSIR, BALAGAH, ILMU2 LAIN TIDAK BERTENTANGAN ALQURAN SUNNAH.Takpa berlajar asal masa berlajar kena bersemuka dengan GURU yang pakar ilmunya dan benar ilmunya di sisi ALLAH SWT. Berlajar dan baca kitab tanpa guru sesat jalan dan SYAITAN/IBLIS nanti selewengkan kita. Satu contoh kalau takda penerangan dalam bahasa Melayu Iqtiqad ASWJ oleh KH Sirajuddin Abas susah kita nak kenal Wahabi, Bahai, Qadiani, Mudjasimah dan lain.Ulama2 itu pewaris NABI SAW jadi mereka terpaksa karang kitab sebab ramai penghafaz meninggal dan ilmu itu makin hilang, Imam Ghazali ikhtiar cari Ilmu Akal, Ainul dan Haqqul yakin bersama ilmu agama dalam perjalanan hidupnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Maka aku ada jawapannya:</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Adakah kamu tidak perhatikan betapa Imam Malik berkata sedangkan dia juga ahli dalam ilmu-ilmu di dalam kitab yang mati apabila bertemu Imam Jaafar sadiq as "Sekiranya aku tidak menemui Imam Jaafar as selama 2 tahun ini , celakalah aku" Siapa kamu dan siapa kita semua berbanding dengan Imam Malik rah. Adakah umat tidak perlu mengambil ilmu dari kitab yang hidup ? Aku menceritakan tentang yang terlebih baik di antara yang baik , kitab yang hidup berbanding dengan kitab yang mati , bukan menyuruh kamu membakar semua kitab yang ada . Jadilah orang yang bijak dan beraqal dan pandai mebuat perbandingan, bukan melulu dan taksub dengan apa yang kamu sudah tahu dan menafikan apa yang kamu belum tahu.</span><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ZLE3JzG-Zh92Re65dHZ8-XcgyRXpu5BYPgEoP0P81AA4pSZRwwVeIAH2BovnVeFOwzDytZj3c3xKneoZj2sNIeNZuvreOVt75vAY-dxMbqWJtvQ88Oe4jL6dvfi9fPosLBiwx7w8JkU/s1600/headerjihad3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="88" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ZLE3JzG-Zh92Re65dHZ8-XcgyRXpu5BYPgEoP0P81AA4pSZRwwVeIAH2BovnVeFOwzDytZj3c3xKneoZj2sNIeNZuvreOVt75vAY-dxMbqWJtvQ88Oe4jL6dvfi9fPosLBiwx7w8JkU/s400/headerjihad3.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">Dana Jihad akhir Zaman ....... </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"><a href="http://alamsufisma.blogspot.com/2012/12/dana-jihad-akhir-zaman_3.html" target="_blank">http://alamsufisma.blogspot.com/2012/12/dana-jihad-akhir-zaman_3.html</a> </span>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;">
</span></span></div>
<br />
<br /></div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-82979247085085391692010-10-09T20:11:00.000-07:002013-06-02T05:46:48.781-07:00Pentingnya Mengambil Ilmu Bersanad SIRI 2<div style="font-family: arial; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Pentinganya Mengambil Ilmu Bersanad SIRI 2<br /></span><span style="font-family: arial;">PetikanSite: <a href="http://sawanih.blogspot.com/"> http://Sawanih.blogspot.com</a><br /></span><span style="font-family: arial;">Ilmu Bersanad bermaksud pengajian yang diterima secara turun-temurun dan berkesinambungan. Maknanya ber'guru' untuk mengambil ilmu, dan guru itu pula berguru dengan gurunya....sehinggalah sampai kepada tabien dan para sahabat nabi saw yg berguru dgn Rasulullah. Berguru itu memang sesuatu yg sunnah.<br /></span><span style="font-family: arial;">Tausiyyah guru kami. Bertalaqqi adalah jalan mengenal agama.</span><br /><span style="font-family: arial;">Guru kami berpesan bahawa sesungguhnya ilmu-ilmu fardhu 'ain tidak boleh sama sekali dipelajari semata-mata melalui pembacaan daripada kitab-kitab, internet atau membaca artikel tanpa berguru. Ini kerana kemungkinan kitab-kitab yang dibaca terdapat penipuan dan tokok tambah mengikut kemahuan hawa nafsu dan mungkin juga terdapat kesilapan percetakan. Selain itu mungkin dengan hanya membaca tanpa berguru dapat menyebabkan kefahaman sebenar yang ingin disampaikan oleh Ulama' salaf dan khalaf difahami secara salah oleh pembaca yang tidak berguru. Ini boleh menyebabkan pembaca temasuk dalam golongan-golongan seperti al-mujassimah dan al-musyabbihah.</span><br /><span style="font-family: arial;">Oleh itu, guru kami berpesan bahawa sesungguhnya cara mempelajari ilmu yang paling benar dan beradab ialah belajar secara talaqqi daripada guru yang bersanad.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Berkata al-hafiz Abu Bakar al-Khatib al-Baghdadi: " Tidak diambil ilmu melainkan daripada mulut para 'ulama"</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Maka tidak dapat tidak, ilmu-ilmu fardhu 'ain ini mestilah diambil daripada 'ulama yang arif lagi thiqah dan 'ulama tersebut mengambilnya daripada 'ulama yang arif lagi thiqah dan begitulah seterusnya. Wallahu 'alam.</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Rahsia Penolakan “Muhaddith-Jadian” Terhadap Pengajian Bersanad </span><br /><span style="font-family: arial;">http://sawanih.blogspot.com/2010/01/rahsia-penolakan-muhaddith-jadian.html</span><br /><span style="font-family: arial;"> </span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Sanad Keistimewaan Ummah </span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Menghidupkan pengajian bersanad pada masa ini adalah suatu perkara yang harus diberi pujian dan galakan, dan bukannya satu perkara yang harus dibanteras dan ditentang. Meskipun ia bukan satu kefardhuan ke atas setiap orang dalam menuntut ilmu atau mengajarkannya, namun ketiadaannya langsung samasekali dalam umat Islam mampu menjadi tanda pada dekatnya kehancuran umat ini. Di mana kelak tiada lagi tinggal orang-orang berilmu yang penuh keberkatan tersebut, lalu orang mengambil ahli-ahli ilmu yang jahat, tiada keberkatan dan orang-orang jahil sebagai tempat rujuk dan pemimpin agama mereka. Justeru, mereka ini sesat lagi menyesatkan, dan akhirnya di atas merekalah dibangkitkan kiamat.</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Jika tujuan sanad pada awalnya untuk memastikan kesahihan riwayat, namun ilmu sanad kemudiannya berkembang sama seperti ilmu-ilmu Islam yang lain, sehingga ia menjadi suatu seni yang tersendiri. Cuma bezanya syarat yang ketat dan penelitian yang tegas terhadap perawi-perawi pada peringkat awal telah dilonggarkan pada peringkat mutakhir, apabila kebanyakan hadith sudah direkod dan dibukukan oleh ulama hadith. Justeru kemudiannya, ramailah ulama yang membenarkan pengijazahan sanad serta meriwayatkannya berdasarkan ijazah tersebut semata-mata, tanpa perlu bertalaqqi penuh.</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Periwayatan secara bersanad diteruskan kerana ia adalah satu kemuliaan dan keistimewaan yang dapat dilihat dari sudut-sudut berikut;</span><br /><span style="font-family: arial;">1. merupakan pertalian yang bersambung-sambung sampai kepada Rasulullah SAW (وكفى في الاتصال بالحبيب شرفاً) .</span><br /><span style="font-family: arial;">2. merupakan iqtida’ (tauladan) terhadap para salafus-soleh dalam tradisi belajar dan mengajar (إنّ التشبه بالكرام فلاح). </span><br /><span style="font-family: arial;">3. merupakan satu jati diri dan ikatan ilmu yang hanya dimiliki oleh umat Islam, maka ia adalah satu kebanggaan buat mereka (الإسناد من الدين).</span><br /><span style="font-family: arial;">4. merupakan satu usaha berterusan memelihara persambungan sanad hingga ke hari kiamat (إن الأسانيد أنساب الكتب).</span><br /><span style="font-family: arial;">5. merupakan satu rahmat dan barakah (عند ذكر الصالحين تنزل الرحمة).</span><br /><span style="font-family: arial;">Mereka yang mengkritik pengajian bersanad juga seharusnya membezakan pengajian bersanad yang bagaimana yang dikritik, bukan menghentam secara pukul-rata. Perlu dibezakan juga antara ijazah am dan ijazah khas. Jika tidak ia hanya satu kejahilan terhadap sistem sanad dan juga seni-seninya. </span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Pengajian secara bersanad terbahagi kepada beberapa kategori, iaitu:</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">talaqqi secara bersanad bagi qiraat (bacaan) al-Quran.</span><br /><span style="font-family: arial;">talaqqi secara bersanad bagi kitab-kitab hadith muktamad, seperti Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Muwatta’ Malik dan sebagainya.</span><br /><span style="font-family: arial;">talaqqi secara bersanad bagi himpunan hadith-hadith tertentu, seperti al-Awa’il al-Sunbuliyyah, atau hadith-hadith tertentu, seperti hadith musalsal.</span><br /><span style="font-family: arial;">talaqqi secara bersanad bagi kitab-kitab karangan ulama dalam berbagai bidang ilmu, seperti fiqh, usul-fiqh, tauhid, tafsir, sirah, hadith, mustalahul-hadith, tasawuf dan sebagainya.</span><br /><span style="font-family: arial;">talaqqi secara bersanad bagi amalan tariqat-tariqat sufiyyah.</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Seorang yang mempelajari secara mendalam, akan mendapati dalam ilmu ulumul-hadith dibincangkan tentang ilmu al-tahammul wal-ada’ (pembawaan dan penyampaian riwayat), serta dibincangkan tentang adab-adab muhaddith dan juga penuntut hadith. Perkara ini dapat dirujuk dalam kesemua kitab-kitab yang disusun dalam ulumul-hadith. Ini menunjukkan para ulama sejak dahulu mengambil berat mengenai periwayatan sanad. Hanya pengembaraan-pengembaraan getir ahli hadith dalam mencari sanad sahaja yang berakhir, iaitu dalam kurun ke-6 hijrah. Di mana semua riwayat telah dibukukan dalam al-Jawami’, al-Sihah, al-Sunan, al-Masanid, al-Ma’ajim, al-Ajza’, al-Fawa’id, al-Masyyakhat dan lain-lain. Setelah itu para ulama hadith berusaha memelihara sanad ini hinggakan ada sebahagian mereka yang membukukannya di dalam kitab-kitab khusus. </span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Perhatian terhadap pengumpulan sanad ini kemudian terus bertambah di kalangan ulama hadith sehingga hampir tiada ulama hadith melainkan ia mempunyai kitab sanad yang merekodkan sanad-sanadnya dan juga biografi sebahagian syeikh-syeikhnya. Kitab-kitab ini disebut dengan berbagai istilah seperti barnamij, fihris, thabat dan mu’jam. Riwayat-riwayat mereka juga tidak sekadar pada kitab-kitab hadith, malah pada kitab-kitab tafsir, fiqh, usul, akidah dan lain-lain. (al-Fadani, h. 8-9)</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Sanad Kini Sudah Tiada Nilai?</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Oleh kerana kejahilan dan kesan penjajahan dalam sistem pendidikan, ada orang yang berkata: “Kesemua sanad yang wujud di atas muka bumi sekarang sudah tidak dijamin kethiqahan perawi dan persambungan sanadnya. Justeru tidak ada faedah untuk meriwayatkannya”.</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Tuduhan ini adalah satu tohmahan kepada seluruh ulama dan ahli ilmu yang memiliki sanad dan meriwayatkannya. Tuduhan tersebut hanya menampakkan kejahilan pengucapnya yang tidak takut kepada Allah SWT terhadap kata-kata yang akan dipertanggungjawabkan kelak. Jika beliau berkata; banyak sanad ulama mutaakhirin yang wujud sekarang mengandungi banyak kecelaruan di dalamnya, tentu itu lebih dapat diterima dan layak untuk diperbincangkan.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Mereka juga berpegang kepada kata-kata Ibn al-Salah (m. 643H) dalam kitabnya (صيانة صحيحِ مسلمِ من الإخلالِ والغلَطِ و حمايتُه من الإسقاطِ والسَّقَط) (h. 117): “Ketahuilah, bahawa periwayatan dengan isnad-isnad yang bersambung bukanlah maksud daripadanya pada zaman kita ini dan juga zaman-zaman sebelumnya bagi mensabitkan apa yang diriwayatkan, kerana tidak sunyi satu isnad pun daripadanya dari seorang syeikh yang tidak tahu apa yang diriwayatkannya, dan juga tidak menjaga isi kitabnya secara jagaan yang layak untuk diperpegang pada kesabitannya. Akan tetapi maksudnya ialah bagi mengekalkan rantaian isnad yang dikhususkan terhadap umat ini, semoga Allah menambahkannya kemuliaan”.</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Kata-kata Ibn al-Salah tersebut juga bukanlah kata-kata yang maksum yang tidak dapat dipertikaikan. Ia tetap menerima perbincangan antara pro-kontra sebagaimana setengah pendapatnya yang lain. Ini kerana realiti membuktikan sanad masih diperlukan walaupun untuk mensabitkan sesuatu riwayat, seperti contoh kes satu juzuk kitab Musannaf ‘Abd al-Razzaq yang hilang yang ditemukan dan diterbitkan oleh Dr. ‘Isa ‘Abdillah Mani‘ al-Himyari dan Dr. Mahmud Sa’id Mamduh. Namun apabila mereka menyedari kepalsuan juzuk kitab tersebut kerana tiada persambungan sanad setelah membuat perbandingan dengan sanad-sanad periwayatan yang ada, mereka menarik balik penerbitannya dan mengisytihar permohonan maaf. (جزاهما الله خيراً). Di kalangan para pentahkik dan penyelidik manuskrip pula, ramai di antara mereka yang dapat mengesan kesalahan kalimah, pertukaran huruf, penentuan titik kalimah, perubahan nama-nama dan sebagainya berdasarkan sanad-sanad periwayatan yang wujud sekarang ini.</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Pendapat Ibn al-Salah bahawa tiada lagi sanad yang bersambung dengan perawi-perawi thiqah juga dapat dipertikaikan dengan wujudnya sanad-sanad yang sabit sama ada pada zaman beliau, sebelumnya, mahupun selepasnya. Contohnya, Imam al-Nawawi telah meriwayatkan Sahih Muslim dengan sanad yang bersambung dan menerangkan kedudukan setiap perawi dalam sanad berkenaan. Begitu juga al-Hafiz Ibn Hajar dan lain-lain. Usaha Syeikh al-Yunini menghimpun sanad-sanad Sahih al-Bukhari sehingga menjadikan al-Nuskhah al-Yuniniyyahnya sebagai versi Sahih al-Bukhari yang paling sahih juga merupakan bukti dalam masalah ini. </span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Mereka yang mendalami ilmu rijal dan ‘ilal juga (cabang-cabang daripada ilmu sanad) akan mendapati bahawa ilmu tersebut tidak terhenti pada kurun-kurun awal hijrah sahaja, bahkan ianya terus berkembang di sepanjang zaman sehinggalah ke zaman kita ini. Apakah ilmu ini harus disempitkan kerana kononnya masalah sanad sudah selesai?</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Fatwa Aneh</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Berikut saya bawakan fatwa al-Lajnah al-Da’imah lil-Buhuth al-’Ilmiyyah wal-Ifta’ untuk ukuran dan nilaian anda. (Saya terjemahkan soal-jawabnya sahaja):</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">ورد سؤال للجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء 4/371 رقم الفتوى (3816)، هذا نصه: هل بقي أحد من العلماء الذين يصلون بإسنادهم إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم وإلى كتب أئمة الإسلام؟ دلونا على أسمائهم وعناوينهم حتى نستطيع في طلب الحديث والعلم إليهم.</span><br /><span style="font-family: arial;">الجواب: يوجد عند بعض العلماء أسانيد تصلهم إلى دواوين السنة لكن ليست لها قيمة؛ لطول السند، وجهالة الكثير من الرواة عدالة وضبطا. وبالله التوفيق. وصلى الله على نبينا محمد، وآله، وصحبه وسلم.</span><br /><span style="font-family: arial;">- اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء:</span><br /><span style="font-family: arial;">عضو: عبد الله بن قعود. </span><br /><span style="font-family: arial;">عضو: عبد الله بن غديان. </span><br /><span style="font-family: arial;">نائب رئيس: عبد الرزاق عفيفي. </span><br /><span style="font-family: arial;">الرئيس: عبد العزيز بن باز.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Terjemahan:</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><span style="font-family: arial;"> </span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Soalan: </span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Adakah masih tinggal ulama yang bersambung isnad mereka sampai kepada Rasulullah SAW dan juga kepada kitab-kitab ulama besar Islam? Sebutkanlah kepada kami nama-nama dan alamat-alamat mereka agar kami dapat mempelajari hadith dan ilmu daripada mereka.</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Jawapan: </span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Terdapat pada sebahagian ulama sanad-sanad yang menyambungkan mereka kepada kitab-kitab al-sunnah, akan tetapi ianya tidak ada nilai, kerana sanad yang panjang, serta kemajhulan ramai dari kalangan perawinya dari segi sifat adil dan dhabit. Wabillah al-tawfiq... (ringkas betul!)</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Punca Kempen Menjauhi Periwayatan Sanad</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Tidak dinafikan, ada setengah masyayikh salafi-wahhabi yang memiliki sanad secara ijazah, namun sebahagian mereka tidak mahu menyebarkannya kerana rantaian sanad periwayatan tersebut mengandungi ramai perawi Asya’irah atau Maturidiyyah, dan juga perawi-perawi sufiyyah.</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><br /><span style="font-family: arial;">Bagi menjelaskan perkara ini, di bawah ini akan saya senaraikan antara ulama-ulama yang menghimpunkan sanad-sanad di dalam kitab-kitab khusus:</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">al-Hafiz Ibn al-Najjar (m. 648H): Masyyakhah.</span><br /><span style="font-family: arial;">al-Hafiz Abu Tahir al-Silafi (m. 576H): al-Wajiz fi Zikr al-Mujaz wa al-Mujiz . </span><br /><span style="font-family: arial;">Imam ‘Abdul Haq bin Ghalib ibn ‘Atiyyah al-Andalusi (m. 541H): Fihrasah.</span><br /><span style="font-family: arial;">al-Qadhi ‘Iyadh al-Yahsubi (m. 544H): al-Ghunyah.</span><br /><span style="font-family: arial;">al-Hafiz Muhammad bin ’Umar ibn Khayr al-Isybili (m. 575H): Fihrist.</span><br /><span style="font-family: arial;">al-Hafiz Ibn Hajar al-’Asqalani (m. 852H): al-Majma' al-Mu'assas dan al-Mu'jam al-Mufahras . </span><br /><span style="font-family: arial;">al-Hafiz Jalaluddin al-Suyuti (m. 911H): Zad al-Masir.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikhul-Islam Zakariyya al-Ansari (m. 926H): Thabat.</span><br /><span style="font-family: arial;">Imam ‘Abdul Wahhab al-Sya‘rani (m. 973H): Fihris.</span><br /><span style="font-family: arial;">al-‘Allamah Muhammad bin ‘Ali bin Tulun (m. 953H): al-Fihrist al-Awsat.</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Musnid Abu Mahdi ‘Isa bin Muhammad al-Tha'alibi al-Makki (m: 1080 H): Maqalid al-Asanid, al-Minah al-Badiyyah fi al-Asanid al-'Aliyah, Kanzul Riwayah dan Muntakhab al-Asanid .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad bin ‘Ala’uddin al-Babili (m: 1077H): (منتخب الأسانيد).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Ahmad bin Muhammad al-Qusyasyi (m: 1070H): al-Simt al-Majid.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Abdullah bin Muhammad bin Abi Bakr al-‘Ayyasyi (m: 1090H): (إتحاف الأخلاء).</span><br /><span style="font-family: arial;">Imam ‘Abdullah bin Salim Al-Basri al-Makki (m: 1134H): Al-Imdad bi Ma'rifati 'Uluwi al-Isnad .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Abu Tahir Ibrahim bin Hasan Al-Kurani (m: 1101H): Al-Umam li Iqaz Al-Himam .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Hasan bin ‘Ali al-‘Ujaimi al-Makki (m. 1113H): Kifayah Al-Mutatalli' . </span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Abdul Baqi al-Ba’li al-Dimasyqi al-Hanbali (m. 1071H): (رياض أهل الجنة بآثار أهل السنة).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ’Abdur Rahman al-Ba’li al-Hanbali: (منار الإسعاد في طرق الإسناد).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad bin Sulaiman Al-Rudani (1094H): Sillatu Al-Khalaf bi Mausul As-Salaf.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh al-Muhaddith Isma’il bin Muhammad al-’Ajluni : (حلية أهل الفضل والكمال).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad bin Ahmad ‘Aqilah al-Makki: (المواهب الجزيلة).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Abdul Ghani al-Nabulusi: Thabat.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad Hasyim al-Sindi (m:1174H): Al-Muqtataf min Ittihaf Al-Akabir bi Asanid Al-Mufti Abdil Qadir .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad ‘Abid al-Sindi (m. 1257H): Hasr al-Syarid.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Ali bin Zahir Al-Watri Al-Madani (m: 1322H): Awa'il Al-Watri wa Musalsalatihi .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Waliyullah al-Dihlawi (m. 1176H): Al-Irsyad ila Muhimmat 'Ilm Al-Isnad .</span><br /><span style="font-family: arial;">al-‘Allamah Abu al-Faydh Muhammad Murtadha al-Zabidi: (لقط اللآلي من الجواهر الغوالي ).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Ahmad al-Dardir al-Maliki: Thabat.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Abdul Ghani bin ‘Abdul Haq al-Dihlawi (m. 1296H): al-Yani’ al-Jani fi Asanid al-Syaikh ‘Abdul Ghani, susunan Syeikh Muhammad Yahya.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Abdullah al-Syabrawi (m. 1171H): Thabat.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad ibn Himmat Zadah al-Dimasyqi: al-Is’ad.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikhul-Islam Syamsuddin Muhammad bin Salim al-Hifni: Thabat.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Salih bin Muhammad Al-Fullani (1218H): Qatf al-Thamar fi Raf'i Asanid Al-Musannafat fi Al-Funun wa Al-Athar .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad Syakir al-’Aqqad (m. 1222H): (عقود اللآلي في الأسانيد العوالي).</span><br /><span style="font-family: arial;">al-’Allamah Syeikh ’Abdul Rahman bin Muhammad al-Kuzbari: Thabat.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad Al-Amir Al-Kabir Al-Misri (m.1232H): Sadd al-Arab min 'Ulum al-Isnad wal Adab .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad bin ‘Ali al-Syanawani (m. 1233H): al-Durar al-Saniyyah li ma 'ala Min al-Asanid al-Syanawaniyyah .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Abdullah bin Hijazi Al-Syarqawi (m.1227H): al-Jami’ al-Hawi fi Marwiyyat al-Syarqawi.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Ahmad ibn ’Ajibah al-Hasani: Fihris.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Abdul Wasi' bin Yahya Al-Wasi'i: al-Durr al-Farid al-Jami' li Mutafarriqat al-Asanid .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad Amin Ibn ‘Abidin (m. 1252H): (مجموعة إجازات)</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Hasan Al-Masyat (1306 H): al-Irsyad bi Zikr Ba'dhi ma Li min al-Ijazah wa Al-Isnad . </span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Tahir bin Muhammad al-Jaza’iri: (عقود اللآلي في الأسانيد العوالي).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Abu al-Mahasin al-Qawuqji (m. 1305H): (معدن اللآلي في الأسانيد العوالي).</span><br /><span style="font-family: arial;">Mawlana Syeikh Fadhl al-Rahman al-Kanja-Murad-Abadi: (إتحاف الإخوان بأسانيد سيدنا ومولانا فضل الرحمن), susunan Syeikh Ahmad bin ‘Uthman.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Ahmad Dhiya’uddin al-Kumusykhanawi: Thabat.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Mahmud Muhammad Nasib al-Hamzawi, mufti Syam: (عنوان الأسانيد).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad Sa’id Sunbul al-Makki (m. 1175H): al-Awa’il al-Sunbuliyyah.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Abu al-Yusr Falih bin Muhammad al-Mihnawi al-Zahiri (m. 1328H): (حسن الوفاء)</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Abu al-Nasr Muhammad Nasr Allah al-Khatib: (الكنز الفريد في علم الأسانيد ).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad ‘Abdul Baqi Al-Ansari (m.1364H): Al-Is'ad bil Isnad dan Nashr Al-Ghawali min Al-Asanid Al-'Awali .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad Mahfuz al-Turmasi (m. 1338H): Kifayah Al-Mustafid li ma 'Ala min Al-Asanid .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Abdul Hamid bin Muhammad ‘Ali Qudus al-Makki (m. 1334H): (المفاخر السنية في الأسانيد العلية القدسية) dan (إجازة الشيخ أحمد دحلان للشيخ عبد الحميد قدس).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Yusuf bin Isma’il al-Nabhani (m. 1350H): (هادي المريد إلى طرق الأسانيد).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad Zahid al-Kawthari: (التحرير الوجيز).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad ’Abdul Rasyid al-Nu’mani: (الكلام المفيد في تحرير الأسانيد).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Umar Hamdan, muhaddith al-Haramain (m. 1368H): (مطمح الوجدان في أسانيد الشيخ عمر حمدان) dan (إتحاف الإخوان باختصار مطمح الوجدان في أسانيد الشيخ عمر حمدان), susunan al-Fadani.