Monday, October 9, 2017

Larangan mengambil ilmu dari Ahli Bid'ah


LARANGAN MENGAMBIL ILMU DARI AHLI BID'AH

Bismillah Ar Rahman Ar Rahim 

Alhamdulillahi Robbil 'Alamin Wassolatu Wassalamun A'la Asyrafil Anbiayai Wal Mursalin , Wa'alaa Aalihi Attoyyibin Wat Thohirin Ila Yaumil Qiamah . Amma Ba'du . 

Alhamdulillah syukur ke hadrat Allah Swt yang melimpahkan ilmu dan petunjukNYA buat aku meneruskan perkongsian buat pembaca-pembaca yang dikasihi sekelian . Aku telah meneliti kembali tajuk di atas dan rasanya perlu membuat sedikit tambahan dan kupasan yang lebih terperinci untuk mendekatkan lagi kefahaman sesuai dengan kepentingan urusan akhir zaman.

DAKWAAN OLEH SETIAP PELOPOR DAN PENGIKUT ALIRAN 

Kita seringkali terdengar laungan dari semua "aliran" yang mendakwa memperjuangkan Sunnah Rasul saw dan menolak segala bentuk bid'ah. 

Sememangnya untuk menegakkan Sunnah Rasul saw di akhir zaman ini umpama menggenggam bara api. Namun begitu perlulah di titik beratkan siapakah yang sebenar-benarnya yang mewarisi Sunnah rasul saw setelah wafatnya baginda . Kerana itulah sumber asli asal usul segala ilmu dari nabi saw .

SIAPA PENERUS SUNNAH NABI SAW ?

Tentunya tidak lain tidak bukan Ahlul Baitnya yg khusus Sayyidina Ali ibn Abi talib karamullahu wajjah ra . Beliaulah menjadi rujukan Ummah dan khalifah di zamannya dalam hal-hal yang sulit persoalan-persolan ilmu-ilmu yg khusus. Ilmu di sini saya tetapkan pada ilmu yg khusus atau ilmu ketuhanan orang-orang yg ahli kahawasul khawas . Sebab inilah pati dan ibu segala yang menjadi hati dan jantung segala jenis ilmu islam. 

Nabi saw sendiri dah perjelaskan , "Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya , maka masukilah kota mengikut pintunya" . Maka tiada syak lagi kecuali mereka2 yang munafik .


Justeru itulah Nabi saw kerapkali berpesan agar kita berpegang kepada AlQuran dan Ithrah AhlulBaitnya kerana Ahlul Baitnya lah yang merupakan penjaga amanah AlQuran dan penerus sunnah secara menyeluruh.  \

Say Abu Bakar ra dan Say Umar ra sendiri seringkali merujuk kepada Sayyidina Ali ra dan dia diberi julukan Imamul Muhtadin.  Gelaran Imam tidak dipernah diberikan kepada sahabat-sahabat utama yang lain. Kedudukan Imam adalah pemimpin bagi umat dan juga khalifah itu sendiri. 

Namun begitu tetap ada musuh-musuh yang irihati dengan anugerah Allah ke atas Ahlul Bait Nabi saw sehingga tercetus pelbagai peristiwa yang mencorakkan sumber keagamaan kita sehinggalah sekarang ini . 

Oleh itu berhati-hatilah dengan sumber-sumber ilmu kamu kerana sekiranya kamu tidak mengambil dari Ahlinya yang hak kamu akan secara tidak langsung akan mengambil dari sumber musuh-musuh Ahlul Bait yang menjadi penerus aliran Bid'ah dan aliran Dajjal ....

Imam Ali as/ra berkata :

اُنْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ هَذَا الْعِلْمَ فَإِنَّمَا هُوَ دِينٌ

“Perhatikanlah dari siapa kamu mengambil ilmu ini, karena sesungguhnya ia adalah agama” 
(Riwayat al Khaththib al Baghdadi di dalam al Kifayah, hlm. 121 . Diriwayatkan dari sejumlah Salafush Shalih, seperti Muhammad bin Siirin, adh Dhahhak bin Muzahim, dan lain-lain . 

Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata, "Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Maka lihatlah dari siapa engkau mengambil agamamu!" [HR Muslim dalam Muqaddimah Shahiihnya (1/14) ].

Diriwayatkan dari Salman al-Farisi radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama generasi pertama masih tersisa dan generasi berikut menimba ilmu dari mereka. Jika generasi pertama telah berlalu sebelum generasi berikut menimba ilmu dari mereka, maka manusia akan binasa." [Diriwayatkan oleh ad-Darimi (I/78-79) dan Ahmad dalam kitab az-Zuhd (hal. 189) melalui dua jalur dari Salman.

Abdullah bin Mas’ud ra berkata :
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا أَتَاهُمُ الْعِلْمُ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ مِنْ أَكَابِرِهِمْ , فَإِذَا أَتَاهُمُ الْعِلْمُ مِنْ قِبَلِ أَصَاغِرِهِمْ , وَ تَفَرَّقَتْ أَهْوَاءُهُمْ , هَلَكُوْا

“Manusia akan selalu berada di atas kebaikan, selama ilmu mereka datang dari para sahabat Nabi Muhammad  dan dari orang-orang besar (tua) mereka. Jika ilmu datang dari arah orang-orang kecil (ahli bid’ah) mereka, dan hawa-nafsu mereka bercerai-berai, mereka pasti binasa” 
( Riwayat Imam Ibnul Mubarak di dalam az Zuhud, hlm. 281, hadits 815 )

BAHAYA AKHIR ZAMAN , MENGAMBIL ILMU DARI AHLI BID'AH

Diriwayatkan dari Abu Umayyah al-Jumahi radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Sesungguhnya salah satu tanda dekatnya hari Kiamat adalah ilmu diambil dari kaum as shaaghir (ahli bid'ah).”
* Ibnul Mubarak berkata dalam kitab az-Zuhd (hal. 21 dan 281): "Yang dimaksud kaum as shaaghir adalah ahli bid'ah."


SARANAN BUAT PENUNTUT ILMU 

Para penuntut ilmu harus mengambil ilmu dari orang-orang yang bertakwa, shalih dan mengikuti Salafush Shalih. 

Sebab, keberkatan selalu bersama mereka. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits 'Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Keberkahan selalu bersama kaum ak kaabir (ahli ilmu) kalian."
[HR Ibnu Hibban (955), al-Qadha’i dalam Musnad asy-Syihab (36-37), al-Hakim (I/62), Abu Nu’aim dalam al-Hilyah (VIII/171-172), al-Khathib al-Baghdadi dalam Taarikh Baghdaad (XI/165)

Carilah guru-guru yang arif , selidikilah sanad ambilan ilmu-ilmu mereka agar tidak menyalahi daripada Al Quran dan Sunnah . 

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...