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad ‘Ali Al-Maliki: (المسلك الجلي) susunan al-Fadani.</span><br /><span style="font-family: arial;">Musnid al-Dunia Syeikh Muhammad Yasin bin Muhammad ’Isa Al-Fadani (m. 1410H): </span><br /><span style="font-family: arial;">- الأسانيد المكية لكتب الحديث والسير والشمائل المحمدية</span><br /><span style="font-family: arial;">- إتحاف المستفيد بغرر الأسانيد</span><br /><span style="font-family: arial;">- الفيض الرحماني بإجازة فضيلة الشيخ محمد تقي العثماني</span><br /><span style="font-family: arial;">- القول الجميل بإجازة سماحة السيد إبراهيم بن عمر باعقيل</span><br /><span style="font-family: arial;">- العجالة في الأحاديث المسلسلة</span><br /><span style="font-family: arial;">- قرة العين في أسانيد شيوخي من أعلام الحرمين</span><br /><span style="font-family: arial;">- فيض المبدي بإجازة الشيخ محمد عوض الزبيدي</span><br /><span style="font-family: arial;">- الأربعون البلدانية: أربعون حديثاً عن أربعين شيخاً من أربعين بلداً</span><br /><span style="font-family: arial;">-شرح المسلسل بالعترة الطاهرة</span><br /><span style="font-family: arial;">- بغية المريد من علوم الأسانيد - dalam lima jilid!.</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib Syeikh bin Abdillah Al-'Aidarus (m: 990 H): al-Tiraz Al-Mu'allim .</span><br /><span style="font-family: arial;">al-Sayyid Muhammad al-Syilli: Mu'jam al-Syilli .</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib Syeikh bin Muhammad Al-Jufri: Kanz Al-Barahin Al-Jazbiyyah wa Al-Asrar Al-Ghaibiyyah li Sadah Masyayikh al-Tariqah Al-Haddadiyyah Al-'Alawiyyah.</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib ‘Abdul Rahman bin ‘Abdullah bin Ahmad Bal Faqih: Miftah Al-Asrar fi Tanazzuli Al-Asrar wa Ijazah Al-Akhyar.</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib ‘Abdullah bin Husein Bal Faqih: Syifa' al-Saqim bi Idhah Al-Isnad , dan Bazl Al-Nahlah .</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib Al-Musnid 'Aidarus bin ‘Umar Al-Habsyi: 'Uqud Al-La’ali fi Asanid Ar-Rijal , Minhah Al-Fattah Al-Fathir fi Asanid al-Saadah Al-Akabir dan 'Aqd Al-Yawaqit Al-Jauhariyyah wa Samt Al-'Ain al-Zahabiyyah .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Al-Habib ‘Abdul Rahman bin Sulaiman Al-Ahdal (m:1250 H): Al-Nafas Al-Yamani war-Ruh al-Rayhani fi Ijazah al-Qudhah al-Thalathah Bani al-Syawkani.</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib Abu Bakr bin Syihab: Al-'Uqud Al-Lu'lu'iyyah fi Asanid al-Sadah Al-‘Alawiyyah .</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib Al-Musnid Muhammad bin Salim al-Sirri: Thabat.</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-'Allamah Al-Habib ‘Abdullah bin Ahmad Al-Haddar: Thabat .</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib Muhammad bin Hasan 'Aidid: Tuhfah Al-Mustafid fi man Akhaza 'anhum Muhammad bin Hasan 'Aidid .</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib Salim bin Hafiz, Aal Syeikh Abu Bakr bin Salim: Minhah Al-Ilah fi Al-Ittisal bi ba'dhi Awliyah .</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib 'Alawi bin Tahir Al-Haddad (m:1382 H), bekas Mufti Negeri Johor: al-Khulasah Al-Syafiyyah fi Al-Asanid Al-'Aliyyah .</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib Salim bin Ahmad bin Jindan: Mu'jam Al-Khulasah Al-Kafiyyah .</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib Abu Bakr bin Ahmad bin Husain Al-Habsyi: (الدليل المشير إلى فلك أسانيد الاتصال بالحبيب البشير وعلى آله ذوي الفضل الشهير وصحبه ذوي القدر الكبير).</span><br /><span style="font-family: arial;">al-Sayyid Husain al-Habsyi: (فتح القوي في أسانيد السيد حسين الحبشي) susunan Syeikh ‘Abdullah bin Muhammad Ghazi.</span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib Uthman bin ‘Abdillah bin ‘Aqil bin Yahya (1333H): Thabat. </span><br /><span style="font-family: arial;">Al-Habib 'Alawi bin Saqqaf Al-Jufri: Thabat.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Sayyid Ahmad bin Sulaiman Al-Arwadi: Al-‘Aqd Al-Farid fi Ma'rifah ‘Uluw Al-Asanid .</span><br /><span style="font-family: arial;">al-Habib bin Semait: An-Nasj wa Al-Khait li Ba'dhi Asanid Al-Allamah bin Semait</span><br /><span style="font-family: arial;">Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Budairi Al-Husaini al-Syami: Al-Jawahir Al-Ghawali fi Bayan Al-Asanid Al-'Awali .</span><br /><span style="font-family: arial;">Imam Muhammad ‘Ali al-Sanusi (m: 1276 H): Al-Manhal Al-Rawi al-Ra'if fi Asanid Al-'Ulum wa Usul al-Tara'if dan al-Syumus al-Syariqah.</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Ja’far bin Idris al-Kattani: (إعلام الأئمة الأعلام).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Muhammad ‘Abdul Hayy Al-Kattani (m. 1382H): Minah Al-Minnah fi Silsilah Ba'dhi Kutubi al-Sunnah dan Fihris Al-Faharis wal-Athbat .</span><br /><span style="font-family: arial;">al-Hafiz Ahmad al-Ghumari (m. 1380H): (البحر العميق).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh ‘Abdullah al-Ghumari: (ارتشاف الرَّحيق من أسانيد عبد الله بن الصِّدِّيق).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh Salih bin Ahmad al-Arkani (m. 1418H): (فتح العلام في أسانيد الرجال وأثبات الأعلام).</span><br /><span style="font-family: arial;">al-Sayyid ‘Alawi bin ‘Abbas Al-Maliki: (العقود اللؤلؤية بالأسانيد العلوية ).</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikh al-Sayyid Muhammad bin al-Sayyid ‘Alawi Al-Maliki: al-Tali‘ As-Sa'id dan Al-'Aqd Al-Farid .</span><br /><span style="font-family: arial;">Syeikhuna al-Muhaddith al-‘Allamah Mahmud Sa'id Mamduh: Fathul Aziz fi Asanid As-Sayyid Abdul Aziz (فتح العزيز بأسانيد السيد عبد العزيز), (إعلام القاصي والداني ببعض ماعلا من أسانيد الفاداني) dan (تشنيف الأسماع بشيوخ الإجازة والسماع).</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Ini hanyalah sekelumit daripada sekian banyak kitab-kitab sanad yang disusun oleh ulama-ulama Ahlus-Sunnah. Jika diamati keseluruhan mereka adalah sama ada dari aliran Asya’irah atau Maturidiyyah, serta dari kalangan ahli-ahli sufi. Merekalah sebenarnya penjaga-penjaga sanad ummah ini. </span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Apabila para "muhaddith jadian" atau golongan salafiyyah-wahhabiyyah melihat pemegang-pemegang sanad tersebut kesemuanya adalah berakidah Asya'irah-Maturidiyyah, ataupun ahli-ahli sufi, mereka tidak mahu berguru kepada mereka. Maka dari sini dapatlah kita fahami rahsia mengapa ramai daripada mereka tidak mahu meriwayatkan sanad-sanad yang dianggap oleh mereka penuh dengan perawi-perawi bidaah, atau dengan alasan banyak perawi-perawi daif atau majhul!.. Mereka khuatir nanti orang akan terpengaruh dengan tokoh-tokoh tersebut. Lalu ada yang menganggap sanad bukan lagi sebagai untuk tabarruk, tetapi hanyalah untuk zikra (kenangan) semata-mata! </span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Turut mendukacitakan, ada setengah mereka yang memandang rendah dan memperlekehkan pengajian-pengajian secara bersanad. Alasan paling kuat mereka kononnya kitab-kitab sekarang sudah dicetak dan tersebar dengan luas yang merupakan satu jaminan terpelihara daripada berlaku penyelewengan terhadap kitab-kitab tersebut. Maka ramailah di kalangan mereka yang hanya bergurukan kitab-kitab sahaja, bukan lagi guru-guru yang menjadi tradisi pengajian dan periwayatan sejak sekian lamanya (لا حول ولا قوة إلا بالله).</span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;">Saya berpendapat, inilah kesan negatif paling besar dari sistem pendidikan penjajah, yang berentetan di bawahnya berbagai kesan-kesan lain seperti kebejatan intelektual, kerendahan moral, adab dan juga akhlak (فاقد الشيء لا يعطيه). Sejarah telah membuktikan banyak pemikiran-pemikiran yang batil datang daripada mereka yang hanya mengambil ilmu daripada kitab semata-mata. </span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Wallahu a’lam.</span></span></div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-77074722365112222572010-08-14T05:49:00.000-07:002013-07-06T00:01:13.127-07:00Wahdatul Af'al membicarakan tentang Tauhid Af'al Siri 2<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: arial; text-align: center;">
<span style="font-size: 180%;"><span style="font-size: 100%;">Bab Pada Menyatakan Beberapa Fahaman Atas Wahdatul Af'al Siri 2</span></span></div>
<span style="font-size: 180%;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br />
<span style="font-family: arial; font-size: 100%;">Petikan dari Kitab Durun Nafis</span><br />
<br />
<span style="font-family: arial; font-size: 100%;"> </span><span style="font-family: Arial; font-size: 180%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">بسم الله الرحم</span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 180%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA"> الرحيم</span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 180%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ن </span></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 180%;">الحمد لله الذي خصّ علماءَ أهل السنة بحمل راية التوحيد وعقيدة الإسلام<br />ووفقهم لردّ كل شبهة وضلالة يذيعها المبتدعة بين العوام<br />وصلى الله وسلم على سيدنا محمد مَن كشف الله به</span><br />
<span style="font-size: 180%;"> الدجى ومحا الظلام </span><br />
<span style="font-size: x-large;"> أما بعد</span></div>
<div style="font-family: arial; text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Alhamdulillah berkesempatan aku <span style="font-size: small;">men</span>terjemahkan ke tulisan rumi sedikit petikan dari kitab Durun Nafis pada bab membicarakan Wahdatul Af'al atau sampai kepada Tauhid Af'al / mentauhidkan Af'al Allah Swt. Semoga menjadi menafaat buat kita semua . Insyaallah. Tulisan bold di bawah adalah teks asal seperti dalam kitab yg di scan manakala tulisan normal selepasnya adalah penjelasan-penjelasan agar lebih mudah faham bagi mereka yang kurang mahir dengan lengguk bahasa melayu lama.</span></span> Aku akan cuba menterjemahkan lagi beberapa bab yang penting seperti bab Wahdatul Zat, Wahdatul Sifat dan Wahdatul Asma' insyaallah . Pada Versi tambahan/update aku tambahkan tarikh editnya sekali .<br />
<br />
(Tarikh: 4 Dis 2012)<br />
Ini adalah versi update dari posting yg terdahulu , aku sedang mengemaskini posting2 lama dari masa ke semasa agar lebih jelas penerangannya. </div>
<span style="font-size: 100%;"><br /></span>
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;"></span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Terjemahan:</span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">(tanbih ya ikhwani) ertinya ini suatu perkataan yang menjaga hai segala saudaraku.</span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">(Bermula hasil kata Syeikh Wahhab Sha'rani Qaddasallahu Sirrihi (Semoga Allah mensucikan Ruh/Sirr nya) </span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">syarahnya di dalam kitab Al Jauhar Wad Durur ia menukil daripada perkataan Syeikh Muhyiddin Ibn Arabi radiallahu anhu. Bermula segala akuan ini sekelian dinding yang mendindingi daripada memandang hak Allah Ta'ala padahal Hak Allah Ta'ala jua yang berbuat ia di sebalik hijab akuan ini tetapi diri akuan ini tiada ia mendindingi akan kita daripada memandang Allah Ta'ala. Dan adalah misalnya seperti bayang-bayang kayu di dalam air itu tiada ia menegahi lalu perahu hanya sanya yang mendidingi itu pada sangkaan kita kepadanya jua. </span><span style="font-size: 100%;"><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVwKLbgU7gLHAmb8Plr23M9DbVWz0jN3ZeOYYvVhOcWKNppJJhqcNABvqEH_7fJ2onKjxiYRHkaylb_kuYaJ8NOoNR-FR-I4nJj9NDw3kuPthJDKrH5O0CU2c7icWQyS8EZlZ9rfpEd0Q/s1600/perahu.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5505513018084596930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVwKLbgU7gLHAmb8Plr23M9DbVWz0jN3ZeOYYvVhOcWKNppJJhqcNABvqEH_7fJ2onKjxiYRHkaylb_kuYaJ8NOoNR-FR-I4nJj9NDw3kuPthJDKrH5O0CU2c7icWQyS8EZlZ9rfpEd0Q/s400/perahu.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 266px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span><span style="font-size: 100%;"><br /></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Penjelasan:</span><span style="font-size: 100%;"></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><br /></span>
<span style="font-size: 100%;">(Ingatlah wahai Ikhwan) </span><br />
<span style="font-size: 100%;">Syeikh Wahhab Sha'rani Qaddasallahu Sirrihi pada menukilkan </span><span style="font-size: 100%;">perkataan Syeikh Muhyiddin Ibn Arabi radiallahu anhu </span><span style="font-size: 100%;">di dalam kitab Al Jauhar Wad Durur, </span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">"</span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"> Bermula segala akuan
ini sekelian dinding yang mendindingi daripada memandang hak Allah
Ta'ala padahal Hak Allah Ta'ala jua yang berbuat ia di sebalik hijab
akuan ini tetapi diri akuan ini tiada ia mendindingi akan kita daripada
memandang Allah Ta'ala. Dan adalah misalnya seperti bayang-bayang kayu
di dalam air itu tiada ia menegahi lalu perahu hanya sanya yang
mendidingi itu pada sangkaan kita kepadanya jua". </span><span style="font-size: 100%;"></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><br /></span>
<span style="font-size: 100%;">Keakuanmu itu adalah dinding yang menghijab kamu daripada memandang segala perbuatan Af'al Hak Allah Ta'ala . Ianya berlaku atas sebab2 kesombongan diri yang tidak mahu menyerah kepada Allah Swt dan ingin memperlakukan segala perbuatan yg menyalahi kehendak Allah Swt. Atas kesombongan kamu itu mendindingi kamu daripada melihat Hak </span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 100%;">perbuatan Af'al Hak Allah Ta'ala</span> padahal Allah Swt tidak terdinding drp segala hijab. Kamu menyangka kamu itu adalah cahaya sedangkan dirimu itu zulmat yg memerlukaan kepada cahaya lalu kamu dibiarkan terdinding atas kesombonganmu itu.</span><br />
<span style="font-size: 100%;"><br />Pengarang kitab ini memberi misal perumpamaan seperti 'bayang-bayang kayu' di dalam air yang dilihat seolah-olah menghalang laluan perahu/sampan di atas air padahal ianya cuma pada sangkaanmu jua. Apabila kamu melalui laluan itu ternyata bayang-banyang kayu itu tidak mengahalangi perjalanan perahu tersebut. Itu ibarat perjalanan kamu untuk sampai kepada Tauhid Af'al dan jgn kamu menganggap ianya mudah tanpa sebarang mujahaddaah , suluk daan khalwat.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijydbd9UeRCeItjRnS0A3db5gc4J-o1oXCjpfHLe7AEnww8SGIXeJt8cYEOrwex4gkInuL4K4ZulDsgV3ct1grWV0zqUBVxrVCjmDuKqUWtMNECYThhJxbrmlwiDgho9mVSa6feNYKbk8/s1600/perahu2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5505519532468061586" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijydbd9UeRCeItjRnS0A3db5gc4J-o1oXCjpfHLe7AEnww8SGIXeJt8cYEOrwex4gkInuL4K4ZulDsgV3ct1grWV0zqUBVxrVCjmDuKqUWtMNECYThhJxbrmlwiDgho9mVSa6feNYKbk8/s400/perahu2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 215px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 307px;" /></a></span><span style="font-size: 100%;"><br /><span style="font-size: 180%;"><br /></span></span><br />
<div style="font-family: verdana; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 180%;">Adakah bayang-bayang yang menghalang ini benar-benar wujud dan menghalang perjalanan dan mujahaddah mu??</span></span></div>
<span style="font-size: 100%;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjecB98eFsdQbQKekIuqeS1I2PX8Gwzmdg0ahwWavCQHYWzxdyeLo46_9UhZ_vUiqFhCFeFf4OzVH_l2nQUjrxHEhrlMxktrjDAKiN3O27NfEkLuXJ4ype8sWiLfBlknmdAS3yxS5PFQUo/s1600/perahu6.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5505519552886825698" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjecB98eFsdQbQKekIuqeS1I2PX8Gwzmdg0ahwWavCQHYWzxdyeLo46_9UhZ_vUiqFhCFeFf4OzVH_l2nQUjrxHEhrlMxktrjDAKiN3O27NfEkLuXJ4ype8sWiLfBlknmdAS3yxS5PFQUo/s400/perahu6.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span><span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRzqAkTYrJyMtRPsnwcwh6c4UvsH70OQtI4kWFQ1JR2Sm3zcmo1e_a2Fr_nU4OD_ajy_YvtdYiSszpOt1wcka-e9pb_3UFo2CbQc90C3O3F2pJgxH-Hpq5X2ylGEg4fNFe5NfrMd_Xfzg/s1600/perahu5.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5505519551770939858" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRzqAkTYrJyMtRPsnwcwh6c4UvsH70OQtI4kWFQ1JR2Sm3zcmo1e_a2Fr_nU4OD_ajy_YvtdYiSszpOt1wcka-e9pb_3UFo2CbQc90C3O3F2pJgxH-Hpq5X2ylGEg4fNFe5NfrMd_Xfzg/s400/perahu5.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span><span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAu_d0v6Og6SlesTaNunBmPK5frU0Eq9ygM5Uy3V99kDp6qfMzUz9UvpPv8ucMnLvp29yAybaPs8cWUFveahE00eEJ5U1LCb-vgoc5TdzKQziS6oFHncaMb2cpmvU6DORo7ZnI7oxfsdQ/s1600/perahu4.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5505519542597884706" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAu_d0v6Og6SlesTaNunBmPK5frU0Eq9ygM5Uy3V99kDp6qfMzUz9UvpPv8ucMnLvp29yAybaPs8cWUFveahE00eEJ5U1LCb-vgoc5TdzKQziS6oFHncaMb2cpmvU6DORo7ZnI7oxfsdQ/s400/perahu4.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 299px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span><span style="font-size: 100%;"><br /><span style="font-size: 180%;"><span style="color: #cc0000; font-weight: bold;">AWAS !!! </span><br />Halangan di bawah ini adalah realiti bukan bayangan . Apakah kamu dapat membezakannya ???</span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
</div>
<span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHW6Lp8DChCjAZpR6hX59-GzwSYigAp_WLaMFJM3kzKs7lM5s31G6oDwU3lB7bmexD5lv266ChpPo9M_nH6jCqcG1ceLYHgFE4c_0RZtFHrEZ0Fzq5K0tO7xtXKk9zylPGHF-i1tEhWSM/s1600/perahu3.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5505519538146341378" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHW6Lp8DChCjAZpR6hX59-GzwSYigAp_WLaMFJM3kzKs7lM5s31G6oDwU3lB7bmexD5lv266ChpPo9M_nH6jCqcG1ceLYHgFE4c_0RZtFHrEZ0Fzq5K0tO7xtXKk9zylPGHF-i1tEhWSM/s400/perahu3.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span><span style="font-size: 100%;"><br /></span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">(Dan pandang kita kepadaNYA jua dan barangsiapa yang terbuka daripadanya hijab itu nescaya dilihatnya segala yang memperbuatkan perbuatan itu Allah Ta'ala sendirinya dan barangsiapa tiada terbuka hijab itu terdindinglah ia dengan akuan ini</span></span><span style="font-weight: bold;"> daripada memandang fa'il yang hakiki</span> <span style="font-weight: bold;">yakni yang berbuat yang sebenar iaitu Allah Ta'ala.)</span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Terjemahan dan Penjelasan:</span><span style="font-size: 100%;"><br /></span><br />
Maka hendaklah kamu memandang akan segala perbuatan Allah Ta'ala yang terbit pada dirimu dan pada sekelian alam yang kabir (besar) . Barangsiapa yang dibukakan Allah Ta'ala akan hijabnya ini maka nescaya dapat melihat akan segala perbuatan itu terbitnya daripada perbuatan Allah Ta'ala semata-mata, yakni DIA yang memperbuatkan akan segala perbuatan pada hakikatnya.<br />
<br />
Dan sampailah kamu kepada makam mentauhidkan Af'al Allah subhanahu Wa Ta 'ala. Tempuh rasa di tahap ini mungkin sekejap dan mungkin lama berbeza-beza ia sekadar mana yang dianugerahkan oleh Allah Ta'ala. Fana di dalam Af'al Allah Ta'ala ini merupakan suatu intipati ibadah yang sangat tinggi di sisi Allah Ta'ala sebagaimana diriwayatkan di dalam beberapa hadis di mana barangsiapa yang berfikir/fana sesaat adalah lebih baik daripada 70 tahun , 100 tahun dan juga menyebut 1000 tahun ibadah sunat. Semuanya bergantung kepada tahap2 fana seseorang itu.<br />
<br />
Sebaliknya barangsiapa yang tidak dibukakan hijabnya maka terdindinglah ia daripada penglihatan tersebut kerana masih memandang wujud dirinya dan hasil perbuatan dirinya sendiri. Dan terdindinglah ia daripada melihat hakikat segala perbuatan itu daripada perbuatan Allah Ta'ala.<span style="font-weight: bold;"></span><br />
<span style="font-weight: bold;"><br />(Maka tiap-tiap mazhab kaum pada perbuatan hamba itu adalah 4 mazhab.)</span>Fahaman atas perbuatan hamba itu terbahagi kepada 4 Mazhab.<span style="font-weight: bold;"><br /><br />(Pertama kaum yang tiada mengetahui mereka itu akan bahawasanya Allah Ta'ala yang berbuat akan segala perbuatannya </span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">itu dan hanya diiktikadkannya oleh mereka itu bahawasanya yang berbuat segala perbuatan yang baharu itu hamba jua dan adalah qudrat hamba jua dan adalah qudrat hamba yang baharu itu memberi bekas ia pada segala perbuatan hamba yang baharu itu maka itu mazhab muktazilah yang bid'ah lagi fasik.)</span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Terjemahan dan Penjelasan:</span><span style="font-size: 100%;"><br /></span><span style="font-size: 100%;">Mazhab yang pertama dalam memahami perbuatan hamba ialah Mazhab Muktazilah yang bid'ah lagi fasik. Kaum ini tidak berpegang kepada bahawasanya Allah Ta'ala yang melakukan dan menzahirkan segala perbuatan tetapi beriktikad bahawa segala perbuatan itu adalah terhasil daripada qudrat hamba yang baharu lagi memberi bekas. tanpa perganmtungan kepada Allah Ta'ala. Contohnya , seseorang telah berusaha dalam mencari rezeki dan memperolehi kekayaan yang banyak. Atas fahaman Muktazilah ialah kekayaan yang diperolehi itu adalah hasil bekas daripada usaha seseorang itu bukannya daripada Allah Ta'ala. Fahaman ini seolah-olah hamba sudah putus dan tidak ada pergantungan kepada Allah Ta'ala hanya bergantung kepada hasil usahanya sendiri. <span style="font-weight: bold;"><br /><br />(Kedua mazhab jabariah, iaitu kaum yang mengetahui mereka itu dan memandang mereka itu akan bahawasanya segala perbuatan itu sekeliannya daripada Allah Ta'ala sendirinya dan keraslah atas mereka itu memandang akan segala perbuatan itu daripada Allah Ta'ala sendirinya dan tiada sampai mereka itu kepada yang menyandar akan segala perbuatan itu bagi hamba kerana kurang daripada mereka itu darjat kamal maka tersalahlah mereka daripada jalan syariaat dengan sebab tiada menyandar kan segala perbuatan hamba itu kepada mereka itu maka iaitu iktikad zindik.)</span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Terjemahan dan Penjelasan:</span><span style="font-size: 100%;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 100%;">Mazhab yang pertama dalam memahami perbuatan hamba ialah mazhab Jabariah </span>iaitu iktikad yang zindik. Kaum Jabariah berpegang dengan iktikad bahawa tiap-tiap saegala perbutaan itu terbit dari Allah Ta'ala samaada baik atau jahat sedangkan hamba itu ibarat debu ditiup angin tidak mempunyai usaha dan ikhtiar. Maka menyandarkan segala perbuatan maksiaat mereka juga kepada Allah Ta'ala kerana sifat darjat mereka yang rendah dan banayak menyalahi hukum-hukum syariaat. Fahaman ini seolah-olah menyalahkan segala perbuatan maksiaat yang dilakukan oleh mereka kepada Allah Ta'ala tiada bagi mereka usha dan ikhtiar untuk menjauhi perbuatan maksiaat tersebut. Itulah sebabnya Iktikad Jabariah ini dihukumkan iktikad yang zindik.<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;"><br />(Ketiga kaum yang mengetahui mereka itu akan bahawasanya segala perbuatan sekeliiannya daripada Allah Ta'ala tetapi ada bagi hamba itu usaha dan ikhtiar dan dengan keduanya itulah hamba memperbuatkan segala perbuatannya dan keduanya tempat taaluk hukum syarak tetapi keduanya itu tidak sekali-kali memberi bekaspada perbuatan yang baharu hanya memberi bekas itu Allah Ta'ala sendirinya jua. Maka iaitu iktikad Asya'ariah iktikad yang ma'abud yang selamat daripada bahaya dunia dan akhirat. Tetapi tiada sampai mereka itu kepada martabat kkasyaf kerana terdinding mereka itu dengan sebab makna usaha danikhtiar daripada hamba jua tiada dipandang akan segala pebuatan itu daripada Allah Ta'ala sendirinya. Maka tiap-tiap daripada thoifah yang 3 ini atas penglihatnya itu. (Ghusyawat) yakni dinding yang menuntut daripada sampai penglihat mereka itu daripada memandang wahdatul Af'al . Selama-lamanya mereka itu dalam dinding yang tertutup tiada sampai kepada makam kasyaf dan musyahadah dan mukhafafah.)<br /><br />(Keempat mzhab Ahlul Kasyaf, yakni orang yang terbuka pada mereka itu dinding iaitu kaum yang memandang akan kejadian segala perbuatan daripada Allah Ta'ala dan kesandarannya itu daripada hamba misalnya seperti qalam orang yang menyurat adalah yang menjadikan huruf itu orang yang menyurat jua dan qalam itu menjadi alat persandaran menyurat jua. Dan adalah hamba itu seperti qalam tiada baginya perbuatan dan yang memperbuat itu orang yang meyurat jua. Wallahu A'lam. Yakni segala yang berlaku di dalam segala alam ini Allah Ta'ala jua yang menjadikan ia.) Intaha.</span> </span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Setelah lama aku paparkan bab Tauhid Af'al di sini , ada yang membaca dan mengambil kefahaman masing-masing , ada yg lari dari fahaman yang sebenarnya dan ada yang mengambil jalan selamat , berpegang kepada pesanan guru-guru makrifat yang arif billah.<br />
<br />
Di sini aku ingin menambah komen dan percerahan , menyambung bab ini memandangkan terdapat pemahamaan yang melencung juga dari syariaat yang sebenarnya , kalau di biarkan akan berlarutan dan membawa kepada iktikod yang salah dan menjadi fitnah yang sangat bahaya dari bangsa yang membinasakan Iktikod itu sendiri .<br />
<br />
Bila kita berpegang kepada Tauhid Af'al ada beberapa perkara yang perlu kamu ingat , Pertamanya di mana makam atau level kamu , Keduanya adakah kamu benar-benar sudah duduk tahkik di atas Tauhid Af'al ini . Ketiganya perkara-perkara yang membatalkan duduk tahkik kamu .<br />
<br />
<b>Hal yg pertama: Dimana makam atau level kamu .</b><br />
<b><br /></b>
Makam kamu ialah makam kehambaan , perlu diingat hamba tetap hamba dan tidak akan menjadi Tuhan sama sekali buat selama-lamanya. <b>AWAS !!! </b> Jangan kamu berpegang kepada iktikod yg salah umpamanya "hamba menjadi tuhan ". Ini tidak pernah berlaku di dalam mana2 aliraan ketuhanan yang sah kecuali ianya ialah kesesatan dan sudah tergelincir dari landasan sebenar . </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai hamba , perlu kamu ketahui apakah kamu benar-benar telah fana/binasa diri kerana apabila di makam fana diri kamu seperti berpuasa , tidak makan , tidak minum , tidak mengikut hawa nafsu dan tidak melanggar batas-batas syariaat . Amal kamu penuh dengan amal ibadah yang soleh dan kewajipan-kewajipan yg sunat seumpama wajib buat kamu .</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ketika itu sekiranya kamu di anugerahi Allah Ta'ala dengan memandang akan Tauhid Af'al ini dan berlaku Tajalli Af'al ke atas dirimu barulah benar-benar kamu di makam Tauhid Af'al dan segala perbuatan yang terbit dari dirimu itu dari Allah Ta'ala semata-mata . Bagi mereka yang bukan di makam ini tidak sama sekali akan mencium Tauhid Af'al .</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan perkara ini bukannya berlaku dalam masa yang berpanjangan seperti kalakuan orang-orang yang zindik lalu mengatakan perbuatannya pada hakikatnya adalah perbuatan Allah Ta'ala. Sesaat sahaja kamu fana lebih besaar dari ibadat 60 tahun, 70 tahun , hinggalah 1000 Tahun mengikut penilaian Allaah Ta'ala ke atas kamu. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kedapatan orang-orang yg belum sampai ke makam ini berangan-angan dan bersangka-sangka yang mereka sudah sampai ke makam ini lalu melakukan perkara-perkara yang melanggar syariaat lalu mereka beriktikod ianya perbuatan Allah ke atas mereka SEDANGKAN yang sebenarnya mereka telah di perdayakan oleh Iblis laknatullah. Benar-benar mereka telah di dalam kesesatan yang nyata . </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk lebih jelas duduk perkara ini eloklah kamu meneliti semula penjelasan-penjelasan aku sebelumnya dalam tajuk <a href="http://alamsufisma.blogspot.com/2009/07/tiada-jalan-pintas-short-cut.html" rel="nofollow" target="_blank">Tiada jalan pintas "short cut" </a>, <a href="http://alamsufisma.blogspot.com/2009/07/mencapai-makrifat-tanpa-usaha.html" rel="nofollow" target="_blank">Mencapai Makrifat Tanpa Usaha</a> dan <a href="http://alamsufisma.blogspot.com/2009/07/adakah-bermula-mengaji-ilmu-hakikat.html" rel="nofollow" target="_blank">Baru Mengaji Hakikat Dah jadi Ahli Hakikat ?</a> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div __gwt_cell="cell-gwt-uid-1022" style="outline-style: none;">
</div>
<b>Hal yang Kedua: Adakah kamu benar-benar sudah duduk tahkik di atas Tauhid Af'al ini?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Tidak mencium Tauhid Af'al bagi mereka yang tidak berguru dengan guru yang benar-benar<span style="font-size: 100%;"> Mursyid dan Ariffin billah . Guru Mursyid yang Arif billah ialah mereka yang mengambil Ilmu ini dari sanad-sanad yang tidak putus , bersambung ke Nabi Saw. Tidak melalui pembacaan kitab tanpa berguru . Mereka inilah orang yang sudah duduk tahkik di dalam makaam ini , bukan kita , bukan para salikin, bukan para murid yang masih dalam perjalanan. Hanya guru yang dapat mengesahkan makam dan perjalanan kamu itu . </span></div>
<span style="font-size: 100%;"></span><br />
<b><br />Hal yang Ketiga : Perkara-perkara yang membatalkan duduk tahkik kamu di dalam Makam Tauhid Af'al.</b><br />
<br />
Apabila kamu melakukan perkara yang melanggar syariat secara lansung batallah duduk tahkik kamu pada makaam ini samaada kamu sudah sampai apaatah lagi belum sampai hanya berfsangka-sangka. Tidak ada fahaman-fahaman seperti mengikut perjalan Nabi Allah Khidir as daan seumpamanya , sebab itu hanya makam khusus buat dia dan berlaku 1 dalam sejuta. Lupakan saja sangkaan-sangkaan kamu , larilah dari tipu daya iblis laknatullah.<br />
<br />
Apabila kamu makan dan minum batallah puasa kamu , batallah suluk dan khalwat kamu , batallah solat kamu . Jadi bagaimana kamu masih lagi duduk di dalam Tajaalli Af'al dan memandang Tauhid Af'al ? Orang yang mendapat Tajalli Af'al adalah mereka itu sudah asyik mahsyuk dan lupakan hal keduniaan semata-mata , sudah fana dengan Allah Swt. <br />
<br />
Carilah Guru yang mursyid lagi Arif billah untuk penjelasan yang lebih mendalam .... <br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><br /></span>
<span style="font-size: 100%;">BERSAMBUNG ......</span></div>
<span style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<span style="font-family: arial; font-size: 100%;"><br /></span></div>
</div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-74680327615899512722010-07-07T20:56:00.000-07:002013-06-02T05:50:31.188-07:00Pentingnya Mengambil Ilmu Bersanad SIRI 1<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFketd2KjW12y_672upaa_WYcSIvI9c6f7I3jrUK3hyphenhyphennGsFMYCH-PLIxrEW4trrkfL4ywPfIkz73QIHxf7znqVU3nRgF3GzU8fbo3vgQ0lebmLB0LY6X-q4JHzRGlkffdWNsViMsNAeA0/s1600/DSC00406.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5523455524278797730" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFketd2KjW12y_672upaa_WYcSIvI9c6f7I3jrUK3hyphenhyphennGsFMYCH-PLIxrEW4trrkfL4ywPfIkz73QIHxf7znqVU3nRgF3GzU8fbo3vgQ0lebmLB0LY6X-q4JHzRGlkffdWNsViMsNAeA0/s320/DSC00406.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 240px;" /></a><span style="font-family: arial;">Sebahagian dari koleksi Kitab Tua peninggalan Tuan Cholan </span></div>
<span style="font-family: arial; font-weight: bold;"><br />Bismillahirohmanirrohim...</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial;">Salam dan Salawat keatas junjungan besar Nabi saw, Ahlul Bait as & Itrahnya yg suci, Para Sahabat ra yang setia dalam perjuangan , serta tabiin, tabi'ut tabiin para salafussolehin. seluruh para khalafussolehin , Rahmat Allah swt ke atas sekelian Muslimin dan Muslimat, Mukminin dan Mukminat hingga ke hari kiamat. Amma Ba'du</span><br />
<br />
<span style="font-family: arial;">Akhir-akhir ini kita semua dihujani dengan berbagai-bagai dakyah yang cuba untuk memesungkan aqidah Ahlus Sunnah Wal jamaah dan memecah-belahkan umat islam dikalangan awam lebih-lebih lagi golongan pelajar-pelajar dan remaja-maja yg mula berjinak dengan islam. Aku terpanggil untuk membincangkan perkara ini dan meluahkan isi hatiku tentang betapa bahayanya wabak-wabak yg sedang menular ini. </span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQK6jbZTswHovbtrbC4yfK4ScL9m78cZ890iGPDeix_9iZegfRjmhHhB8c9JaejeKGElacETfDSo649arhrVk4_Y9h92rSLOIEu6x9QbRE23bdbQhcMaR-oLhBxkCj-JXMIu_EPxl1tHI/s1600/langitbiru.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5523459996506795602" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQK6jbZTswHovbtrbC4yfK4ScL9m78cZ890iGPDeix_9iZegfRjmhHhB8c9JaejeKGElacETfDSo649arhrVk4_Y9h92rSLOIEu6x9QbRE23bdbQhcMaR-oLhBxkCj-JXMIu_EPxl1tHI/s400/langitbiru.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><span style="font-family: arial;">Figure: Tanda-tanda kewujudan Allah Ta'ala luas terbentang , DIA tidak terhijab tetapi mengapa manusia terus tidak melihat akan DIA?</span></div>
<br />
<br />
Sambungan di Link : <a href="http://alamsufisma.blogspot.com/2010/10/pentinganya-mengambil-ilmu-bersanad.html" target="_blank">Pentingnya Mengambil Ilmu Bersanad SIRI 2</a><br />
<br />
<br />
<br /></div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-18456749048901448212010-07-05T17:35:00.000-07:002010-07-22T04:24:00.634-07:00CIRI-CIRI GURU YANG MURSHID<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFm2IUiylmcQvO7ODZvyfXPex78zJdyS-YDfswsEn-si-CJYdZWIFCuj9AHs6lyA1r2Jg32xS-DBb7B36ObLCtbqc0Mc2J1sKzDpTOH6T6CFIPauNRgjLfxpFJzbnzMChNEA2pHlT7_L4/s1600/2465997-Makam_Habib_Noh-Tanjong_Pagar.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFm2IUiylmcQvO7ODZvyfXPex78zJdyS-YDfswsEn-si-CJYdZWIFCuj9AHs6lyA1r2Jg32xS-DBb7B36ObLCtbqc0Mc2J1sKzDpTOH6T6CFIPauNRgjLfxpFJzbnzMChNEA2pHlT7_L4/s400/2465997-Makam_Habib_Noh-Tanjong_Pagar.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490717550981253762" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Figure: Bangunan makam habib Nuh tersergam indah dipelihara sebagai bahan sejarah dan pelancungan Singapura setelah usaha untuk merobohnya tidak berjaya dengan izin Allah Ta'ala.</span><br /></div><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;font-size:100%;" >Bismillahirrahmanirrahim </span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;font-size:100%;" >.</span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;font-size:100%;" >Salam serta selawat keatas Nabi Muhammad saw serta ahlul bait, para sahabat ra , para-para solehin hingga ke hari kiamat.</span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;font-size:100%;" ><br /></span><div style="text-align: justify;font-family:arial;"><br /><span style="font-size:100%;">Terlebih dahjulu aku mohon maaf , buat masa ini tak berkesempatan menghabiskan siri wahdatul ummat untuk perkongsian kita di sini. Insyaallah semoga diberi kelapangan menyudahkannya di dalam masa-masa yang terdekat ini.</span><br /><br /><span style="font-size:100%;">Hari ini aku nak berkongsi kepada pembaca sekelian apa yang aku dapat dalam beberapa hari ini di atas pertemuan dengan seorang sahabatku. Semoga dengan perkongsian ini dapat kita jadikan pedoman sesuai dengan tajuk diatas.</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLQQpnY7Ywx_K0N-uDv-HuQSMSmBHPmaXGTj-m9ouZfDA01KpBrlWaHaQ1qI2IZsaew-3LxjUMD9IWXknNTqCfbFJ-9_Tevx21QDqBZFFXgYUUPdClsGh2odLY6BGZ0DH0uKui943qu_M/s1600/keramat-habib-noh-01-1.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLQQpnY7Ywx_K0N-uDv-HuQSMSmBHPmaXGTj-m9ouZfDA01KpBrlWaHaQ1qI2IZsaew-3LxjUMD9IWXknNTqCfbFJ-9_Tevx21QDqBZFFXgYUUPdClsGh2odLY6BGZ0DH0uKui943qu_M/s400/keramat-habib-noh-01-1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490717566447689954" border="0" /></a><br /><span style="font-size:85%;">Figure: Bangunan tempat letaknya Makam habib Nuh di Kota Singapura.</span><br /></div><br /><span style="font-size:100%;">Mencari guru yang murshid di zaman ini bukanlah sesuatu yang mudah. Zaman tuk wali sebenarnya belum berlalu sebab Allah swt sentiasa menjaga agamanya di setiap zaman , setiap 100 tahun akan ada Mujaddid Agama. Mujaddid di zaman ini sudah tentulah Imam Mahdi as memang tidak diragui lagi kecualilah mereka-mereka yang sememangnya mengingkari jalan tassawuf. </span><br /><br /><span style="font-size:100%;">Alhamdulillah , kelmarin sempat aku berjumpa dengan seorang murid dari pengajian Habib Nuh rh Singapura . Siapa yang tak kenal dengan Habib Nuh rh waliyullah yang makamnya tersohor di Singapura. Apa yang aku nak kongsikan di sini adalah berkenaan ciri-ciri guru yang murshid yang dia kongsikan denganku.</span><br /><br /><span style="font-size:100%;">Dalam mencari guru murshid sememangnya sukar untuk mengenal guru murshid di masa hidupnya dari mengenal guru murshid selepas kematinnya. Tetapi inilah hakikat kejadian yang sahabat aku itu ceritakan perihal gurunya yang telah bersama-sama keluarganya berguru dengan Habib Nuh rh. </span><span style="font-size:100%;"> sejak kecil. </span><span style="font-size:100%;">Allahyarham gurunya meninggal di Jerlun , Kuala Kangsar , Perak sekitar tahun 2006. Salah seorang dari guru kepada allahyarham guru sahabatku ini adalah Allahyarham Tuk Fakih Fahim penang. Tuk Fakih fahim juga pernah berguru dengan habib Nuh rh ketika usia muda bersama-sama dengan keluraga guru sahabtku ini. Jadi guru sahabatku ini menyambung pengajian dengan Tuk Fakih Fahim juga setelah Habib Nuh rh meninggal.<br /><br />Diberitakan sahabatku ini dapat mengadap gurunya semats nak menghembuskan nafasnya yang terakhir. </span>Beberapa tanda 'mati cantik' seperti yang ditulis dalam kitab-kitab lama ternyata berlaku kepada gurunya. Antaranya jenazah seperti tidur, telah berjam2 meninggal malam dikebumikan keesokan hari diwaktu zohornya ketika mandikan jenazah tubuh gurunya itu lembut , terkulai2 tangan gurunya macam org baru pensan diangkat. Tubuh pun masih panas macam orang baru mati sedangkan kalau orang biasa yang mati beberapa jam tubuh mula sejuk, mengeras.<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIeFrO11zho9Gjq3c2vo-MzKEBiXoyn0jLUx-xGC9Ui5spQDhFQ_VHLcswP3g8R4REPE2etlQMJBMJktqMI1Y_qcRQvxZwB7Qav3kv9D75B_M6b-TPhOG93TgXzH53aoi-B9gfgzPNvrE/s1600/tok+kenali.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 402px; height: 296px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIeFrO11zho9Gjq3c2vo-MzKEBiXoyn0jLUx-xGC9Ui5spQDhFQ_VHLcswP3g8R4REPE2etlQMJBMJktqMI1Y_qcRQvxZwB7Qav3kv9D75B_M6b-TPhOG93TgXzH53aoi-B9gfgzPNvrE/s400/tok+kenali.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490717537304036898" border="0" /></a><br />Figure: Gambar Tuk kenali dengan ulamak2, pelajar2 dan pembesar2 tempatan di Kelantan<br /><br /><br /></div>Begitulah kisah-kisah seperti itu kalau diceritakan di zaman ini ada yang sukar untuk mempercayaainya. tetapi kalau kita baca kembali riwayat wafatnya Nabi saw barulah kita nampak mengapa Say Umar sampai mengancam sesiapa yang kata "Muhammad" telah mati . Sebabnya ialah jenazah Nabi saw itu sebiji macam orang sedang tidur. Sehinggalah bila Abu Bakar ra mengingatkan ayat " kullu nafsin zzaa iqatul mautt" barulah diterima kewafatan nabi saw dengan hati redha dan sedih oleh Say Umar ra.<br /><br />Kejadian-kejadian 'mati cantik' seperti di atas tadi bukan saja berlaku pada guru sahaaatku itu tetapi turut berlaku pada kerabatnya yang lain. Salah satunya saudara gurunya masa nak meninggal boleh lagi mengerat kuku, mengikat kakinya sendiri (ikatan ujung ibu jari kaki yg biasa diikat pada jenazah) kemudian bergurau dengan isterinya sambil memberitahu" ni nyawa dah naik atas drp pusat kaki ni dah tak rasa apa2 kalau garu keluar darah pun dah tak rasa apa"<br />lepas tu angkat takbir terus meniggal.<br /><br />Kejadian anih 'mati cantik' pernah juga diceritakan di dalam kitab mengenal ruh iaitu kisah "tuk mat licin" kuala kangsar apabila nak meninggal dia panggil semua anak cucunya berhimpun dan bagi tau , "tuk dah nak balik ni" . begitulah kisah-kisah yg zaman ini dianggap pelik dan tak logik tetapi ianya satu kejadian yang biasa-biasa bagi orang dulu-dulu yang membawa jalan makrifat.<br /><br />Kalau kita lihat riwayat para-para sahabat ketika menghampiri ajal mati syahid pun pernah berlaku banyak kejadian yg anih dan tak diterima oleh akal orang awam.<br /><br />Itu di antara tanda-tanda guru murshid diwaktu kematiannya yang aku cuba paparkan untuk renungan bersama. Mencari guru yg murshid ini sangat penting , kita tak perlu mendengar kisah2 taksub anak murid, atau kisah-kisah sumber yang kita ragu-ragu tapi bila kita berhadapan dengan seorang guru murshid yang benar-benar dapat memimpin rohani kita , secara langsung kita dapat tahu melalui naluri kita. Jgn lah naluri kita itu dicemari dengan taksub dan ragu-ragu kerana naluri , fitrah kita tak akan menipu kita.<br /><br />Guru murshid sudah mestilah sudah sampai, apa itu sampai ? Macam-macam takrif dan andaian berkenaan maksud 'sudah sampai' ini. Apa yg sampai ? Sampai kemana ? Semua persoalan itu akan terjawab kalau kita tujukan soalan itu kepada guru yang murshid. Apa yang kita dengar sana sini pasal ketuhanan adalah kisah-kisah dan cerita-cerita orang , cerita di atas cerita dan sebagainya. Cerita orang yg bercerita di atas cerita tidak akan sama dengan ceruta orang yang dah sampai.<br /><br />Guru yang murshid tidak akan mengaku dirinya guru pun. Dengan sifat rendah dirinya apa yg dia cerita adalah , guru saya dulu camni camni. Dia sukar nak bagi pendapat sendiri pun. Kata-katanya rengkas tapi padat, panjang tapi tak membosankan. Dia takkan menunjuk-nunjuk karamahnya di depan orang. Cuma orang yang dapat melihat apabila Allah sendiri nak tunjukan karamahNYA pada guru tersebut.<br /><br />Guru Murshid di akhir zaman ini tidak punyai ramai murid. Kalau aku cakap macam ni ada orang tak suka lebih2 lagi murid yang gurunya nampak hebat , beribu2 murid diseluruh dunia. Tapi inilah realitinya terutama di akhir zaman ini. kadang2 guru murshid itu anak muridnya boleh dibilang 2 , 3 orang saja. Sebab dia bukan nak cari pengaruh dan nak buang masa selain dari sibukkan diri dengan Allah swt.<br /><br />Walau macam mana pun bukanlah aku bermaksud jangan ikut guru pengajian tarekat yg hebat2 , murid ramai, ikutlah tapi jangan taksub sebab guru yang baik dia tidak akan sembunyikan potensi anak muridnya, sebab dia tahu sampai mana murid itu boleh pergi dan bagian-bagian yang dia patut dapat. Kalau bagian itu tidak ada pada dirinya (guru itu) dia akan pesan murid itu pergi cari seseorang yg boleh beri bagiannya itu. Tetapi guru yang nak pengaruh dia akan tahan anak muridnya dari pergi kepada guru2 yang lebih alim darinya sebab takut hilang pengaruh. In juga salah satu punca pepechana dalam kumpulan tarekat bila guru meninggal.<br /><br />Pasir-pasir bertaburan di sana sini , tidak ada nilai pun , dipijak2 orang tetapi intan terpilih akan tersimpan di dalam peti khas dan di sorok takut ianya dicuri orang . Itulah ibaratnya guru-guru tarekat umum dibandingkan dengan guru murshid. Guru atau syeikh Tarekat itu masih lagi umum kalau dibandingkan dengan guru murshid. Jadi kenalah tahu kita menuntut ilmu itu ada tahap bertahap dan ada pelbagai level guru yang kita kena lalui. Dari guru umum kepada guru khusus dan murshid. dari guru murshid kepada guru bathin, Jibrail dan Allah swt. Dalam perjalanan itu kita akan kena lalui perkara-perkara pengalaman rohani yg hak dan batil. Hanya guru murshid yang dapat buka bab ini.<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIZmQ7-kjF7yT8f6eRP5LfkmTMXLBdLzIyKAtIKCeZawal3hMEwiYyHGgzH31dz6LMgcTVHgOpApDJ4PUKDUYbhpoJs9H8bNFn_SAlkZCYMxZut5PhbD8hfLZCwKS6V-5y__NvbrNsDoo/s1600/shnoh95.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIZmQ7-kjF7yT8f6eRP5LfkmTMXLBdLzIyKAtIKCeZawal3hMEwiYyHGgzH31dz6LMgcTVHgOpApDJ4PUKDUYbhpoJs9H8bNFn_SAlkZCYMxZut5PhbD8hfLZCwKS6V-5y__NvbrNsDoo/s400/shnoh95.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490717573070600738" border="0" /></a><br /><span style="font-size:85%;">Figure: Maqam habib Nuh rh diambil dari dalam bangunan.<br /></span></div><br />Diceritakan guru sahabatku itu, antara ramai simurid yang mengambil tarekah naqsahbandi di jerlun itu bukan semua dapat mengaji khusus dengan gurunya, Cuma yang ada bagian baru dapat ngaji dengan gurunya itu. Sebab gurunya itu bawa atas tarekah Ahmadiah habib Nuh rh tapi bukan Ahmadiahyang umum tu. Dan bapa saudara gurunya yg juga berguru dengan Habi Nuh rh membawa tarekah naqshabandi syeikh Wahhab Rokan Babussalam , Indonesia. Suatu masa dulu Jerlun dah dianggap duplicate dari Babussalam , Indonesia sampai anak murid2 Indonesia sendiri nak berbaiah dengan guru Jerlun bila masa dia balik ke Babussalam. Tapi guru Naqshabandi Jerlun ni pula mana murid2 yg dah lalui habis jalan suluk naqshabandi barulah di beri sambung dgn anak saudaranya (guru sahabatku) yang bawa Ahmadiah Habib Nuh rh mengikut bagian2 masing2.<br /><br />Banyak lagi kisah yang aku nak kongsi sebenarnya tapi tak sempat , nanti aku akan sambung kisah2 ini. Kisah-kisan macam ni memang takde lah aku nak bagi nama kitab dan rujukannya pun , sebab ni kisah pengalaman dan perkongsian dari sahabat2 seperjuangan . Terpulanglah kepada pembaca untuk menilai dan biasanya orang 2 yg tempuh kisah2 macam ni akan lebih memahami.<br /><br />Kisah rengkas Habib Nuh rh dan gambar-gambar di sekitar makam Habib Nuh rh<br /><a href="http://hassan1663.blogspot.com/2009/03/menziarahi-makam-habib-noh.html">http://hassan1663.blogspot.com/2009/03/menziarahi-makam-habib-noh.html<br /></a><br /></div><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /></span></span>AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-27786393587331421592010-03-18T02:14:00.000-07:002010-03-18T02:44:15.175-07:00Catatan yang tak dikemaskiniAssalamualaikum dan Alhamdulillahi wanasta'inuhu <br /><br />Terlebih dahulu aku ingin memohon maaf kepada semua pembaca dan pengamal ilmu makrifat sekelian di atas ketidakhadiran aku di laman web ini. Adapun aku agak kesibukan di penghujung tahun yang lepas (2009) sehinggalah ke awal tahun baru ini (2010) dengan urusan-urusan peribadi dan hal ehwal duniawiku. <br /><br />Untuk tahun ini aku akan cuba meneruskan usahaku agar dapat berkongsi segala pengalaman dan idea-idea dengan pembaca sekelian. Bagi mereka yang telah menghantar email kepadaku harap maaf juga kerana terlalu lambt untuk membalasnya. Dalam tempuh tersebut aku juga sudah lama tidak menulis di forum www.atasbawah.com <br /><br />Memandangkan betapa pentingnya ilmu-ilmu makrifat ini aku akan cuba untuk melapangkan masaku buat menyambung coretan-coretanku in sekadar yang termampu olehku. Itu pun dengan pertolongan Allah swt aku memohon disertaklan dengan berkat baginda Nabi saw , juga ahlul bait yang suci dan guru-guru yang dicintai.<br /><br />Coretan hari ni bermula dengan beberapa hal yang aku perlu teruskan iaitu mengemaskinikan laman blog ini agar terus mengalir lancar penulisan-penuilsan di masa-masa akan datang. Aku sudah terfikir untuk menyediakan 'Newsletter' khusus untuk para-para pembaca mendapatkan terus email-email pengajian secara 'subscription'. Harap lebih mudah buatku menyampaikan ilmu-ilmu penting ini secara lebih terperinci. Aku sudahkan siapkan 'alat-alat' yang diperlukan seperti autoresponder script dan 'webhost' . Ini pun semua aku ambil secara percuma.<br />Sebenarnya aku memang telah lama dalam bidang pemasaran internet jadi aku rasa kenapa tidak dipergunakan 'peralatan-peralatan' yang ada . <br /><br />Jadi aku harap agar diberi masa dan tempuh dan sambutan agar segalanya dapat dilakukan secara sempurna dan semuanya aku berserah kepada pertolongan Allah swt.<br /><br />Masa terlalu singkat di akhir zaman ini . Seorang demi seorang guru-guruku telah meninggalkan alam yang fana ini. Umat manusia sudah ketandusan dan dahagkan ilmu-ilmu yang bermanafaat aku rasa amat bersalah sekiranya aku tidak dapat menyampaikan kepada yang benar-benar berkehendak. Walau bagaimanapun aku nasihatkan agar merela-mereka yang benar-benar berminat pergi dan berusahalah mencari guru-guru di luar sana kerana masih ada sebenarnya cuma tidak dihebah secara umum. Lagipun ilmu makrifat ini bukanlah ilmu di tepi2 jalan dan di kedai-kedai kopi.<br /><br />Semoga kita bertemu lagi di coretan seterusnya .<br /><br />Wasalam.AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-25480815533531731862009-08-06T01:41:00.000-07:002013-06-02T03:47:46.879-07:00MENGENAL DIRI/NAF'S/JIWA DAN APA KAITANNYA DENGAN RUH <div style="text-align: center;">
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: 180%;">Bismillah Ar Rohman Ar Rohim.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 180%;"> </span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Alhamdulillahirobbila'alamin
Wassholatuwassalamu '<span style="font-size: small;">A</span>la <span style="font-size: small;">A</span>syrafil <span style="font-size: small;">A</span>nbia'i <span style="font-size: small;">W</span>al <span style="font-size: small;">M</span>ursalin , <span style="font-size: small;">N</span>abiyyi<span style="font-size: small;"> <span style="font-size: small;">M</span>usthofa Rasul<span style="font-size: small;">illah<span style="font-size: small;">i </span></span>W</span>a <span style="font-size: small;">A</span>'la <span style="font-size: small;">A</span>alihi At T<span style="font-size: small;">oiyyibin Watthohirin , <span style="font-size: small;">S</span>om<span style="font-size: small;">ma <span style="font-size: small;">I</span>la </span></span> <span style="font-size: small;">A</span>shaabihi <span style="font-size: small;">W</span>abaarik <span style="font-size: small;">W</span>asall<span style="font-size: small;">i</span>m. <span style="font-size: small;">Amma Ba'du.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pembaca
yang dimuliakan Allah Ta'ala<span style="font-size: small;">,<span style="font-size: small;"> </span></span>adapun mengenal <span style="font-size: small;">Diri/</span>Naf's/Jiwa dan Ruh itu
tersangat luas pembahasan dan kupasannya, tersangatlah mendalam serta berbeza-beza kefahamannya sejak
dahulu hinggalah ke zaman sekarang. Walau pun Allah Ta'ala telah
berfirman bahawa Dia hanya memberi pengetahuan tentang Ruh hanya
sedikit manakala pengetahuan tentang Naf's juga adalah terbatas akan tetapi manusia dengan sifatnya yang ingin tahu masih belum merasa
puas dengan ilmu yang sedikit itu. Apa y<span style="font-size: small;">g perlu kita <span style="font-size: small;">selidiki ialah agar pemahaman kita<span style="font-size: small;"> itu benar2 selara<span style="font-size: small;">s d<span style="font-size: small;">engan <span style="font-size: small;">petunjuk </span>AL QURAN<span style="font-size: small;"> Nur Kareem. Tanpa petunjuk tersebut sudah pasti kita<span style="font-size: small;"> akan tersasa<span style="font-size: small;">r dari pemahaman<span style="font-size: small;"> yang sebenar. </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: Arial;">Mengupas istilah-istilah NAF'S di dalam Al Qur'an</span></b><br />
<br />
<b><span style="font-family: Arial;"> <span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic; font-size: x-large;">وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى</span> </span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"></span></b><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit; font-size: large;">"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri/nafs
dari keinginan hawanya," (An Naazi'at : 40)</span></b></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;">Di dalam Al Quran <b>"An Naf's"</b> itulah ialah <b>"diri"</b> <span style="font-size: large;">kita </span>manakala keingin<span style="font-size: large;">an <span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;">yang </span></span></span>bersifat jahat yang terbit dari <b>"diri"</b><span style="font-size: large;"> </span>itu disebut sebaga<span style="font-size: large;">i </span><b> "Al Hawa' " </b>. Jadi <b>"An Naf's"</b> itu a<span style="font-size: large;">dalah </span>sesuatu yg lembut, baik dan ind<span style="font-size: large;">ah <span style="font-size: large;">sedangkan yang jahat<span style="font-size: large;">, panas, terbit dari <b>"diri"</b> </span>itu iala<span style="font-size: large;">h <b>"Al Hawa<span style="font-size: large;">" . </span></b></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: x-large;"><b><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic;">وَمَآ أُبَرِّىءُ نَفْسِى إِنَّ النَّفْسَ لأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّى إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ</span></b></span><span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><b><span style="font-size: large;"><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic;"> </span></span></b></span></span></span></span><span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><b><span style="font-size: large;"> </span></b></span></span></span></span><br />
<br />
<b><span style="font-family: inherit; font-size: large;">"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."</span></b><span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: inherit; font-size: large;"> (Surah Yusof:53)</span></b></span></span></span></span></span><i><span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><br /> </span></span></span></span></span></i><span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"><b><span style="font-size: large;"> </span></b><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"> </span></span></span></span></span></span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Di dalam ayat lain pula <b><span style="font-size: large;">"</span>diri"</b> disebut sebagai <b>"Naf's Al Ammarah' "</b> dan inilah diri kita yang bersifat jahat semasa di martabat<span style="font-size: large;"> ammarah </span>secar<span style="font-size: large;">a realitinya . Janga<span style="font-size: large;">nlah kamu syak lagi .</span></span></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"> </span> </span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;">Dan diri kita pada martabat Lawwamah </span>juga disebut sebagai <b>"</b><span style="font-size: large;"><b>Naf's Al <span style="font-size: large;">L</span>a</b><span style="font-size: large;"><b>wwamah"</b> </span></span></span></span><span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;">tetapi <span style="font-size: large;">Naf<span style="font-size: large;">'s </span></span>diterjemahkan </span>sbg <span style="font-size: large;">Jiwa</span> </span><span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;">(istilah yg dimelayukan)<span style="font-size: large;"> </span></span>t<span style="font-size: large;">eta<span style="font-size: large;">pi tetap menunjukka<span style="font-size: large;">n kepada A<span style="font-size: large;">n Naf<span style="font-size: large;">'s/<span style="font-size: large;">d</span>iri .</span></span></span></span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: x-large;"><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic;"> وَلاَ أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ </span></span><br />
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-family: inherit;"><span class="AyahArabic">"dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri" (Al Qiyaamah:2)</span></span></span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><b>"An <span style="font-size: large;">Naf's</span>"</b> juga bermakna <b>"diri/self</b><span style="font-size: large;"><b>"</b> </span>yg boleh bersifat baik dan jahat , <span style="font-size: large;">maknanya Na<span style="font-size: large;">f</span>'s itu adalah diri kita.<span style="font-size: large;"> </span></span> Diri yg bersifat dgn 8 tingkatan dari Naf's al hawa , Naf's ammarah .... hingga ke ' Kamaliah . Dlm pengajian <span style="font-size: large;">T</span>uk <span style="font-size: large;">K</span>enali ditambah tahap <b>"Naf's al hawa"</b> (lebih bawah dari ammarah) sbg martaba<span style="font-size: large;">t </span>Naf's terendah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;">Yang kita sering sebut2 sebaga<span style="font-size: large;">i</span> nafsu itu merujuk kepada istilah al hawa , bukan merujuk kepada An <span style="font-size: large;">Naf's</span>/diri/self . Jadi jahat atau baik itu hanya sifat kepada Diri/Naf's/Sel<span style="font-size: large;">f pada mar<span style="font-size: large;">tabat<span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"> masing<span style="font-size: large;">-masing.</span></span></span></span></span></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;">Pada Na<span style="font-size: large;">f's/diri</span> dikumpulkan kesemua fungsi ter<span style="font-size: large;">masukla<span style="font-size: large;">h </span></span> al Hawa (itulah hawa/<span style="font-size: large;">haba</span> panas yg terbit dari naf's sebagaimana terbitnya Hawa yang berasal dari <span style="font-size: large;">d</span>iri Adam as)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;">M</span>anakala "Aqa<span style="font-size: large;">l<span style="font-size: large;">"</span></span> yang sekiranya sudah hidu<span style="font-size: large;">p dengan Nur Al Quran </span> beserta fungsinya itulah sebagai FURQAN membezakan antara baik dan buruk <span style="font-size: large;">. <span style="font-size: large;"><span style="font-size: large;"></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;"><span style="font-size: large;">Adapun<span style="font-size: large;"> "</span></span>Ny<span style="font-size: large;">awa<span style="font-size: large;">" </span></span>beserta fungsinya itu ialah untuk menghidupkan kita; JIWA beserta fungsi kejiwaan; HATI /QALB beserta fungsinya ingat dan lupa dibolak balikkan oleh Allah, kesemuanya pada balutan ke 7 . </span></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnSkE92NZ4DEyGyUz3iqEC4uV-eGe7gPQScRpadmW11QwOB_yqhYh_9IkRhvV-UbZd7hKd575PWX6Z7zxKTge5UsxI-hvV9mcQZTAOQR_ws99K5ULuEmT_z2Gbij5bxWgynseLeomaPz0/s1600/MARTABAT+7.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnSkE92NZ4DEyGyUz3iqEC4uV-eGe7gPQScRpadmW11QwOB_yqhYh_9IkRhvV-UbZd7hKd575PWX6Z7zxKTge5UsxI-hvV9mcQZTAOQR_ws99K5ULuEmT_z2Gbij5bxWgynseLeomaPz0/s320/MARTABAT+7.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Naf's/ Diri bermula dari ALAM AHDAT sehingga ke ALAM INSAN</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;">Balutan 1 alam AHDAT, balutan 2 alam WAHDAH ,balutan ke3 alam WAHIDIAH , balutan ke4 alam RUH, balutan ke 5 alam MISAL , balutan ke 6 alam IJSAM dan balutan ke 7 alam INSAN (nafs/kita di sini) Manakala SIRR dan RUHH terhimpun pada balutan ke 4 alam RUH . </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: large;">Kesemua alam 2 tu kita dah lalu sebelum ini dari AHDAT hingga ke ALAM INSAN jadi kita bukan lah ALLAH , MUHAMMAD atau RUH mau pun SIRR ,, dan boleh juga dipanggil balutan2 sbg pakaian kita tiap2 kali berubah alam . Sampailah nanti melepasi alam kubur, alam mahshar, alam syurga atau neraka .</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
</div>
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Aku lebih gemar menggunakan istilah Naf's yang menunjukkan kepada Diri<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times New Roman;">/</span></span>Nafsu<span style="font-size: large;">/</span>Jiwa dan seumpamanya kerana istilah ini yang sebut di dalam Al Quran secara jelas . Namun kita semua sudah biasa dengan pelbagai terjemahan melayu seperti diri,nafsu,nafas,jiwa dan sebagainya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Dengan mengggunakan istilah yang disebut di dalam Al Quran akan mendatangkan fahaman yang lebih jelas dan kita tidak akan keliru dengan pelbagai terjemahan dan istilah-istilah melayu. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;">Bagi mereka yang benar-benar mengaji dan mengkaji bidang ini sudah tentu lebih arif dan ada yang sampai ke tahap <span style="font-size: small;">t</span>ok2 guru-guru yang arif billah . Sudah pasti mereka tidak keliru dan tengelam dengan istilah-istilah yang benyak itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Kita seringkali mendengar kata-kata Sufi seperti ini , ada juga yang mengatakan hadis nabi saw walau pun kita tidak menjumpai sanad yang sahih, tetapi yang lebih tepat ia adalah kata-kata Syeikh Yahya b Muaz As Saufi.</span></div>
<blockquote>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 180%;">"Man 'Arofa Nafsahu Faqod 'arofa Rabbahu, Wa man a'rofa Rabbahu , Fasadal Jasad"</span></div>
</div>
</blockquote>
</blockquote>
<br />
<blockquote>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;">"Barangsiapa mengenal akan dirinya maka mengenllah ia akan Tuhannya. Dan barangsiapa mengenal akanTuhannya ,binasalah jasadnya"</span></div>
</div>
</blockquote>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Manakala Allah menyebutkan di dalam firmanNYA "</span></div>
<div align="center">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-large;"> </span><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic; font-size: x-large;">يأَيَّتُهَا النَّفْسُ
الْمُطْمَئِنَّةُ . ارْجِعِى إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً . فَادْخُلِى فِى عِبَادِى <span style="font-size: x-large;">.</span> وَادْخُلِى جَنَّتِى</span><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic; font-size: x-large;"></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: 180%;">"Hai jiwa yang tenang (Naf's al-Mutmainnah), kembalilah kepada Tuhamu, kamu puas dengan Dia dan Dia ridha kepadamu" (89:27-28). </span></i></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Dan banyak lagi istilah-istilah NAF'S yang disebut di dalamAl Quran yang menjelaskan mengikut tingkatan-tingkatan NAF'S itu.</span><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Tentang Ruh pula Allah Ta'ala menyebutnya di dalam firmanNYA</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;"><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic; font-size: x-large;">وَيَسْـَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً </span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 180%;">"Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: ‘Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit" Al-Israa'(17): 85</span></span></i></div>
<span style="font-size: 180%;"><br /></span> <br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Pengetahuan yang sedikit inilah yang menjadi pembahasan zaman berzaman , ada yang menolak untuk dibahaskan ada yang membahasnya secara berlebih-lebih hingga melampau batas ilmunya dan berlain-lainan pendapat dari pelbagai aliran. Namun sejauh manakah manusia itu dapat benar-benar mengenal diri dan ruh dan dapat memahami rahsia yang sedikit ini . Apakah bezanya antara diri atau 'nafs' dengan ruh , banyak pembahasannya. Akan aku bahaskan nanti.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Kesudahan daripada mengenal NAF'S itu ialah apabila kita tahu bahawasanya kita ini adalah merupakan hamba kepada Allah Rabbul a'lamin. Di sini aku kumpulkan beberapa persoalan di dalam hal mengenal diri untuk dikongsi oleh pembaca semua. Semoga ia menjadi panduan yang berguna buat kita semua.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;"><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic;"><span style="font-size: x-large;"> فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُواْ لَهُ سَـجِدِينَ</span> </span></span><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<i><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-large;">"Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (Surah Hijr : ayat 29 ) </span></span></i><br />
<span style="font-family: Arial;"><br />Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan kepada Nabi Adam as. Allah Ta'ala menyebutkan sebangai Ruhku (Ruhhi) adalah kerana memuliakan Ruh sebagaimana DIA memuliakan Kaabah lalu menyebutnya sebagai Baitullah. Maka terdapat Ahli tafsir menfasirkan sebagai Ruh ciptaanKU sesuai dengan pendekatan syariat. Manakala Ahli-Ahli Tassawuf dan Sufi menfasirkan dengan pelbagai-pelbagai tafsiran yang lebih mendalam. Semuanya berbeza-berbeza menurut kefahaman masing-masing.</span><br />
<div align="center">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiu97fG7gA7jDKUhGL-3ZMPIoRMDoDDNdZcL7IiKF5FcnIIjM2mzYDqekdz-lgL3Ys_ztFkrlwCaYV4_-F1d4NINDYzM1-TFhFjjuZpP7CYpklG-d7Mmw3cL_TfpqpYpm7dqW0CbNCoBA/s1600/ar+ruh.jpg" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470614442278856242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiu97fG7gA7jDKUhGL-3ZMPIoRMDoDDNdZcL7IiKF5FcnIIjM2mzYDqekdz-lgL3Ys_ztFkrlwCaYV4_-F1d4NINDYzM1-TFhFjjuZpP7CYpklG-d7Mmw3cL_TfpqpYpm7dqW0CbNCoBA/s400/ar+ruh.jpg" style="display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 290px;" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial; font-size: 180%;">Perbezaan di antara Nafs' dan Roh</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Setelah kita lihat istilah NAF'S dan ROH yang Allah Ta'ala sebutkan di dalam Al Quran kita akan membahaskannya secara lebih terperinci dan melihatnya dari sudut pandangan Ahli-Ahli Tasawwuf dan Sufi. Imam kita Sayyidina Ali karamullahu wajjah ra pernah menyebut , ada juga yang menyatakan ia sebagai hadis Nabi saw yang jelasnya ia sampai kepada Kata-kata Imam Ali as</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 180%;">"Awalludiin maarifatullah" </span><br />
<span style="font-size: 180%;"> </span> </div>
<span style="font-family: Arial;">Awal permulaan agama adalah mengenal Allah. Maka itulah isyarat yang perlu difahami dan diikuti agar kita betul-betul mengenal Allah Ta'ala kerana tanpa mengenal Allah Ta'ala bagaimana kita akan beragama. Adakah kita tidak tahu siapa yang kita sembah . Apabila Imam Ali as di tanya apakah kamu melihat Allah ? Imam Ali as menjawab," Apakah aku menyembah Tuhan yang tidak dapat dilihat ? Ia dapat dilihat dengan pengkihatan mata hati " Jadi pengetahuan dan penglihatan bathin kepada Allah Ta'ala dan kewujudanNYA adalah menjadi pokok dan dasar di dalam kita beragama. Janganlah kamu abaikan perkara yang penting ini. Ulamak-Ulamak Muhaqiqin dan Ariffin billah tidak pernah menyangkal kepentingan ini kecualilah Ulama-Ulamak Duniaa dan yang hanya mementingkan perkara-perkara yg zahir semata-mata. Maka bahawasanya taa'lik (apa yang dikehendaki dengan ) mengenal Allah Ta'ala adalah mengenal diri berbalik kepada kalam sufi ini. </span> <br />
<blockquote>
<blockquote>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 180%;">"Man 'Arofa Nafsahu Faqod 'arofa Rabbahu, Wa man a'rofa Rabbahu , Fasadal Jasad"</span></div>
</blockquote>
</blockquote>
<span style="font-family: Arial;">"Barangsiapa mengenal akan dirinya maka mengenallah akan Tuhannya. Dan barangsiapamengenal akan Tuhannya ,binasalah jasadnya"</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;">Perkataan 'diri' adalah terjemahan ke bahasa melayu dan di dalam istilah arabnya ialah NAF'S . Seperti yg telah dibahaskan di awal tadi Diri itulah NAF'S walau pun apa istilahnya ia menunjukkan kepada bangsa NAF'S yakni nafsu atau jiwa, diri yang mempunyai hati ,perasaaan ,akal ,nafsu dan berkehendak. Yang makan dan minum itu tubuh ,tetapi yang merasa kenyang ,lapar dan dahaga itulah diri atau NAF'S . </span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;">NAF'S inilah juga yang akan merasa bahagia atau derita ,diseksa atau menikmati syurga Allah Ta'ala di dunia dan di akhirat . Inilah yang dimaksudkan dengan NAF'S yang merangkumi qalbu/hati ,jiwa, perasaan, akal ,budi ,danyang seumpamanya .Fahamilah betul-betul.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;">Adakah NAF'S kita yg zulmat (dark matter) ini yang dapat mengenal Tuhan/Rabb yang menajdi sumber bagi segalaa Cahaya? Apabila NAF'S telah bersusaha memperbaiki dirnya , mensucikan hati jiwa, aqal berada di martabat insal kamil pada maratabat Nafsu Kamaliah barulah ia benar-benar mengenal Tuhan kerana ketika itu ia mendapat panduan dari RUH yang ditugaskan untuk membimbing NAF'S dan mengingatkan jalan kembali kepada Allah Ta'ala. Inilaah kaitaan fungsi RUH dengaaan NAF'S.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;">Kalimat Ruh itu sangat luas istilahnya dan banyak pula tafsirannya menurut takrif masing-masing samaada pada lughat baik pun pada ilmu yang khusus seperti ilmu tasauf dan ilmu tarekat., Ada yang memberi erti Ruh itu Jawahir (kata jamak /pulral bagi jauhar). Ada yang memberi erti Ruh itu nyawa.. Ada yang memberi erti Ruh itu Jiwa.</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Yang paling tepat adalah sebagaimana Allah Ta'ala berfirman didalam Al Quran. ROH itu diertikan Ruh itu sebagai 'Amar Rabbi", maksudnya Urusan Tuhanku. ROH itu Amar Allah , maksudnya Urusan Allah. ROH dengan pengertian Amar Allah adalah dihidupkan dengan sifat Hayat Allah ta'ala. Maka Ruh itu lah yang menghidupkan tuannya iaitu jasad , jisim atau tubuh.<br /><br />Aku telah meneliti kitab2 bahasa melayu jawi terdahulu seperti kitab Lubabub Tasauf karangan Syeikh Ibrahim b. Hassan Al Kurani yg diterjemahkan oleh Syeikh Abdul Rauf Al Fansuri dimana 'RUH' itu diterjemahkan kepada 'NYAWA' . Jadi istilah 'NYAWA' dan 'ROH' itu adalah menunjukkan kepada barang yg sama jua. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;">Ini adalah makna yg paling tepat menurut fahamanku.. Kerana dengan ada Ruh itu menghidupkan tubuh atau jasad. Sekiranya Ruh sudah dicabut dari jasad maka manusia itu dikatakan mati atau sudah hilang nyawanya. ROH dan NAF'S adalah 2perkara yang dikekal oleh Allah Ta'ala maka yang mati itu tubuh atau jasad. ROH akan kembali mengadapTuhan Robbil 'alamin sebagaimana Allah Ta'ala berfirman , "Innalillahiwainna ilaihi rooji'un" manakala NAF'S akan menerima balasan samaada bahagia atau kecelakaan di akhirat kelak. Fahamkan betul-betul.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;"><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic; font-size: x-large;">كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ</span><span style="font-size: x-large;"> </span><i><br /></i></span></div>
<div align="justify">
<i><span style="font-size: 180%;">"setiap yang bernyawa itu pasti merasai mati, </span><span class="gen"><span style="font-size: 180%;">kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan." (Al Ankabut:57) </span></span></i><span style="font-size: 130%;"></span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;">Perkataan NAF'S/diri di sini menunjukkan kepada diri ROH, karana nafas atau nyawa itu digerakkan oleh Ruh. Diri ROH dan Diri NAF'S keduanya sudah terhimpun di alam insan diri kita ini . ROH bersifat taat dan bertaraf Ammar Robbi manakala NAF'S atau nafsu yakni inilah diri kita mempunyai asal kejadian yang berbeza.</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Nafs'/Nafsu ni yang mahu nak turun dunia. Nafs'/Nafsu inilah diri kita . Dan tingkatan2 nafsu apabila disucikan naiklah kepada tingkatan amarah > lawamah> mulhamah >mutmainnah >radhiah > mardhiah >kamaliah. </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Maka NAF'S atau Nafsu ini di awal kejadiannya bila ditanya oleh Allah Ta'ala siapa Aku dan siapa engkau ,dijawabnya aku aku ,engkau engkau lalu di rejam beratus tahun di dalam neraka panas. Kemudian diangkat semula mengadap Allah Ta'ala dan ditanya lagi siapa Aku dan siapa engkau ,dijawabnya aku aku ,engkau engkau dijawab sama aku aku ,engkau engkau . Maka di rejam beratus tahun di dalam neraka sejuk kemudian diangkat mengadap Allah Ta'ala di tanya lagi , tetap menajwab aku aku , engkau engkau . Lalu diperintah oleh Allah Ta'ala dikurung di dalam penjara lapar dan dahaga beberapa lama kemudian di panggil mengadap Allah di tanya lagi . Barulah ia mengaku Engkau Tuhanku. </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Maka NAF'S yang telah disucikan itu Allah Ta'ala gelarkan sebagai 'NAF'S Mutmainnah' yakni 'Jiwa yang tenang' sebagaimana FirmanNYA dan perintahNYA kepada NAF'S untuk memasuki SyurgaNYA</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;"><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic; font-size: x-large;">يأَيَّتُهَا النَّفْسُ
الْمُطْمَئِنَّةُ . <span style="font-size: x-large;"></span>ارْجِعِى إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً .
فَادْخُلِى فِى عِبَادِى . وَادْخُلِى جَنَّتِى</span><span style="font-size: x-large;"> </span></span><br />
<span style="font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div align="center">
</div>
<div align="center">
</div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;"> </span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 180%;">"Hai jiwa yang tenang (Naf's al-Mutmainnah), kembalilah kepada Tuhamu, kamu puas dengan Dia dan Dia ridha kepadamu" (89:27-28). </span></span></i></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Walaupun terjemahannya ialah kepada jiwa namun hakikatnya menunjukkan kepada NAF'S jua. Jangan kamu keliru di sini. </span></div>
<div align="justify">
<br />
<span style="font-family: Arial;">Berbeza dengan ROH apabila dihimpunkan kesemua ROH-ROH lalu ditanya. "Alastu birobbikum" , adakah kamu menyaksi Aku ini tuhan kamu maka menjawab sekelian ROH ,"Qolu Bala Syahidna" Bahkan kami semua menyaksikan . </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Maka itulah sebabnya ROH itu 'Ammar Rabbi" Urusan Tuhanku, ROH itulah pesuruh Allah yang sentiasa mengingatkan NAF'S/ diri kita agar jangan lupa kamu ada kehidupan yang lebih kekal abadi dan bukan hanya hidup untuk bersuka-suka di atas muka bumi ini.</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">ROH adalah suci, ciptaan Allah, sehingga dikategorikan sebagai Makhluk. Jadi ROH dalam diri jasad manusia bukanlah Allah itu sendiri. Fahamkan betul-betul.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic;"><span style="font-size: x-large;">فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُواْ لَهُ سَـجِدِينَ</span> </span></span><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 180%;">"Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (Surah Hijr : ayat 29 )</span></i></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;"> Pengertian “ROH KU”? ROH milik Allah. ROH ciptaan dan milik Allah, yang ditiup masuk oleh Allah ke dalam Jasad manusia. Bila manusia meninggal maka ROH ini akan kembali ke Sang Pencipta.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;"><span class="AyahArabic" style="font-family: Traditional Arabic;"><span style="font-size: x-large;"> بَلِ الإِنسَـنُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ - وَلَوْ أَلْقَى مَعَاذِيرَهُ </span></span> </span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="gen"><span style="font-size: 180%;">"Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, </span></span><span class="gen"><span style="font-size: 180%;">meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya." (Bahkan atas </span></span><span style="font-size: 180%;"> diri manusia itu ada bashirah yang melihat).(QS 75:14)</span></i></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Kata bashirah ini disebut sebagai yang menyaksi dan tahu atas segala gerak manusia yang sekalipun sangat rahsia. Ia biasa menyebut diri (wujud)-nya adalah "Aku". Manakala Ulamak Tafsir secara syariaat menafsirkan <span class="gensmall">bahwa anggota-anggota tubuh manusia menjadi saksi terhadap pekerjaan yang telah mereka lakukan seperti tersebut dalam surat Nur ayat 24, Sedangkan sifat Basirotun itu antara sifat Maanawiyah yang ditajalli pada ROH. Fahamkan betul-betul isyarat ini.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial;"><span class="gensmall"> </span><br />Menurut pendapat Tarekat Syatariah pula ROH yg tetap dinamakan RUHUL Quddus., ROH yang pergi dinamakan RUHUL 'AZIM., RUHUL QUDDUS itulah yg turun naik, kerana adanya RUHUL QUDDUS itu maka adanya tujuh Latifah dalam tubun insan. Latifah itu dinamakan Makam, Wilayah dan Latifah Latifah RUHUL QUDDUS itu ialah Latifatul QALB, Latifahtul ROH, Latifatul SIRR, Latifatul KHAFI, Latifatul AKHPIA, Latifatul NAFS, Latifatul JASAD. Aku tidak akan membahaskan persoalan Makam,Wilayah dan Latifah di sini. </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Sebenarnya Ruh itu asalnya satu jua , kerana ,<span style="font-size: 130%;">"Muhammad Abu Ar ROH"</span> Muhammad itu Bapak sekelian ROH. Manakala pada martabat perceraian ianya menjadi berbilang2 namun sifat nya sama. Istilah yang berbeza-beza itu cuma menunjukkan pada martabat2 ROH pada berbeza-beza manusia dan makam.<br /><br />Maka macam2 istilah tentang ROH, semua menunjukkan kepada Latifah rabbaniah , barang2 yg seni dan halus . Jangan kita tenggelam dan konfius dengan istilah yang macam2 ni . Hakikatnya ROH itu satu yang berbilang itu nafas atau 'NAF'S<br /><br />ROH tu urusan Allah.. Istilah2 ROH yang macam2 tuh mengikut peringkat2 ROH tersebut., Ruhul Amin - ROh Muhammad, Ruhul Quddus - ROh Jibrail, Ruhul Ammar - ROh yg Allah tiup pada tubuh adam, Fungsinya menjalankan perintah Allah..urusan Allah .</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Sedangkan di dalam pembahasan ilmu Usuluddin NAF'S menunjukkan kepada Zat Allah Ta'ala apabila dibicarakan sifat wujud maknanya wujud NAFSIAH. Jangan pula kamu keliru di sini . Maksud wujud NAFSIAH di sini adalah Diri Zat ALlah Ta'ala . Apabila sifat wujud ini sudah tahkik pada hamba itulah NAF'S yang menunjukkan kepada NAFSU kita . Maka NAFS itu bermakna ZAT/DIRI Allah Ta'ala sudah tentu berbeza dengan NAFS / nafsu yang pada kita. Bahawasnya nafsu itulah kita , sebab kita ini hamba . </span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;">Maka fahaman batiniah yang menyatakankan kita ini Allah adalah satu fahaman yang terpesung jauh. Kerana mereka tidak memperinci sedalam-dalamnya hakikat NAFS itu sendiri . </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial;">Manakala di dalam pembahasan tassawuf apa pula kaitan nya dengan kalam sufi 'Man 'arafa Robbahu ,Fa qod 'arofa Rabbahu' Barangsiapa mengenal dirinya (nafsahu) , maka mengenal ia akan Tuhannya", Maksudnya di sini untuk mengenal Allah Ta'ala itu adalah dengan melihat diri sendiri ,mengenal segala sifat2 kelemahan dari kita sebagai tanda wujud kekuasaan Allah Ta'ala dan kebesaranNYA pada kita ,Maka tahulah yang kita ini selaku hambanya yang wajib mengabdikan diri kepada Tuhan Rabb sekelian 'alam.</span><span style="font-family: Arial;"> </span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial;">Tidak ada yang namanya ROH jahat, ataupun lainnya. Sesungguhnya ROH itu selalu mengajak jiwa ke jalan yang lurus, tetapi syaitan sangat gigih menyeru segala yang dimiliki jiwa agar sesat.</span><br />
<span style="font-family: Arial;"><br /><br />bersambung ....</span></div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com32tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-6862559145673306182009-08-02T04:05:00.000-07:002010-12-12T20:15:26.295-08:00Terjemahan KItab Lubabub Tasawwuf Sharhul Muntahi<div style="text-align: justify; font-family: arial;">LUBABUB TASAWWUF / SYARHUL MUNTAHI<br />Karya : Syeikh Ibrahim b. Hasan Al Kurani<br />Terjemahan Melayu oleh:<br />Syeikh Abdul Rauf b. Ali Al Fansuri<br /><br /><br />Bismillahirrahmanirrahim,<br /><br />Kitab ini aku terjemahkan kepada rumi untuk memudahkan sahabat para pemabaca sekeliannya. Bahasanya akan dipermodenkan menurut bahasa melayu sekarang kerana mungkin ada yang todak faham denga lengguk bahasa melayu jawi. Penterjemahannya sudah siap cuma mengambil masa untuk menaip semula di sini. Harap dapat bersabar.<br /><br />Ketahuilah oleh mu wahai Penuntut, bahawasanya maksud makrifat itu seperti yang di isyaratkan Nabi saw, dengan sabdanya "Barangsiapa mengenal akan dirinya maka<br />bhwasanya mengenallah ia akan tuhannya". Dan telah berkata segala para arif billah bhwasanya diri manusia terbahagi kpd 2:<br /><br />1. Diri yang zahir<br />2. Diri yang bathin<br /><br />Maka diri yang bathin itu iaitu tubuh yang hasir<br />(jismu lathif/halus)<br /><br />Firman Allah Ta'ala:<br /><br />Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku. (Al Hijr:28)<br /><br />Keterangan dlm Kitab:<br /><br />Diambil biji(benih kejadian adam) dan dijadian insan itu beberapa dinding(dibalut jasad/daging) kemudian ditiupkan'arsalna' - utuskan) ruh/nyawa ('Ruhna' -Ruh Kami)<br /><br /><br />Maka Diri yang Zahir itu<br /><br />Firman Allah Ta'ala:<br />Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (nutfah) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (a'laqat), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (muzfati), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.<br /><br />(Al Mu'minuun:12-14)<br /><br />Keterangan dlm kitab:<br /><br />Allah Ta'ala menjadikan daripada sitis mani (nutfah) kemudian menjadi 'darah' (a'laqat) kemudian menjadi 'daging' (muzfati). Kemudian nutfah, darah dan daging itu digerak-gerakkan akan dia dan dibalik-balikkan selama 40 hari.<br /><br />Apabila sempurna 4 bulan 10 hari maka terciptalah yang zahir daripada anggota telunjuk daripada tangan kanan. Pada hari yang kedua zahirlah kepalanya, pada hari yang ketiga zahirlah tangannya dan kedua kakinya, hari yang keempat dijadikan Allah Ta'ala 360 tulang, 240 dan 28 segala sendi.Kemudian dijadikan Allah Ta'ala 366 urat yg sebahagiannya diam dan sebahagiannya gerak. Gerak dan diam itulah jadi berubahlah perangai kita.<br /><br />Dan pada hari yang kelima ditambahkan Allah Ta'ala daging.<br />Dan pada hari keenam ditambahkan Allah Ta'ala kulit, rambut dan kuku.<br />Dan pada hari yang ketujuh zahirlah hidung dan mulutnya.<br />Dan pada hari yang ke lapan zahirlah lidahnya.<br />Dan pada hari yang ke sembilan zahirlah kedua telinganya dan segala rangkanya daripada mulut dan dua matanya dan tempat keluar segala makanannya.<br />Dan pada hari ke sepuluh ditiupkan Allah dalamnya nyawa.<br /><br />Kemudian maka bergerak-geraklah anak itu dan diambilnya hati ibu (kabadan ummihi) akan kiblatnya dan sujud ia kepada Allah dengan kurnia tuhannya (Rabb). Berkata setengah ulamak bermula 'nutfah' itu menjadi 'tubuh' dan 'wadi' itu menjadi 'suara' dan 'madi' itu menjadi 'pendengar' dan 'mani' itu menjadi 'pencium' dan 'ma'nikam' iru menjadi 'cahaya'. Maka ada pun 'jauhar' itu apabila ada ia di 'alam kabir' (alam besar) itu namanya 'anfas' (Anfasin) dan apabila ia turun kepada bapa namanya 'nufus' (Nufusin) dan tatkala keluar (drp bapa) turun ia kedalam rahimibunya namanya 'tanapas' (Tanapas) dan tatkala zahir drp perut ibunya namanya 'nafas'<br />(Nafsu).<br /><br />Sabda nabi saw, "Bermula Nafas itu ( Annafsu) adalah 'jauhar' yang masuk dan keluar daripada badan. Apabila kurang ilmu padanya dinamakan 'jahil'. Tidak dimuliakan oleh Allah Ta'ala pada hari kiamat, di dalam kubur dan di titian siratul mustaqim oleh kerana 'anfas' itu tiada masuk dalam tubuhnya dan 'tanapas' tiada keluar dari badannya.<br /><br />Adalah 'nafas' itu yang masuk dan keluar dari badan. Sabda Nabi saw, "Hidup manusia di dalam dunia dengan 'nafas' (binnafsi) dan hidup segala manusia diakhirat dgn 'tanapas'<br /><br />Sabda Nabi saw, "Allah Ta'ala telah menjadikan insan drp 14 perkara iaitu , 4 dari ibu , 4 dari bapa dan 6 dari perbehendaraan Allah Ta'ala "<br /><br />4 dari ibu ialah darah, lemak , daging dan rambut.<br />4 dari bapa urat kecil , urat besar dan segala tulang.<br />6 dari perbendaharaan Allah Ta'ala ialah pendengaran, penglihatan, pencium, perasaan (zuuk) , akal dan Ruh atau nyawa.<br /><br />Diri yang bathin itu ialah 'nyawa' (Ar ruh ). Ketahuilah bahawasanya Ruh itu masuk (dlm tubuh) di atas 4 wajah.<br /><br />1. Ruhul Amin.<br /><br />FirmanNYA, " telah Kami turunkan Ruhul Amin ke atas hati kamu"<br /><br />2. Ruhul Quddus.<br /><br />FirmanNYA, " Katakanlah oleh mu ya Muhammad, telah Kami turunkan baginya Ruhul Quddus drp Tuhan kami dengan sebenar2nya ...... bagi menetapkan hati segala<br />mukmin."<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />bersambung ...</div>AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-91738408586726911222009-07-31T18:30:00.000-07:002013-06-01T22:03:55.175-07:00Pemahaman Martabat 7Di Alam Lahut<br />
1)ZAT senata-mata belum tajalli nama Allah . ZAT MUTLAK < WAJIBAL UJUD> LAISAKAMISHLIHI SYAIUN. MAHA SUCI ZAT. WUJUD HAKIKI<br />
( mertabat ketuhanan )<br />
<br />
Di alam jabarut ( mertabat ketuhanan ) - Kenyataan Pertama ,<br />
SIFAT BG ZATNYA juga dikenali :<br />
1) Hakikat Muhammad/NUR Muhammad (bukan Nabi saw sbb belum zahir nabi di alam nyata)<br />
2) Sifat tak bercerai dengan Zat.<br />
3) A'yan Tsabitah .<br />
(Martabat ketuhanan)<br />
<br />
Di Alam malakut<br />
ASMA" dan AF"AL bagi ZATNYA<br />
1) hakikat Insan - kenytaan kedua .<br />
(Martabat ketuhanan)<br />
<br />
TIga martabat di atas belum ada masa, ruang , bentuk<br />
<br />
____________________________________________________________<br />
<br />
Di alam arwah...( mertabat kehambaan)<br />
1) ruh quddus,rabbani(bg nabi saw ) Insan Kamil Wa Mukamil. bapak sekelian RUH.<br />
2) Ruh Ammar Rabbi . Terbit sekelian Ruh para Nabi dan para mukmin<br />
3) Tempat Tajalli 7 sifat maani dan 7 ma'nawiyyah Allah.<br />
Jauhar - (perkara halus yang tidak boleh dikerat dan dibelah)<br />
Perhimpunan segala Ruh belum ada perceraian.<br />
<br />
Di alam misal<br />
1) Alam warna - sini le mula pemecahan warna.. 7 warna<br />
yang mana jadi manusia, yang mana jadi binatang,yang mana jadi jin , bla bla bla tu semua alam misalan, dimisalkan segala perkara<br />
Mulanya perceraian tiap-tiap Ruh<br />
Aradh (sifat makhluk yang baharu spt, kecil , putih , hitam, dll tidak boleh berdiri dengan sendirinya.<br />
<br />
Di Alam Ajsam<br />
1) dikumpulkan nafs nafs<br />
2)Adam mula menamakan asma asma - Nama kita.<br />
3)dan lahirlah zuriat zuriat bagi adam yang kemudiannya membuat lakon dimukabumi<br />
<br />
Di Alam Insan<br />
kemudian barulah dibalut dengan Hijab ke7, iaini alam Insan<br />
Alam insan ni kita baruler pakai gene mak bapak kita<br />
Tubuh Nabi Adam (bapak sekelian Tubuh)- Tanah Api Air Angin<br />
Tubuh sekelian Nabi dan Aulia' (para wali)<br />
Tubuh Nabi Muhammad yg zahir - keinsanan Muhammad. Zahir Muhammad<br />
Tubuh anak cucu Adam/Tubuh kita - Wazi (benih dari ibu) Mani(benih dari bapa) Maknikam (jadi nutfah - embryo)<br />
Juz'iyah (Sesuatu yg berhubung-hubung spt kaki, tangan dan lain2)<br />
<br />
<br />
Keterangannya:<br />
<br />
Bersambung ..AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-37041830076939378892009-07-29T23:58:00.000-07:002010-07-22T04:25:53.581-07:00Baru mengaji ilmu hakikat dah jadi ahli hakikat ?Sebelum hendak mengaji ilmu hakikat banyak perkara-perkara penting yang aku nak perjelaskan di sini. Aku bukanlah nak melarang mengaji ilmu hakikat tetapi silakan mengaji kalau dah cukup syaratnya .<br /><br />Ulamak-ulamak terdahulu sangat melarang keras mengaji ilmu hakikat sebelum kemas diri dengan ilmu syariaat dan ilmu tarekat. Perkemaskan diri dengan ilmu fardhu ain , usul , fekah dan tasauf , kemudian mula melangkah ke pengajian tarekat. cari guru2 atau syeikh2 tarekat yang muktabar. Selepas itu barulah boleh mengaji ilmu hakikat.<br /><br />Aku bukan nak mengajar ilmu hakikat di sini sebabnya dah terlalu banyak penerangan-penerangan tentang ilmu hakikat terdapat dalam blog di sana sini dan juga di dunia luar. Cuma aku nak bagi tips dan panduan kepada sesiapa yg dah belajar ilmu hakikat. Semua tip-tips ini akau dapat daripada pengalaman-penagalaman yg sebelum ini. Ada juga yang aku dapat dari perkongsian ilmu dan pengalaman dengan orang lain.<br /><br />Hendaklah difahami betul-betul wahai pembaca sekelian , apabila kita sudah melangkah ke pengajian ilmu hakikat bukan bermakna kita telah tahkik dan duduk di dalam makam ahli hakikat. Ahli hakikat adalah mereka-mereka yang telah mencapai makam-makam tertentu setelah menjalani mujahaddah dan riadhah. Seorang yg Ahli Hakikat adalah tidak sama dengan seorang yg hanya belajar ilmu Hakikat. Sebab segala pembelajaran ilmu itu hanya kupasan dari rasa ilmu yang dirumuskan oleh para-para sufi terdahulu. Mereka menceritakan dalam bentuk ilmu dan kenyataan bertulis. <br /><br /><br />bersambungAyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-59223140060714023032009-07-27T22:35:00.001-07:002010-11-21T05:39:36.686-08:00Tiada jalan pintas "short cut"<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Bismillahirrahmanirrahim , Washolatu wassalamu 'ala asyrafil anbiya'i wal mursalin , wa a'la aalihi wasohbihi ajma'in. Amma Ba'du.<br /><br />Wahai para pembaca yg aku kasihi, </span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Janganlah kita lari dari sunnahtullah dan sunnah nabi saw. Kaji dan selidikilah perjuanaan para-para Rasul , Para-para Anbia', Para-para Aulia' serta para-para sufi yang ariffin billahi was solehin dari smeua zaman hingga ke saat ini.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Betapa besarnya mujahhaddah serta pergorbanan mereka untuk agama Allah dan untuk seluruh umat. Tanpa pengorbanan mereka sudah tentu kita di akhir zaman tidak akan mencapai apa yang dikatakan nikmat Iman dan Islam. </span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Renungilah kalam-kalam Allah yg Maha Tinggi lagi Maha Suci serta peninggalan daripada sunnah Nabi saw, kata-kata Imam ahlul bait serta para sahabatnya sekelian. TIada aku jumapai di dalamnya mana-mana kitab yg telah aku baca menceritakan ada jalan piintas dan mudah untuk sampai ke Hazrat Allah swt. Semuanya melalui liku-liku susah payah dan penuh dengan mujahaddah , berlapar dan dahaga, penumpahan darah serta aliran airmata yg berlinang di waktu malam , suara-suara yg terkedu-kedu memohon hidayah dan pertolongan Allah Swt. Semua ini tercatit di dalam warisan-warisan ilmu peninggalan mereka. </span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Aku bagi satu contoh saja di situ pun kamu sudah tak upaya melakukannya di akhir zaman ini. Sejauh mana kamu menjalani taubat dengan ertikata taubatan nasuha. Setiap kali kamu ungkapkan kata-kata istighfar maka setiap kali juga kamu mengulangi dosa yang sama. Setiap kali kamu menangis akan tetapi setiap kalai juga kamu ketawa. Setiap kali kamu berdiri malam maka setiap kali juga kamu berdiri di jalan maksiat yg batin. Itu beerti kalbumu masih belum tetap , tahkik dan benar2 suci dan ikhlaskan diri di ahadapan Allah swt. Kamu nilaikan lah diri kamu sendiri sebelum penilaian di buat di hadapan Allah. </span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Apakah kamu menyangka kamu bhw dengan beroleh sedikit ilmu tentang Ruh , kamu telah dapat samapai ke makam yg dicapai oleh Para-para aulia' . Jangan kamu panjangkan angan-angan kamu. Cukuplah setakat ini dan sebelum ini kamu berkhayal dan berangan-angan tinggi . Tingkah lakumu tak ubah seperti mat jenin di abad ke 21. </span><br /><span style="font-family: arial;">Hnetikan angan-angan tingi kamu itu , mulakan latian mujahaddah kamu. Tundukkan hawa nafsu kamu yang selama ini menjadi tuhanmu. </span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Kamu tidak akan dapat sampai melainkan kamu melaui proses-proses ini :</span><br /><span style="font-family: arial;">1. Menuntut ILMU</span><br /><span style="font-family: arial;">2. FAHAMAN yang Benar</span><br /><span style="font-family: arial;">3. AMAL yang bersungguh-sungguh </span><br /><span style="font-family: arial;">4. mendapat RASA dgn anugerah Allah.</span><br /><span style="font-family: arial;">5. Beroleh SAMPAI perjalanan kamu.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Kalau tak lengkap yg 5 tu sia2 saja sbb manusia tu terhijab sbb :</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">1. Malas beramal - Kata Abu Zar, " Barangsiapa ada baginya 'kasal' (malas) maka tiada diperolehi kebahagian di dunia & akhirat.</span><br /><span style="font-family: arial;">2. Lemah beribadat kern bimbangkan urusan dunianya.</span><br /><span style="font-family: arial;">3. Jemu dan merasa puas dgn ibadat yg ada kerena buat berulang2 padahal belum terhasil RASA dan makrifat.</span><br /><span style="font-family: arial;">4. Terhenti beramal bila dibukakan kasyaf , lalai melihat perhiasan dan keelokan ibadat sehingga lupa pada Allah.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Puncanya ialah kurang iman, lemah keyakinan, buta mata hati, menurut hawa nafsu.</span><br /><span style="font-family: arial;">Kalau ada siapa 2 kata senang nak tunduk nafsu , itulah pendusta yg besar dan pembid'aah yg zindik.</span><br /><br /><br /><span style="font-family: arial;">Kini kamu tahu di mana tahap diri kamu, kekurangan-kekurangan kamu . Ayuh mulakan segera.Syaitan terlalu suka membisikkan kata-kata, esok lah , nanti dulu , malaslah, dan bermacam-macam lagi yg kamu sendiri tahu tapi tak upaya menolaknya. Janji-janji manis bisikan mereka itu telah sebati di dalam diri kamu dan liang-liang urat darah kamu. Telah membuat perjanjian dengan nafsu kamu yang telah menguasai seluruh tubuhmu. Berusahalah melepaskan diri kamu dari penjara Raja Nafsu dan menteri syaitan itu.</span><br /><br /><br /><span style="font-family: arial;">Bersambung ...</span></div>AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-88952671149231537552009-07-27T22:34:00.002-07:002010-11-10T18:23:15.951-08:00Mencapai Makrifat Tanpa Usaha<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd7xujV4lb4l8OIvDTHkgjCvf9HApcC386C1oDNKilWCbkSb70D3HW9_qUKC5zkmEvVhtxUhK_LxRjjUxK88slu8H2t-H8L-7OyeLSD1uTobBeHbFZ5EMBWQ2GQ8D01a5mdA9eB7A1wVM/s1600/3.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 230px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd7xujV4lb4l8OIvDTHkgjCvf9HApcC386C1oDNKilWCbkSb70D3HW9_qUKC5zkmEvVhtxUhK_LxRjjUxK88slu8H2t-H8L-7OyeLSD1uTobBeHbFZ5EMBWQ2GQ8D01a5mdA9eB7A1wVM/s320/3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538111210936279538" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:arial;">Di zaman ini terlalu ramai yang ingin mempelajari ilmu hakikat dan makrifat . Bila aku berjalan ke sana sini bertemu kawan2 dan para guru aku dapati ramai yg mencari dan minat untuk belajar ilmu ketuhanan . Di forum-forum di luar forum sama sahaja keadaannya . Ini menunjukkan satu perkembangan yang menarik. Kumpulan tarekat pun telah berlembang di tanah air kita tidak seperti semasa aku di era zaman 70 an dan 80 an. Walaubagaimana pun tuduhan dan tohmahan terhadap ilmu-ilmu tarekat , hakikat dan makrifat itu masih juga berlaku bahkan berleluasa.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Pelik sungguh rasa di hati dan fikiran aku , kenapa dulu ulamak pondok di sanjung dan kebanyakan mereka membawa ilmu yang sama . Kalau ada tohmah pun bukan dari orang awam tetapi perdebatan di antara ualama-ualama besar spt yg berlaku kepada Syeikh Hamzah Al Fansuri dengan syeikh Nuruddin Al Raniri. Tetapi orang awam tidak berani campur urusan ulamak -ulamak besar. Kerana mereka tahu di mana tahap mereka ketika itu.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Kebanyakkan anak-anak murid di zaman sekarang banyak yang hangat-hangat tahi ayam . Mula-mula bersemangat nak belajar tapi akhirnya kecundang juga gugur di lembah peperangan hawa nafsu. Mereka tidak mempunyai semangat perjuangan yang tinggi dan kental. kemana perginya semangat-semangat bangsa melayu ya hebat-hebat seperti yang lampau-lampau.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Cita-cita tinggi nak jadi wali mulalah sembang seperti wali , guna perkataan wali . Dengar memang hebat tapi pada hakikatnya hampas, cuma seperti tin kosong yg tak berisi.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Ingin aku tegaskan di sini , TIDAK ADA dan TIDAK PERNAH aku lihat dan aku jumpa seseorang yang telah mencapai makrifat dengan hanya bercakap-cakap kosong , berangan-angan tinggi, berhujjah sana-sini dengan hanya menghafal ilmu-ilmu dari kitab. Dan tidak pernah berlaku di mana-mana zaman sekali pun . Kita dengar di zaman dulu wali tu hebat , wali ni hebat akan tetapi tahukah kita betapa susahnya mereka itu berjihad menundukkan hawa nafsu mereka . Tak kira siang dan malam seluruh hidup mereka di dalam perjuangan yg hebat.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Maka dengan anugerah Allah swt yg menilai kesucian dan keihklasan hati mereka mendapat kedudukan yg tinggi . Sedar lah saudaraku dan semua murid-murid janganlah menganggap makrifat itu suatu perkara yang mudah dicapai sambil berpeluk tubuh.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Bukan setakat 100 x sehari berzikir boleh menjadikan kamu makrifat. Dan yang berzikir 70.000 x sehari pun belum tentu mencapai makrifat inikan pula setakat zikir bubur kacang, atau kenduri tahlil. Makrifat itu anugerah Allah swt tetapi ia perlu diusahakan. Allah mahu menghukum kamu , mengampun dosa2 kamu , menguji kesabaran kamu , dan pelbagai lagi jalan-jalan yg kamu perlu tempuh sehingga kamu betul-betul bersedia untuk sampai ke hazratNYA.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Barangsiapa yang belum berjumpa Guru tidak akan berjumpa jalan taubat.</span><br /><span style="font-family:arial;">Barangsiapa yang tidak berjumpa jalan taubat tidak akan berjumpa jalan ilmu.</span><br /><span style="font-family:arial;">Barang siapa yang tidak berjumpa jalan ilmu tidak akan berjump jalan beramal.</span><br /><span style="font-family:arial;">Brangsiapa tidak berjumpa jalan beramal tidak akan jumpa jalan usaha.</span><br /><span style="font-family:arial;">barangsiapa yang tidak berjumpa jalan usaha tidak akan jumpa jalan sabar.</span><br /><span style="font-family:arial;">Barangsiapa tidak berjumpa jalan sabar tidak akan jumpa jalan tawakkal .</span><br /><span style="font-family:arial;">Barangsiapa yang tidak berjumpa jalan tawakkal tidak akan jumpa jalan fana.</span><br /><span style="font-family:arial;">Barang siapa yang ta berjumpa jalan fana tidak akan berjumpa jalan Baqo.</span><br /><span style="font-family:arial;">barangsiapa yang tidak berjumpa jalan baqo tidak akan berjumpa jalan hakikat.</span><br /><span style="font-family:arial;">Barangsiapa yang tidak berjumpa jalan hakikat tidak akan berjumpa jalan makrifat.</span><br /><span style="font-family:arial;">Barangsiapa yang belum makrifat tidak akan bermula jalan agama.</span><br /><span style="font-family:arial;">Barangsiapa yang tidak beragama jadilah ia seperti bilis dan syaitan.</span><br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:arial;">Ketahuilah kamu bahawa sesungguhnya Makrifat itu adalah anugerah Allah Ta'ala kepadamu dan bukan suatu perkara yang mudah dicapai . Apabila kamu mula mendapat ilmu tentang ketuhananan , hasil dari belajar , makrifat itu hanya di peringkat ilmu , dengan kenyakinan kamu pada ilmu tersebut dinamakan ilmu yakin. Makrifat yang hakiki ialah kamu mengenal sesuatu secara hakiki bukan lagi berdasarkan ilmu dan dalil. Apabila sudah dibukakan hijab buat kamu nampak dengan pandangan bathinmu akan Hakikat Wujud barulah disebut Makrifat Apabila menerima pandangan bathin barulah dinamakan makrifat pada tahap ainul yakin. Maknanya Kamu yakin atas pandangan bathinmu tentang Hakikat sesuatu. Seterusnya kenyakinan sampai kepada peringkat yang hakiki, iaitu Haqqul Yakin maknanya kamu mengenal sesuatu itu secara hakiki , dalam pandangan bathin , ilmu dan rasa yang tak dapat di goyang lagi. Maka apabila ditanya kepada Nabi saw bagaimana kamu mengenal Tuhan ,dijawab aku mengenal Tuhanku dengan Tuhanku.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">bersambung ...</span></div>AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-26092266995872853952009-07-27T22:34:00.001-07:002016-02-17T16:07:04.164-08:00Bab 4 Kenapa perlu kepada Imam<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Segala puji tertentu bagi Allah swt yg telah menjadikan para Nabi dan para RasulNya buat menyampaikan wahyuNya yg agung. Rahmat Allah ke atas mereka semua sejak Nabi Adam as hinggalah kepada Nabi Muhammad Saw, seterusnya ke atas para-para aulia dan para-para Imam dan para ulamak yang memperjuangkan diri mereka demi meneruskan warisan Nabi saw agar tidak terbiar dan dipinggirkan sehingga ke hari kiamat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Aku ingin memetik satu ayat suci yang sangat penting , sangat terang lagi bersuluh perihal menjelaskan betapa pentingnya peranan Imam pada setiap zaman di mana wahyu sudah terhenti dan sempurna selepas pemergian Nabi saw.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Maksudnya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmuImam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">(Al Baqarah:124)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pelbagai ujian terhadap Nabi Ibrahim a.s. diantaranya: membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail, menghadapi raja Namrudz dan lain-lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Allah telah mengabulkan doa Nabi ibrahim a.s., karena banyak di antara rasul-rasul itu adalah keturunan Nabi Ibrahim a.s. dan juga lahirlah Imam-Imam dari keturunan Ahlul Bait nabi saw.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">(Al Furqaan: 73-75)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Justeru itu janji Allah swt tetap akan berlaku sebagaimana firmanNYA, umat tidak akan terbiar tanpa petunjuk dari Allah swt. Hanyasanya umat itu sendiri yang melarikan dirinya dari petunjuk tersebut. Setiap 100 tahun Allah swt akan menzahirkan mutjaddidNYA untuk menguatkan semula agamaNYA di muka bumi ini. Apakah kita sangka Allah swt tidak membantu kita. FirmanNYA bermaksud, "Sekira kamu membantu agama Allah , Allah akan membantu kamu dan menegakkan kekuatan kamu dari musuhmu.." Itu janjiNYA dan berbaik sangkalah kamu kepada Allah swt.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Inilah zaman di mana Imam al Mahdi al Muntazar akan terzahir, telah terzahir segala tanda-tandanya dan diketahui umum. Cuma penzahirannya belum berlaku akan tetapi janganlah kita ingkari. Tak usahlah kita pertikaikan tentang soal khilaf samaada ia dari susur galur hassan as atau husin as sebab bukan itu yang menjadi agenda kita. Dari mana kah dia, siapa dan di manakah dia sekarang hanya Allah yang mengetahuinya. Dan pengetahuan ini akan diberi kepada orang-orang yang mempunyai peranan di akhir zaman. Perjuangannya bermula dari Timur dan di sinilah awal perjuangan yang akan di sangkal dan dihalang oleh orang2 Islam sendiri yang tidak diberi ilmu. Darah Bani Jawi /Melayu telah diperkuatkan dengan darah dari keturunan alhul bait. Kita semua berasal dari rumpun Nabi Ibrahim as. yang melahirkan 2 rumpun iaiatu Jawi, Yahudi dan Arab (Quraish) . Jangan lah kamu ragu akan perkara ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Apakah perjuangan yg dibawa oleh Imam Al Mahdi as kelak adalah sama seperti apa yang dibawa oleh baginda Nabi saw semasa di Makkah. Sunnah ini akan tetap berlaku. Apabila Nabi saw membawa perjuangan yg suci itu yang menghalang baginda adlah bapak saudaranya, pendita2 yang irihati dan kafir quraish. Perjuangan Imam Al Mahdi juga akan dihalang oleh umat2 islam itu sendiri kerana ketiadaan ilmu. Al Mahdi bukan datang untuk mengajar ilmu ketuhanan , atau untuk menjadi guru murshid. Ia datang untuk menyatukan semua aliran2 umat yang berkhilaf antara satu sama lain. Memimpin kepada satu perjuangan yang besar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Saat itu pasti tiba , tidaklah terlalu jauh lagi , inilah zamannya saudara-saudaraku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bersambung ....</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">bersambung</span></div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-89114424452642471892009-07-27T22:33:00.001-07:002010-12-02T22:52:51.463-08:00Bab 3 Menjejaki Para Wali Allah<a style="font-family: arial;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKORn-atx1448ks0g7fVAdItfI1zIiodU1975Ho5iiHoYF_aPVrTfQatHm-dAUqlXzhVkXA73VxX8FBoSSYBOAPzDYNI82Fb5tA4u6tHL7kRcOc84kftcVqnjYXpM9bSzE_YlF1DHbNNU/s1600/mehrab.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 309px; height: 316px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKORn-atx1448ks0g7fVAdItfI1zIiodU1975Ho5iiHoYF_aPVrTfQatHm-dAUqlXzhVkXA73VxX8FBoSSYBOAPzDYNI82Fb5tA4u6tHL7kRcOc84kftcVqnjYXpM9bSzE_YlF1DHbNNU/s400/mehrab.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470619780764236946" border="0" /></a><div style="text-align: left;font-family:arial;"><div style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">Bismillahirrohmanirrohim...<br /><br /></span></span><span style="font-family:arial;">Salam dan Selawat keatas junjungan besar Nabi saw , Ahlul bait as & ihrah yg suci lagi dikasihi, para2 sahabat ra. yang setia di dalam perjuangan. Rahmat Allah Swt. keatas pembaca yang kumuliakan sekelian semoga Allah Ta'ala memuliakan kita semua dan dimasukkan ke dalam golongan hamba2nya yang solehin. Amin. Amma Ba'du</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Alhamdulillah dapat aku mengemaskini isi perbincangan menurut tajuk di atas, dan menambah beberapa info tambahan yang aku dapati, memandangkan sebelum ini aku tak berkesempat memperdalamkan perbincangan. Kita semua sudah maklum dan sudah masyur di Tanah Nusantara ini perihal kisah-kisah para Wali Allah seperti wali 9 di Tanah Jawa dan Wali 7 di Tanah Jawi.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Maka marilah kita sama-sama memahami dan mendalami apa maksud istilah Wali Allah itu secara menyeluruh agar tidak menyimpang dari petunjuk Al Quran dan Al hadis Nabi saw , athar dan pandangan ulamak yang mengupas tentangnya.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Apakah erti Wali Allah ? Siapakah mereka dan bagaimana ciri yang ada pada mereka.? Sebelum kita mendalami perbincangan ini marilah kita bincang maksud istilah wali sebagaimana yang diperjelaskan di dalam Al Quran Nur Karim dan beberapa takrif yang diberikan oleh para ulama terdahulu.</span></span><span style=";font-family:arial;font-size:100%;" ><br /></span><b style="font-family:arial;"><br /><span style="font-size:180%;">Istilah Wali di dalam Al-Quran</span></b> <p style="font-family:arial;">Aku telah menemui beberapa info yang menjelaskan maksud perkataan Wali di dalam Al-Quran yang menunjukkan beberapa maksud secara terperinci. Kalimat Wali atau Aulia' oleh al-Quran lebih dari 71 tempat dan memiliki arti yang berbeza-beza. Perbezaan itu menurut keadaan sesuatu penggunaan kata Wali itu sendiri.<br /></p> <p style="font-family:arial;">Wali bermakna penolong, terdapat istilah "Waliyyiu Wala Naseer"seperti yang terdapat dalam ayat 107 surah <i>Al-Baqarah</i> di mana Allah berfirman: <i style="font-style: italic;">"</i><span style="font-style: italic;">Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang </span><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">pelindung maupun seorang penolong</span><span style="font-style: italic;">"<br /></span></p><p face="arial"><span style="font-style: italic;">Wali beerti pelindung, terdapat istilah "Waliyyiyallah" dalam firmanNYA, "</span><span class="gen"><span style="font-style: italic;">Sesungguhnya pelindungku ialah Allah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh".</span> </span><span style="font-size:100%;">(Surah Al-‘Araf: 196)</span></p><p face="arial"><span style="font-size:100%;">Beerti pelindung terdapat istilah "Maula" seperti firmanNYA "Yang demikian itu adalah kerana Allah itu adalah pelindung bagi orang-orang yang beriman, sedangkan orang-orang kafir tidak ada pelindung bagi mereka". ( Surah Muhammad: 11)</span></p> <p face="arial">Wali beerti <i>ma’bud</i>, erdapat istilah "waliyyullazhina aamanu" yaitu yang disembah , seperti ayat 256-257 surah <i>Al-Baqarah</i>, Allah berfirman:<span style="font-style: italic;"> "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah Pelindung (terjemahan tafsir) orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."</span></p> <p style="font-family: arial;">Wali bererti petunjuk dan pembimbing , terdapat istilah "Waliyyan Murshida" seperti dalam surah <i>Al-Kahfi</i> ayat ke 17 kita membaca: <span style="font-style: italic;">"Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. " </span><br /></p><p style="font-family: arial;">Wali beerti dengan <span style="font-weight: bold;">pemimpin dan pemilik ikhtiar</span>; berikut ini beberapa contoh dari ayat-ayat tersebut:</p> <p style="font-family: arial;">a. Dalam surah <i>Syura</i> ayat 28 (Waliyyul Hamid) kita membaca: "Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. " Wali dalam ayat ini adalah pemimpin dan pemilik ikhtiar. Akan tetapi wilayah di dalam ayat yang mulia tadi adalah wilayah <i>takwiniyah</i> atau hak cipta. </p> <p style="font-family: arial;">b. Dalam surah <i>Al-Isyra’</i> ayat ke 33 (liwaliyyihi Sulthanaa) yang membahas tentang wilayah <i>tasyri’iyah </i>disebutkan: <i>Dan barang siapa terbunuh secara zalim maka kami memberikan hak bagi wali dan pengurusnya</i>." Wali dalam ayat ini berarti pemilik ikhtiar dan pengurus; karena hak Qishas untuk teman orang yang terbunuh tidak pernah disebutkan akan tetapi itu adalah hak waris dan wali. </p> <p style="font-family: arial;">c. Dalam ayat al-Quran yang terpanjang ayat ke 182 surah <i>Al-Baqarah</i> di mana berkaitan dengan penulisan sanad<a href="http://quran.al-shia.org/id/qoran%20va%20Etrat/007.htm#_ftn2" name="_ftnref2" title=""></a> saat melakukan transaksi pinjam meminjam, kita membaca : <i>"jika orang yang memiliki tanggungan tidak memiliki kemampuan untuk menulis dan mengimlak maka wali dan pengurusnya (sebagai) penggantinya dengan menjunjung tinggi keadilan hendaknya menulis dan mengimlak</i>." Dalam ayat yang mulia ini wali tersebut dengan makna pemimpin dan pemilik ikhtiar. </p> <p style="font-family: arial;">d. Dalam ayat ke 34 surah <i>Al-Anfal</i> (In Auliyauhu) kita membaca: "<i>Dan mereka yang mencegah hamba-hamba yang bertauhid untuk beribadah di Masjid Haram pada dasarnya mereka bukan pemimpin dan wali, wali mereka adalah orang-orang yang bertakwa</i>." Wali dalam ayat ini juga berarti pemimpin jika tidak telah jelas orang-orang kafir dan musyrik tidak memiliki persahabatan dan posisi yang sakral semacam itu.</p> <p style="font-family: arial;">e. Dalam ayat ke 5 surah Maryam (Mawaliya) kita juga membaca: "<span class="gen">Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap pewarisku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera</span><i>.</i>"Dari sini juga jelas warisan setelah kematian berarti wali dan pemimpin dan pewaris harta-hartanya bukan hanya teman dan penolong saja.</p> <p style="font-family: arial;">Konklusinya kata ini dalam ayat-ayat al-Quran dalam berbagai arti telah digunakan; akan tetapi majoritas kata ini dipakai dalam arti pemimpin dan pemilik ikhtiar.</p><p style="font-family: arial;"><span style="font-size:100%;">Terdapat lagi ayat di dalam Al Quran cukup jelas menerangkan kalimat Wali di mana Wali bagi orang-orang Islam hanyalah Allah Swt, Rasulullah dan sesama orang-orang yang beriman.<br /><br />Firman Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em>:</span><span style="font-size:100%;"><strong><em>, "Sesungguhnya Wali kamu hanyalah Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman, yang mendirikan sembahyang, dan menunaikan zakat, sedang mereka rukuk (tunduk menjunjung perintah Allah). Dan sesiapa yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman itu Walinya (maka berjayalah dia) kerana sesungguhnya golongan Allah, itulah yang tetap menang.</em></strong><strong> </strong>[al-Maidah 5:55-56]</span><span style="font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY3J5YSdotgjWIeGw2n7Laa3Jdd39yTv3D2fcYRcAmy5jItl9GfzJovf2n9ApSAS8oypMkXU23BnOPhC2TTKTlQBJWgO4F5tR_qZmnVhMGPMGaFvrBNe7ZHtsql2NDgdlDEU2JrRHm4Ug/s1600/makam-nabi.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 284px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY3J5YSdotgjWIeGw2n7Laa3Jdd39yTv3D2fcYRcAmy5jItl9GfzJovf2n9ApSAS8oypMkXU23BnOPhC2TTKTlQBJWgO4F5tR_qZmnVhMGPMGaFvrBNe7ZHtsql2NDgdlDEU2JrRHm4Ug/s400/makam-nabi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470620651286901010" border="0" /></a></span></p></div><p style="text-align: justify; font-family: arial;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Dari semua penjelasan di atas dapat kita lihat bahawa Allah Swt. disebut al Wali, orang mukmin kekasih Allah disebut wali, seorang yang dewasa yang diberi tugas melindungi dan memelihara anak kecil juga disebut wali. Demikian juga orang yang lemah yang tidak dapat mengurus harta-bendanya sendiri, lalu dipelihara oleh keluarga yang lain, maka keluarga tersebut itu juga dipanggil wali. Penguasa pemerintah yang diberi tanggung jawab pemerintahan disebut wali. Ayah atau mahram yang berkuasa yang menikahkan anak perempuannya juga disebut wali.</span></p><span style=";font-family:arial;font-size:100%;" ><span style="font-weight: bold;font-size:180%;" ></span></span><span style="font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx_o-qqRAIl2HkI9eYMsEZEyapShq8Jq_M2N0xFAqWgk4qiqHGUwFlggGZQ59r-2RkG-ZtdrFRsq-bIcHniqZiQqqx0BXI7dYHOTcz1jjvuB1VmWjneJOYW1E8tfw2t_SfAcN8nionycU/s1600/tuk+ku+paloh+1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 192px; height: 244px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx_o-qqRAIl2HkI9eYMsEZEyapShq8Jq_M2N0xFAqWgk4qiqHGUwFlggGZQ59r-2RkG-ZtdrFRsq-bIcHniqZiQqqx0BXI7dYHOTcz1jjvuB1VmWjneJOYW1E8tfw2t_SfAcN8nionycU/s400/tuk+ku+paloh+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470619807575530722" border="0" /></a></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:85%;">Figure: Almarhum Tukku Paluh, salah seorang waliyullah tersohor di Tanah Jawi</span></span><br /><div face="arial" style="text-align: center; font-family: arial;"><br /></div><span style="font-family: arial;font-family:arial;font-size:100%;" ></span><span style="font-family: arial;">Terdapat dua penjelasan tentang makna wali ini. </span><div style="text-align: justify; font-family: arial;"><ul><li><strong>Penjelasan pertama</strong>, kata <em>al-wali</em> merupakan bentuk superlatif dari subyek (fa’il), seperti kata al-’alim bermakna yang sangat alim dan kata al-qadir bermakna yang sangat berkuasa. Maka kata <em>al-wali</em> bermakna <strong>orang yang sangat menjaga ketaatan kepada Allah tanpa tercederai oleh kemaksiatan atau memberi kesempatan pada dirinya untuk berbuat maksiat</strong>.</li><li><strong>Penjelasan kedua</strong>, kata <em>al-wali</em> merupakan subjek bermakna objek, seperti kata <em>al-qatil</em> bermakna yang terbunuh dan <em>al-jarih</em> bermakna yang terluka. Maka kata <em>al-wali</em> bermakna <strong>orang yang dijaga dan dilindungi oleh Allah Swt, dijaga terus-menerus dari berbagai macam maksiat dan selamanya mendapat pertolongan Allah untuk selalu berbuat taat</strong>.</li></ul>Dari segi etimologis, <em>al-wali</em> berarti <strong>yang dekat</strong>. Ketika seorang hamba dekat kepada Allah karena ketaatan dan keikhlasannya, maka Allah akan senantiasa dekat kepadanya, dengan limpahan rahmat, keutamaan, dan kebaikan, hingga mencapai jenjang al-wilayah (kewalian).<br /><br /><span style="font-size:100%;">Keterangan-keterangan di atas adalah pandangan menurut dalil-dalil dari Al Quran dan pendapat-pendapat Salfussolehin berkenaan wali dan kewalian. Setelah kita lihat keterangan di atas jelaskan maksud istilah Wali itu secara lebih luas.<br /><br />Perbincangan kita di sini adalah khusus kepada Wali sebagai kekasih Allah, penunjuk jalan kebenaran, pemimpin rohani mengikut kefahaman di dalam kitab-kitab tasawuf. Di dalam kitab lama yang aku lupa namanya pernah diberitahu oleh sahabat sepengajianku bahawa terdapat kata-kata berikut. "Lebih mudah kamu mengenal Allah swt daripada mengenal wali Allah"<br /><br />Antara sebab2nya adalah kewalian itu rahsia bagi Allah dan anugerahNYA kepada seseorang hambaNYA. Sesiapa yang menjadi kekasih Allah sudah pasti tidak akan menceritakan kepada sesiapa pun. Terdapat wali2 Allah yang menutupi kewaliannya dengan mempamirkan sesuatu yang diluar penrimaan orang-orang awam akan kewaliannya. Terdapat juga para wali yang diketahui kewalian dan karamahnya selepas kematiannya.<br /><br />Terdapat juga para wali yang memegang kekhalifahan dan diketahui umum dengan sebab ketinggian kedudukan kewaliannya , contohnya seperti Khulafa ar rasyidin, atau menjadi pemimpin rohani seperti Syeikh Abdul Qadir Jailani rahmatullah alaih dan lain-lainnya. Jadi kedudukan martabat kewalian seseorang itu berbeza-beza di sisi Allah.</span><br /><br /><span style="font-size:130%;">Takrif Wali Allah dalam konteks Surah Yunus</span><br /><p align="justify">Wali adalah perkataan mufrad (singular) , kata jamaknya (plural) adalah auliya'. Makna asal perkataan ini ada berbagai-bagai, di antaranya bermakna 'amat hampir'. Wali Allah maknanya orang yang benar-benar hampir dengan Allah SWT.</p> <p align="justify">Orang ini ialah insan yang amat memahami dan mentaati perintah Allah dalam semua keadaan dan menjauhi larangan Allah dalam semua hal. Istilah wali berlawanan dengan istilah 'adaawah' yang beerti bermusuh.</p> <p align="justify">Orang yang hampir kepada Allah dipanggil wali, orang yang bermusuh dengan Allah digelar 'aduu. Musuh Allah ialah orang yang melawan hukum, perintah dan menderhakai Allah sedangkan wali adalah orang yang paling taat kepada Allah.</p> <p align="justify">Waliullah memang wujud dari dahulu hingga sekarang. Al-Quranul Karim, menyebut (mafhumnya):<br />"Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada ketakutan ke atas mereka dan tidak pula mereka itu berdukacita.</p> <p align="justify">"Wali-wali Allah itu (adalah) orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah dan mereka bertaqwa kepada Allah SWT. (Surah Yunus, ayat 62 dan 63 ).</p> <p align="justify">Dalam tafsir yang muktabar seperi Tafsir al-Qurtubi dan Tafsir al-Maraaghi, ketika menghuraikan ayat ini menyebut bahawa wali-wali Allah adalah orang-orang yang ikhlas mematuhi perintah Allah dan berserah diri kepadanya, tanpa mensyirikkannya tanpa sesuatu apapun. Mereka mengasihi-Nya dengan sebenar-benar kasih dan mentaati-Nya dengan sepenuh ketaatan.</p> <p align="justify">Ali bin Abi Talib (karammallahu wajhah), bersabit dengan ayat di atas menyebutkan, "Wali-wali Allah adalah orang yang kelihatan pucat-pucat muka mereka kerana banyak beribadat, mata-mata mereka kuyu dan layu kerana banyak berjaga malam untuk beribadah, perut-perut mereka cerut dan kempis kerana banyak berpuasa dan kurang makan." Itulah gambaran waliullah oleh Ali.</p> <p align="justify">Merujuk kepada ayat ini, Umar bin al-Khattab (r.a) pernah berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud, 'ada di antara manusia, adalah menjadi hamba-hamba-Nya yang sebenar. Mereka bukan para Nabi dan bukan juga para Syuhada, tetapi amat disegani oleh para Nabi dan Syuhada di hari Kiamat kerana makam mereka amat istimewa disisi Allah pada hari tersebut. </p> <p align="justify">"Lalu ditanya kepada Rasulullah s.a.w siapakah mereka dan apa amalan mereka, semoga kami boleh mencontohi dan mengasihi mereka, lalu Rasulullah bersabda, 'mereka adalah kaum yang berkasih sayang kerana Allah, tanpa ada hubungan darah dan harta benda yang mengikat mereka, muka mereka bercahaya indah dalam kilauan cahaya dalam cahaya, mereka tidak takut ketika sekelian insan takut dengan azab Allah, mereka tidak berdukacita ketika insan sekelian berdukacita kerana takut kemurkaan Allah SWT." Lalu Nabi membaca dua-dua ayat dari Surah Yunus tadi.</p> <p align="justify">Itulah gambaran waliullah yang disebut banyak kali oleh al-Quran. Dalam hadis yang sahih, Nabi pernah menyebut perkataan wali dengan jelas yang mafhumnya, "Barangsiapa yang memusuhi wali-wali aku, maka sesungguhnya dia mengisytiharkan perang dengan aku dan aku benarkan wali aku memerangi mereka. (Hadis Qudsi).</p> <p align="justify">Waliullah, disemuapakati oleh ilmuan Islam yang terbilang, terdiri dari para Rasul (tanpa khilaf), kerana merekalah yang paling hampir kepada Allah, paling cinta dan mematuhi perintah Allah. Wailullah adalah orang yang makam mereka amat tinggi disisi Allah. Mereka disebut sebagai muqarrabuun.</p> <p align="justify">Firman Allah (mafhumnya), " Dan orang-orang paling dahulu beriman, mereka yang paling dahulu masuk syurga. Mereka itulah yang paling tinggi makamnya (disisi Allah). Mereka di tempatkan di syurga-syurga yang penuh dengan kenikmatan. Dahulunya berbondong-bondong begitu ramah. Dan yang mutakhir ini amat berkurangan."<br />(Surah al-Waqiah ayat 10-14).</p> <p align="justify">Maksud muqarrabuun adalah orang-orang yang berlumba-lumba melakukan kebaikan di atas perintah Allah SWT, mereka itulah auliya Allah. Mereka wujud dari dahulu hingga sekarang. Dahulunya ramai,. sekarang ini amat berkurangan.</p> Apa yang penting, waliullah adalah orang yang amat istimewa disisi Allah SWT.<br /><span style="font-weight: bold;font-size:180%;" ><br />Kisah Karamah Para Sahabat Rasulullah</span><br /><br />Terdapat banyak kisah-kisah karamah Para sahabat, disini aku paparkan beberapa kisah karamah sahabt2 yang utama. Untuk mengetahui kisah-kisah karamah Para-para sahabt yang lain sila lawati site link yang aku rujuk di bawah ini.<br /><a href="http://kawansejati.ee.itb.ac.id/kisah-karamah-para-sahabat-rasulullah">Karamah Para Sahabat Rasulullah</a> <h3 id="Kisah1" style="font-family:arial;"><span style="font-weight: normal;">Karamah Say Abu Bakar as siddiq ra</span><br /></h3> <p>'Abdurrahman bin Abu Bakar r.a. menceritakan bahwa ayahnya datang bersama tiga orang tamu hendak pergi makan malam dengan Nabi Saw. Kemudian mereka datang setelah lewat malam. Istri Abu Bakar bertanya, "Apa yang bisa kau suguhkan untuk tamumu?" Abu Bakar balik bertanya, "Apa yang kau miliki untuk menjamu makan malam mereka?" Sang istri menjawab, 'Aku telah bersiap-siap menunggu engkau datang." Abu Bakar berkata, "Demi Allah, aku tidak akan bisa menjamu mereka selamanya." Abu Bakar mempersilakan para tamunya makan. Salah seorang tamunya berujar, "Demi Allah, setiap kami mengambil sesuap makanan, makanan itu menjadi bertambah banyak. Kami merasa kenyang, tetapi makanan itu malah menjadi lebih banyak dari sebelumnya."</p> <p>Abu Bakar melihat makanan itu tetap seperti semula, bahkan jadi lebih banyak, lalu dia bertanya kepada istrinya, "Hai ukhti Bani Firas, apa yang terjadi?" Sang istri menjawab, "Mataku tidak salah melihat, makanan ini menjadi tiga kali lebih banyak dari sebelumnya." Abu Bakar menyantap makanan itu, lalu berkata, "Ini pasti ulah setan." Akhirnya Abu Bakar membawa makanan itu kepada Rasulullah Saw dan meletakkannya di hadapan beliau. Pada waktu itu, sedang ada pertemuan antara katun muslimin dan satu kaum. Mereka dibagi menjadi 12 kelompok, hanya Allah Yang Maha Tahu berapa jumlah keseluruhan hadirin. Beliau menyuruh mereka menikmati makanan itu, dan mereka semua menikmati makanan yang dibawa Abu Bakar. (HR Bukhari dan Muslim)</p><span style="font-size:130%;">Karamah Say Umar Al Khatab ra </span><div class="clear-block" face="arial"><div id="node-18109" class="node"><div class="content clear-block"> <p>Dalam kitab <i>Riyadh al-Shalihin</i>, Imam Nawawi mengemukakan bahwa Abdullah bin `Umar r.a. berkata, "Setiap kali `Umar mengatakan sesuatu yang menurut prasangkaku begini, pasti prasangkanya itu yang benar."</p> <p>Saya tidak mengemukakan riwayat dari Ibnu `Umar tersebut dalam kitab <i>Hujjatullah 'ala al-'Alamin</i>. Kisah tentang Sariyah dan sungai Nil yang sangat terkenal juga disebutkan dalam kitab <i>Thabaqat al-Munawi al-Kubra</i>. Dalam kitab tersebut juga dikemukakan karamah 'Umar yang lainnya yaitu ketika ada orang yang bercerita dusta kepadanya, lalu `Umar menyuruh orang itu diam. Orang itu bercerita lagi kepada `Umar, lalu Umar menyuruhnya diam. Kemudian orang itu berkata, "Setiap kali aku berdusta kepadamu, niscaya engkau menyuruhku diam."</p><h3 style="font-weight: normal;" id="Kisah2"><span><span style="font-size:130%;">Karamah Say Usman b. Affan ra </span></span></h3> <p>Ibnu `Umar r.a. menceritakan bahwa Jahjah al-Ghifari mendekati 'Utsman r.a. yang sedang berada di atas mimbar. Jahjah merebut tongkat 'Utsman, lalu mematahkannya. Belum lewat setahun, Allah menimpakan penyakit yang menggerogoti tangan Jahjah, hingga merenggut kematiannya. (Riwayat Al-Barudi dan Ibnu Sakan)</p> <p>Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Jahjah al-Ghifari mendekati `Utsman yang sedang berkhutbah, merebut tongkat dari tangan `Utsman, dan meletakkan di atas lututnya, lalu mematahkannya. Orang-orang menjerit. Allah lalu menimpakan penyakit pada lutut Jahjah dan tidak sampai setahun ia meninggal. (Riwayat Ibnu Sakan dari Falih bin Sulaiman yang saya kemukakan dalam kitab <i>Hujjatullah `ala al-Alamin</i>)</p><h3 style="font-weight: normal;" id="Kisah2"><span><span><span><span style="font-size:130%;">Karamah Imam 'Ali b. Abu Tholib kw </span></span></span></span></h3> <p>Sid bin Musayyab menceritakan bahwa ia dan para sahabat menziarahi makam-makam di Madinah bersama `Ali. All lalu berseru, "Wahai para penghuni kubur, semoga dan rahmat dari Allah senantiasa tercurah kepada kalian, beritahukanlah keadaan kalian kepada kami atau kami akan memberitahukan keadaan kami kepada kalian." Lalu terdengar jawaban, "Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah dari Allah senantiasa tercurah untukmu, wahai amirul mukminin. Kabarkan kepada kami tentang hal-hal yang terjadi setelah kami." All berkata, "Istri-istri kalian sudah menikah lagi, kekayaan kalian sudah dibagi, anak-anak kalian berkumpul dalam kelompok anak-anak yatim, bangunan-bangunan yang kalian dirikan sudah ditempati musuh-musuh kalian. Inilah kabar dari kami, lalu bagaimana kabar kalian?" Salah satu mayat menjawab, "Kain kafan telah koyak, rambut telah rontok, kulit mengelupas, biji mata terlepas di atas pipi, hidung mengalirkan darah dan nanah. Kami mendapatkan pahala atas kebaikan yang kami lakukan dan mendapatkan kerugian atas kewajiban yang yang kami tinggalkan. Kami bertanggung jawab atas perbuatan kami." (Riwayat Al-Baihagi)</p><p><span style="font-size:130%;">Ibu Sebagai wakil dan wali Allah </span><br /></p></div></div></div><span style="font-size:100%;">Di akhir zaman ini adalah lagi semakin sukar untuk mengenal wali Allah. Walau bagaimana pun atas pandangan salah seorang guruku aku bukakan satu petunjuk siapakah wali bagi diri kamu itu. Bagi mereka yang masih mempunyai ibu dan ayah sesungguhnya masih berkesempatan buat mengenal siapa wali kamu. Bagi seorang muslimah ayah kamu itulah wali kamu yang paling hampir. Bagi seseorang muslim sesungguhnya ibu kamu itulah wali bagimu.<br /></span></div><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Perhatikan bagaimana kamu perlakukan terhadap ibumu, sebab ibumu yang mengetahui rahsia dirimu dan asal terjadinya kamu. Ibumu lah yang mula2 memegang amanah dirimu semasa kamu masih didalam kandungan rahimnya. Itulah alam asal tubuhmu di atas muka bumi ini. Dan itulah tempat permulaan pengembaraanmu ke alam basyariah. Itulah tempat permulaan ditiupkan ruhmu dan permulaan kamu bergerak dan diam. Permulaan di azankan kamu , permulaan solat menangisnya kamu, permulaan menerima rezeki di atas muka bumi alam insan . Apakah mungkin kamu menderhakai ibumu itu? Ibumu yang mula-mula menjadi guru zahirmu. Ibumu juga yang mula mengajar kamu tentang kasih sayang.</span></p><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKI3w0fcGIjSL-zfiL44c7vcItiDu28TW_GEaV1R84VPs5mXro6CLlVh7TvWek6G5fG0Zb-yBe7oxe0ybaJjGXZHXQkbsRX42BRPd5UlUJjQ7XZQmkaiiDx_S-dY8Qpnp4vWrxCOLSkdo/s1600/anak-dan-ibu-aceh1.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 290px; height: 384px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKI3w0fcGIjSL-zfiL44c7vcItiDu28TW_GEaV1R84VPs5mXro6CLlVh7TvWek6G5fG0Zb-yBe7oxe0ybaJjGXZHXQkbsRX42BRPd5UlUJjQ7XZQmkaiiDx_S-dY8Qpnp4vWrxCOLSkdo/s400/anak-dan-ibu-aceh1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5491095749439775234" border="0" /></a></span></p><p style="text-align: center;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:85%;">Figure: Syurga di bawah tapak kaki ibu, juga sebagai wakil Allah </span><br /></span></p><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Jangan kamu mencari wali yang kamu tidak kenal tanpa mengenali ibumu sebagai wali dan wakil Allah di atas muka bumi ini. " Wakafa billahiwakiila ..." Dan Cukuplah Allah sebagai wakil bagimu dan DIA telah melantik ibumu sebagai wakilNYA di alam insan. Ketahuilah rahsia kewalian ibumu. Jangan kamu menderhakai dan mengingkari akan hal ini. Kelak kamu akan tersesat dari jalan kembali.<br /></span></p><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoaY61NKYEzbecj7MvT-jiLy6rU-AxQdQ2UP1bgkSVDrAn3nbxF9GLjWtr5uU-6yfECb3j7FRKdckUTVAdaP-VRM8fIrl2d32OJaujlquXByj9knhRlA7qx0FcUqBShUACwxL-UYxSAy8/s1600/350px-Newborn_minutes_after_delivery.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 350px; height: 263px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoaY61NKYEzbecj7MvT-jiLy6rU-AxQdQ2UP1bgkSVDrAn3nbxF9GLjWtr5uU-6yfECb3j7FRKdckUTVAdaP-VRM8fIrl2d32OJaujlquXByj9knhRlA7qx0FcUqBShUACwxL-UYxSAy8/s400/350px-Newborn_minutes_after_delivery.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5491095735346385106" border="0" /></a></span></p><p style="text-align: center;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">Figure: Bayi yg dilahirkakn adalah suci seperti wali Allah</span><br /></p><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Setinggi2 martabat Nabi dan Rasul , setinggi martabat wali dan seluruh aulia mereka tetap meletakkan martabat seorang ibu melebihi martabat mereka sendiri. Allah tidak menjadikan wanita sebagai Nabi dan Rasul akan tetapi Allah sendiri telah meletakkan martabat seorang ibu deng</span>an kedudukan yang sangat tinggi.</span></p></div>AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3750810280856783566.post-57419833571862729032009-07-27T21:55:00.000-07:002012-12-06T10:57:27.574-08:00BAB 2 - Menuntut Ilmu Ketuhanan Yang Tulen<span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijgBv2oLYWpg37gBNF4tT2VzFoBLLrFahH4MtTm4MVVd5exWJoWxh9wsajyIN6v74VFFonvBZ0xFWmitY322yROHFaiqURJ7p5uJvKrkNsfc-oKHVGjgXTa-wFwQ-NPYWUkZSjKxQdkqQ/s1600/gf-surah-al-alaq1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490982226551711042" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijgBv2oLYWpg37gBNF4tT2VzFoBLLrFahH4MtTm4MVVd5exWJoWxh9wsajyIN6v74VFFonvBZ0xFWmitY322yROHFaiqURJ7p5uJvKrkNsfc-oKHVGjgXTa-wFwQ-NPYWUkZSjKxQdkqQ/s400/gf-surah-al-alaq1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 265px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;">Figure: Tanda terbesar kebesaran Allah adalah Al Quran , yakni kalamNYA yg tersurat dan tersirat. Kalam Allah swt tiada berhuruf dan bersuara.</span></span></span>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial; text-decoration: underline;">Bismillahirahmanirrahim,
<br />
<br />Salam dan selawat kepada junjungan Nabi saw dan Ahlul bait dan keturunan yang suci dan dikasihi, Para Sahabat Radiyallahuanhum yang setia dalam perjuangan, serta rahmat Allah swt keatas seluruh umat muslimin muslimat, dan mukminin mukminat.</span></span>
<br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Ilmu Ketuhanan adalah ilmu yang membicarakan tentang ketuhanan Allah Ta'ala yang merangkumi keesaan ZatNYA, SifatNYA, Asma'NYA dan Af'alNYA. Ia juga dikenali sebagai Ilmu Tauhid, (ilmu mengesakan Allah ) Ilmu Usuluddin (Ilmu Dasar Agama) , ilmu Makrifat (Ilmu Mengenal) ilmu Kalam, (Ilmu Permahasan) ilmu Hakikat (Ilmu Haq/kebnaran) ,Ilmu Tahkik (Ilmu Penetap), Ilmu Aqa'id (Ilmu Simpulan Iman)dan sebagainya.
<br />
</span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguGOOs876g-jcsIfbSjkxzcmJZ6mi-XzwAyx4dQovk3G5fUAtF2wCBkoVYuFHiLuyLFCuVfwIa96pi0A4Sjo_5s5iKqGkFuK7CeAJiyWxK54zzcGlYFxJvP0h8un5QeV8UIJIhK88tPyk/s1600/ilmu.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490989771926421170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguGOOs876g-jcsIfbSjkxzcmJZ6mi-XzwAyx4dQovk3G5fUAtF2wCBkoVYuFHiLuyLFCuVfwIa96pi0A4Sjo_5s5iKqGkFuK7CeAJiyWxK54zzcGlYFxJvP0h8un5QeV8UIJIhK88tPyk/s400/ilmu.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;">Figure: Menuntut ilmu ketuhanan itu hukumnya wajib, termasuk di dalam ilmu fardhu ain</span></span></span></span>
</div>
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">
<br /><span style="font-family: arial;">Orang-orang awam sering kali terkeliru apabila menyebut Ilmu Makrifat sebagai ilmu yang sudah terlalu tinggi dan tak perlu dipelajari oleh mereka-mereka yang di tahap awam. Pendapat itu salah. Sebab hukum mempelajari ilmu ketuhanan itu wajib bukannya sunat . Cuma kita perlu mengetahui had-had pembelajaran di tahap fardhu ain itu berbeza dengan pengetahuan di tahap fardhu kifayah.</span></span></span><span style="font-family: arial;">
<br />
<br />Ilmu Makrifat ditahap fardhu ain membicarakan sifat-sifat yg wajib, mustahil dan harus bagi Allah Ta'ala serta sifat-sifat yg wajib , yang mustahil dan yang harus bagi Rasul. Ilmu Makrifat di tahap fardhu kifayah termasuklah pembahasan ilmu kalam yang dapat menghujjah kaum-kaum ahli bid'ah dan golongan-golongan atheis dan penentang ilmu ketuhanan. Ilmu Makrifat di tahap para-para Sufi dan Aulia'-Aulia' Allah ianya mengesakan Allah Ta'ala dalam fana baqobillah. Maka perlu diketahui had-had ilmu itu dan dituntut secara berperingkat-peringkat menurut kadar kemampuan seseorang. Allah swt tidak membebankan hambaNYA dengan perkara-perkara yang kita tidak berkemampuan. </span>
<br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Ilmu Makrifatullah adalah intipati dari kalimah Laailahailallah. Pengajian sifat 20 adalah asas kepada mengenal Allah dan tidak dapat tidak, kita wajib dan perlu mempelajarinya dan ianya termasuk di dalam ilmu fardhu ain<span style="font-family: arial;"> bukan fardhu kifayah. Sabda Nabi saw bermaksud, "Menuntut ilmu itu fardhu bagi tiap2 muslimin dan muslimat." dan Ulamak Usuluddin mensyarahkan Ilmu yang fardhu ain ini termasuklah 3 ilmu yang asas iaitu usul , feqah dan tasawuf. Maka barangsiapa meninggalkan tuntutan menuntut ilmu yang fardhu ain ini bermakna meninggalkan kewajipan menuntut ilmu</span></span></span><span style="font-family: arial;"> dan dia termasuk di dalam golongan orang yang berdosa meninggalkan kewajipan menuntut ilmu dan beramal tanpa ilmu menjadikan amalannya sia-sia.</span> <span style="font-family: arial;">Beramal tanpa ilmu adalah sia-sia , berilmu tanpa amal juga sia-sia.</span>
<br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">"Awwaluddin Makrifatullah" , Ahli hadis tidak menyebutnya sbg hadis sohih akan tetapi Imam Ali as pernah menyebut kata-kata ini di dalam ucapannya yg terkumpul dalam "Nahjul Balaghah". Walau apa pun itu lah isyarat paling penting di mana permulaan daripada mempelajari agama adalah dengan mengenal Allah Ta'ala. Pengenalan kepada Allah Ta'ala adalah berbeza-beza mengikut tingkatan kefahaman masing-masing. Kita tidak boleh menyamakan kefahaman orang awam dengan kefahaman para nabi dan para wali.</span></span>
<br />
<br />
<title>HTML clipboard</title><style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Garamond\,BoldItalic"; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-bottom:.0001pt; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; margin-left:0cm; margin-right:0cm; margin-top:0cm} li.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-bottom:.0001pt; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; margin-left:0cm; margin-right:0cm; margin-top:0cm} p.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-bottom:.0001pt; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; margin-left:0cm; margin-right:0cm; margin-top:0cm} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {} </style> </div>
--><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-parent:""; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman" } </style><span style="font-family: Arial;">Mempelajari ilmu Tauhid ini termasuk di dalam ilmu fardhu ain di samping ilmu feqah dan tasawuf. Setelah selesai mempelajari ilmu ini baru disusuli dengan ilmu-ilmu yang lain. Inilah kaedah yang diikuti para sahabat nabi dan ulama rabbaniyyun dari kalangan salaf maupun khalaf dalam mempelajari agama ini. Tradisi semacam ini sudah ada dari masa Rasulullah, sebagaimana dikatakan sahabat Ibn 'Umar dan sahabat Jundub:
<br />
<br /><b>“Kami -selagi remaja saat mendekati baligh- bersama Rasulullah mempelajari iman (tauhid) dan belum mepelajari al-Qur’an. Kemudian kami mempelajari al-Qur’an maka bertambahlah keimanan kami". </b>(H.R. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh al-Hafidz al-Bushiri).</span>
<br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Mengenal Allah Ta'ala adalah awal permulaan kita beragama, apakah mungkin kita membawa kehidupan beragama tanpa mengenal Allah? Akan tetapi kita telah lupa akan pesanan Nabi dan Imam Ali as yang sangat penting ini. Apabila ada manusia yang cuba membuka persoalan mengenal Allah atau makrifatullah orang-orang kebanyakan sering memandang sebagai ianya tidak penting. Manusia Islam kebanyakannya mengenepikan ilmu-ilmu tentang makrifatullah ini sedangkan itulah ilmu asas yang menjadi asas pengajian pondok di masa silam.</span></span>
<br />
<br />
<div style="font-family: arial; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwOxTSCPxa_50fREiKs-oxR43iXZW8NNAar-1LjrMGEu16uIVDpjTMyeeUVTmScU-HhsC4p20vdoNCEwq-ousPj48YCvJRC7y4zIB8LGzbpt4kcqaPFfPRq8LjCy7tquuilaXqI8gun3c/s1600/earth_sky_main.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490982225436330722" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwOxTSCPxa_50fREiKs-oxR43iXZW8NNAar-1LjrMGEu16uIVDpjTMyeeUVTmScU-HhsC4p20vdoNCEwq-ousPj48YCvJRC7y4zIB8LGzbpt4kcqaPFfPRq8LjCy7tquuilaXqI8gun3c/s400/earth_sky_main.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 310px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 391px;" /></a></span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial; font-size: 85%;">Figure: Bolehkah wujud bayang tanpa empunya bayang-bayang ?</span>
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Orang awam yang belum mencapai tahap wali seringkali membuat kesilapan besar mengambil kata-kata dan kalam-kalam sufi perihal Ketuhanan. Apabila bahasa-bahasa sufi ini difahami secara zahir dan cara kefahaman awam maka seringkali berlaku kesalahan fahaman yg bahaya dari segi aqidah.
<br />
<br />Ajaran Wahdatul ujud atau dikenali di Nusantara sebagai martabat 7 bukan mudah untuk difahami secara baca kitab atau mengaji ilmu hakikat. Martabat 7 adalah sebenarnya intipati rasa atau zauk para wali di tahap tertinggi dan hakikatnya adalah berbeza dan bukan sperti yang difahami dengan melalui tulisan dan kata-kata . Jadi tak perlu aku menerangkan apa itu Martabat 7 di sini sebab tak siapa dapat memahaminya kecuali sudah merasainya.
<br />
<br />Mereka yang tidak memahami wahdatul ujud akan menolak bulat-bulat kononnya tidak ada nas dari Al quran. sedangkan mereka lupa tentang ilmu laduni dan ilmu mukasyaffah yang diterangkan kewujudannya di dalam Al Quran. Tidakkan mereka mengambil iktibar dari kisah Musa as dan nabi allah Khidir as ??? Maka janganlah kita ikuti dakyah mereka-mereka yg jahil murakkab ini , yakni berhimpun dua jahil, jahil akan dirinya dan jahil akan tuhannya.
<br />
<br />Sedih sekali mereka-mereka yang belajar ilmu hakikat merasakan yang mereka sudah memahami sedangkan pepatah sufi mengatakan " Lam ya zuuk , wa lam ya'rif" Barangsiapa tidak merasai zauk tidak akan mengetahunya. Itu isyarat dari para sufi dan wali Allah kenapa tidak kita pegang. Banyak guru yang belum sampai ke maqam tersebut cuba mengajar anak muridnya , kalau seorang guru yang arifbillah dia tahu had pembelajaran yang sepatutnya</span></span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> diberi<span style="font-family: arial;"> kepada anak muridnya.</span></span></span><span style="font-family: arial;"> Tapi ini bukan alasan buat kamu untuk menolak mencari guru !!!!</span>
<br />
<br /></div>
<div style="font-family: arial; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirU-rESDqfQHzc7sFxlHLb6zf3dhfhym5WalUNb0zvM4r60jpqQlwQ0ljH-wQVKDKxkLnt51_izvIRrr7Yp4yn59CjKogzOjcAcPcm4aje94KURErC0oHhWtzrGQD0TW9v8tfMy9tdIPs/s1600/biol_02_img0138.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490982216445392994" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirU-rESDqfQHzc7sFxlHLb6zf3dhfhym5WalUNb0zvM4r60jpqQlwQ0ljH-wQVKDKxkLnt51_izvIRrr7Yp4yn59CjKogzOjcAcPcm4aje94KURErC0oHhWtzrGQD0TW9v8tfMy9tdIPs/s400/biol_02_img0138.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 331px;" /></a></span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial; font-size: 85%;">Figure: Selain dari Allah adalah Alam</span>
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Komen aku ini mungkin menyentuh hati sesiapa yang berkenaan tetapi ini lah realiti yang sedang berlaku kepada perguruan-perguruan yang ujud di zaman sekarang, tidak di zaman dahulu. Setiap kali matinya orang alim setiap kalilah ilmu itu diangkat sedikit-demi sedikit sehiggalah ada guru yang mengajar tak faham , murid-murid lagilah tak faham. Kita ketandusan para-para alim yang mahir di dalam bidang ilmu ketuhanan ini dan kita ibarat si buta kehilangan tongkat<span style="font-family: arial;">. Walau bagaimana pun </span></span></span><span style="font-family: arial;">masih terdapat guru-guru mursyid dalam bidang ini dalam bilangan yang sedikit dan mereka bukan golongan yang suka menonjolkan diri.</span> Hanya jauhari yang dapat mengenak manikam. <span style="font-family: arial;">Carilah mereka dan kamu akan mendapatkannya dan jangan mempersia-siakan mereka.</span>
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="font-family: arial; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqOeeqnLyULGfajMqYPW1sZozsBkQdhHn6tU28gvzTXAuXYExs-eS0uNCWNWHb8FgfsgMlw0gZOwpXwbygiMWgoa_gly-pubWA9n6-HdbDPabv1lCYlcSHkw99nnp-3IoS5dlN_j6EqDk/s1600/4154077179_8e05d43cb1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490982205422813634" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqOeeqnLyULGfajMqYPW1sZozsBkQdhHn6tU28gvzTXAuXYExs-eS0uNCWNWHb8FgfsgMlw0gZOwpXwbygiMWgoa_gly-pubWA9n6-HdbDPabv1lCYlcSHkw99nnp-3IoS5dlN_j6EqDk/s400/4154077179_8e05d43cb1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 266px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;">Figure: Seandainya kamu dijemput oelh Si Raja ke Istananya adakah kamu akan menolak pelawaannya, kenapa Mesjid yakni Rumah Allah diabaikan manusia? Qalbu mukminin Baitullah. jangan dibiarkan Qalbu mu kosong tanpa di isi dengan zikrullah. </span>
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Yang sebenar-benar tuhan itu adalah Zat Laisakamishlihi syaiun. Maka untuk mengenal zat Allah Ta'ala ialah dengan kita mengenal sifatNYA melaui jalan sifat, yakni sifat bagi Zat Allah Ta'ala. Sifat itu adalah Sifat bagi Zat Allah Ta'ala yang berdiri bagi Zat , tidak bercerai dengan ZatNya.
<br />
<br />Alam yang baharu ini sebagai tanda dan dalil wujudnya Zat Allah Ta'ala. Zat itu tidak boleh dikaji sebab aqal kita terbatas dan tidak mampu untuk mengkaji Zat , sebab itu hanya kajian Zat diharamkan dan dilarang keras oleh Nabi saw. Kajian Sifat tidak dilarang oleh Nabi saw maka mengapa kita pula yang melarang orang-orang yang mahu mengenal Allah. Buktinya terdapat banyak ayat-ayat di dalam Al Quran yang menjelaskan tentang sifat bagi Zat Allah swt. </span></span>
<br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Peringkat-peringkat mengenal Allah itu berbeza-beza menurut tahap seseorang .</span></span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"> Ada yang dapat mengenal Allah Ta'ala dengan aqal semata-mata bagi orang awam. Dan ada yang dapat mengenal Allah dengan hati, jiwa, perasaan , ruh, dan sirr. Peringkat tertinggi adalah bagi Nabi saw diikuti oleh para2 Aulia' Allah sep<span style="font-family: arial;">ertimana kisah , </span></span></span><span style="font-family: arial;">Zunnun al Misri rth. pernah ditanya tentang bagaimana memperoleh makrifat itu, beliau berkata :” ariftu rabbi bi rabbi” yang artinya aku mengenal Tuhanku dengan Tuhan. Karena mengenal Allah tidak akan bisa dengan logik dan akal, melainkan dengan hati sanubari yang bersih dan selalu diisi dengan Ismul 'Adzham (Asma' Agung Allah Ta'ala)</span>
<br />
<br />
<span style="font-family: arial;">Beliau mengatakan bahwa akhlak seorang arif billah adalah Allah Ta'ala dan orang yang arif billah akan bersifat seperti Akhlak Allah Ta'ala dan selalu menjaga perilakunya agar tidak terjebak dalam kenistaan dunia yang menghanyutkan dan menghinakan orang yang dekat kepada Allah. Jangan salah faham kenyatan ini sebab Nabi saw apabila ditanya kepada Saydatina Ummul Mukminin tentang akhlak Nabi saw , Aisyah ra menjawab , " Akhlak Nabi saw adalah Al Quran" . Maksud nya di sini mempunyai makna yang sama dengan Akhlak Allah kerana <span style="font-family: arial;">Al Quran itu Kalamullah.
<br />
<br />Golongan anti tasawwuf yang tidak mengerti akan senang wenang menuduh kaum sufi sesat , sebenarnya mereka yang tidak faham.</span> Kalau mereka mengkaji kitab-kitab tauhid dan tasawwuf pun mereka tidak akan faham kerana hati mereka telah dibutakan oleh Allah swt. nauzubillahiminzaalik.</span>
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">
<br /><span style="font-family: arial;">Makna "Ariftu Rabbi bi Rabbi" itu "Aku mengenal Tuhanku dengan Tuhanku" ialah mengenal Allah Ta'ala dengan pengenalan terus daripada Allah Ta'ala yakni dengan ilmu Allah. Ta'ala. Saat paling sempurna semasa hayat Nabi mengenal Allah Ta'ala adalah semata mikraj Nabi saw. Dan saat paling sempurna baginya adalah sejak azali awal kejadian Hakikat Muhammadiah dan juga selepas wafat Nabi saw. Ia adalah satu pusingan makrifat yang sempurna dari awal hingga ke akhir hayat Nabi saw. Nabi telah menyempurnakan pusingan makrifatnya dengan Allah Ta'ala secara mantap berdasarkan ayat "Innalillahi wainna ilahirojiunn"</span></span></span><span style="font-family: arial;">. Makna ini aku sesuaikan dengan kefahaman orang awam. Makna hakikinya hanya mereka yang mengalaminya yang akan memahaminya.</span>
<br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Apakah kita telah menyempurnakan pusingan makrifat kita dengan Allah Ta'ala ? Tanyalah diri masing-masing dan kamu tentu sudah tahu jawapan nya di mana kedudukan kamu. di sisi Allah Ta'ala. Adakah ilmu yang aku bicarakan ini sesat ??? Atau manusia kebanyakkan yang telah jauh tersesat dari landasan makrifatullah . Atau adalah manusia takut untuk mengenal Allah Ta'ala kerana tidak sanggup berjumpa dengan Allah membawa segunung dosa dan melupakan perjanjian dengan Allah di alam Nur dan alam Ruh?</span></span>
<br />
<br /></div>
<div style="font-family: arial; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgigTK86d3_kvinqzDRbjyKSwMI5s-K8-2Jq36aLY25SrB6PrijC0bPOFGeDxgWo-qP1KY4FP3h1XVQbbbj4BA1MSxg7LqteO-AQT-fC3-vwePALFEatz9S3l29UDvP5Y18w-1WrPisW7o/s1600/3.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490982209301245362" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgigTK86d3_kvinqzDRbjyKSwMI5s-K8-2Jq36aLY25SrB6PrijC0bPOFGeDxgWo-qP1KY4FP3h1XVQbbbj4BA1MSxg7LqteO-AQT-fC3-vwePALFEatz9S3l29UDvP5Y18w-1WrPisW7o/s400/3.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span><span style="font-size: 100%;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;">Figure: Kita memandang kebesaran Allah swt. dari sudut pandangan yang berbeza-beza , apa yang kita nampak itulah yang kita faham. Kita keliru bila berbeza-beza pandangan sesama kita.</span>
<br />
</span></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNf_ZNUE85o0bsR5nWUbItX1voPbiYdOPXXZvam72h8NOK0iLsIw7cjURpXZA78BB8TJRWt6ZxO4K4QHMenTTATYpW0mQ3gdWL9AlEx-EeYVpCi59bYK3uGTFjiyGR_m2UK49eUIsZ-04/s1600/masjid-alharam-3.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490989783340350354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNf_ZNUE85o0bsR5nWUbItX1voPbiYdOPXXZvam72h8NOK0iLsIw7cjURpXZA78BB8TJRWt6ZxO4K4QHMenTTATYpW0mQ3gdWL9AlEx-EeYVpCi59bYK3uGTFjiyGR_m2UK49eUIsZ-04/s400/masjid-alharam-3.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><span style="font-family: arial; font-size: 85%;">Figure: Apabila kita memandang kebesaran Allah swt dari sudut pandangan yang lain pula, apa yang kita nampak tetap kebesaranNYA tiada yang lain.
<br />
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggeyTwwiiNo2wFlPLiTD8ks4UI6WzNORqyxSTLmQ5x34el4pbB2aetYLROYVWe8H-HCVs0rLZzKoQeRWaB3BduffgvvzawwR3tqXooAO828wSMzEDTaTXGREcN4xuRyft5z37P6s8GFBA/s1600/langit1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490989779987544834" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggeyTwwiiNo2wFlPLiTD8ks4UI6WzNORqyxSTLmQ5x34el4pbB2aetYLROYVWe8H-HCVs0rLZzKoQeRWaB3BduffgvvzawwR3tqXooAO828wSMzEDTaTXGREcN4xuRyft5z37P6s8GFBA/s400/langit1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><span style="font-family: arial; font-size: 85%;">Figure: Memandang kebesaran Allah swt dari sudut pandangan yang lebih luas akan meluaskan akal dan pemikiran kita.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Kalau kamu ingin tahu bagaimana ajaran tauhid yang tulen dan benar kembalilah kepada Allah Ta'ala dengan melalui jalan dan kaedah pengajian orang 2 yang terdahulu. Bacalah kisah Aulia' dan solefussolhin tentang keesaan Tauhid semuanya sangat jelas di dalam Ar Risalah Al Qusyairiah dan didalam Kitab-Kitab Usul dan Tassawuf Muntahi yang muktabar. Tidak ada yang terlepas dari ikatan Al Quran dan Sunnah rasul saw. Cuma manusia kebanyakan yang sengaja berlepas dari ikatan ini. dan tidak mencari sanad ilmu ketuhanan
<br />
<br />Maka barangsiapa yang tidak menurut jalan Allah dan Rasul serta orang2 soleh adalah mustahil dapat menemui jalan tauhid ini. Ini lah siratul mustaqim yakni jalan makrifatullah , jalan yang lurus meluruskan kita kepada makrifatulah. Awaluddin makrifatullah, akhir agama dengan kalimah Laailahaillallah . Apakah kita mampu untuk mengucapkannya????</span></span> <span style="font-family: arial;">Waktu kita hidup di dunia ini cuma di antara waktu azan serta iqamah dan menunggu waktu disembahyangkan. </span>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuDByMWTBbz2q-dkD5QaqUs_GD0nAs6dsM-5GzyaAUJdB9Wj2iCkSph9jTcmRT2HSnJaQGdxL5VdBpi7HJ66qotzmE2q-r_61r_LgbuvTbESwlsDwBHE5uLnWxVE923agM0ye-Q7N4tkE/s1600/sad_man1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490989801552284130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuDByMWTBbz2q-dkD5QaqUs_GD0nAs6dsM-5GzyaAUJdB9Wj2iCkSph9jTcmRT2HSnJaQGdxL5VdBpi7HJ66qotzmE2q-r_61r_LgbuvTbESwlsDwBHE5uLnWxVE923agM0ye-Q7N4tkE/s400/sad_man1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 348px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 350px;" /></a><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;">Figure: Jangan biarkan pohon tauhid anda umpama pohon yang sudah kering dan tidak berbuah. </span></span>
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC55Md5WJcHfoDwiXSvAYRE9VFzVkfgMPiykK7Vt5QUFbo6pEzn6lzlTLGd-GdzTmWGFSz2lkrgSp1HIuFEHoq4sESpyil8IG_O7tysX8Do3uLdDLJslnY9yjbj6mYnQ_TG20cX9Z2oHY/s1600/polarlicht_2_small.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490989790233607058" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC55Md5WJcHfoDwiXSvAYRE9VFzVkfgMPiykK7Vt5QUFbo6pEzn6lzlTLGd-GdzTmWGFSz2lkrgSp1HIuFEHoq4sESpyil8IG_O7tysX8Do3uLdDLJslnY9yjbj6mYnQ_TG20cX9Z2oHY/s400/polarlicht_2_small.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 260px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;">Figure: Mampukah anda menyelamatkan pohon tauhid anda diwaktu puting beliung sakratul maut melanda ???
<br />
</span></span><br />
<div style="font-family: arial; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial; font-size: 100%;">Berusahalah mencari gur<span style="font-family: arial;">u-guru ilmu tauhid dan mendalami selagi nyawa dikandung badan. </span></span><span style="font-family: arial;">Semoga anda semua mendapat menafaat dari perbincangan yang sedikit ini , insyaallah. Mohonlah petunjuk dari Allah Swt , diperlihatkan jalan untuk menghampirinya. Amin</span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ZLE3JzG-Zh92Re65dHZ8-XcgyRXpu5BYPgEoP0P81AA4pSZRwwVeIAH2BovnVeFOwzDytZj3c3xKneoZj2sNIeNZuvreOVt75vAY-dxMbqWJtvQ88Oe4jL6dvfi9fPosLBiwx7w8JkU/s1600/headerjihad3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="88" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ZLE3JzG-Zh92Re65dHZ8-XcgyRXpu5BYPgEoP0P81AA4pSZRwwVeIAH2BovnVeFOwzDytZj3c3xKneoZj2sNIeNZuvreOVt75vAY-dxMbqWJtvQ88Oe4jL6dvfi9fPosLBiwx7w8JkU/s400/headerjihad3.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;">Dana Jihad akhir Zaman ....... </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial;"><a href="http://alamsufisma.blogspot.com/2012/12/dana-jihad-akhir-zaman_3.html" target="_blank">http://alamsufisma.blogspot.com/2012/12/dana-jihad-akhir-zaman_3.html</a> </span>
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;">
</span></span></div>
</div>
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">
</span></span></div>
AyahLanghttp://www.blogger.com/profile/08441671873396163961noreply@blogger.com38